Bali Menunggu Instruksi Pelaksanaan Vaksinasi Dosis Ketiga
Dinas Kesehatan Provinsi Bali masih menunggu instruksi pelaksanaan penyuntikan vaksinasi dosis ketiga. Penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kesatu di Bali sudah melebihi 101 persen dan dosis kedua sudah di atas 91 persen.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Dinas Kesehatan Provinsi Bali masih menunggu instruksi pelaksanaan penyuntikan vaksinasi dosis ketiga yang dijadwalkan dimulai Rabu (12/1/2022). Penyuntikan vaksin Covid-19 dosis kesatu di Bali sudah melebihi 101 persen dan dosis kedua sudah di atas 91 persen, sedangkan vaksinasi Covid-19 dosis kesatu bagi anak usia usia 6 tahun sampai 11 tahun dinyatakan sudah melampaui 100 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyatakan, vaksin untuk vaksinasi dosis ketiga, atau vaksin penguat (booster), sudah diterima, di antaranya, vaksin jenis Pfizer dan Moderna, selain tersedia stok vaksin jenis Sinovac dan AstraZeneca.
”Kami masih menunggu petunjuk pelaksanaan vaksinasi booster yang direncanakan dimulai 12 Januari nanti,” kata Suarjaya saat dikonfirmasi pada Senin (10/1/2022).
Pemerintah memutuskan untuk memulai vaksinasi dosis ketiga pada 12 Januari 2022. Pemerintah memprioritaskan pemberian vaksin penguat ke kabupaten atau kota yang sudah memenuhi kriteria 70 persen suntik pertama dan 60 persen untuk suntik kedua.
Dosis ketiga vaksin Covid-19 akan diberikan kepada penduduk berusia 18 tahun ke atas yang sudah disuntik vaksin kedua dengan jangka waktu lebih dari enam bulan (Kompas, 4/1/2022).
Epidemiolog yang juga Ketua Unit Center for Public Health Innovation (CPHI) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Bali, Pande Putu Januraga, mengatakan, secara teoretis, bagi yang sudah divaksin lebih dari enam bulan, sebaiknya kembali divaksin jikalau vaksin sudah tersedia. Menurut Januraga, pemberian vaksin dapat mengurangi potensi hospitalisasi atau kondisi darurat yang mengharuskan seseorang dirawat di rumah sakit.
”Kami belum ada bukti yang cukup apakah vaksin penguat mencegah infeksinya,” kata Januraga yang dihubungi terpisah, Senin.
Adapun dari laporan perkembangan vaksinasi Covid-19 di Provinsi Bali hingga Minggu (9/1/2022), pencapaian vaksinasi Covid-19 dosis kesatu di Provinsi Bali mencapai 102,72 persen atau sebanyak 3,497 juta orang dari sebanyak 3,405 juta orang yang ditargetkan disuntik vaksin Covid-19. Adapun vaksin dosis kedua sudah disuntikkan kepada 3,110 juta orang atau mencapai 91,35 persen dari sebanyak 3,405 juta orang di Bali.
Kami belum ada bukti yang cukup apakah vaksin penguat mencegah infeksinya. (Pande Putu Januraga)
Lebih lanjut Suarjaya menyatakan, Bali juga menyiapkan dua opsi vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, yaitu vaksin penguat gratis dan vaksin penguat berbayar. Kriteria warga yang mendapat vaksin penguat secara gratis, di antaranya, termasuk peserta BPJS Kesehatan kelompok penerima bantuan iuran (PBI). Hal itu dinyatakan mengikuti arahan pemerintah pusat.
Kondisi
Berdasarkan laporan perkembangan kasus Covid-19 di Provinsi Bali dari Satuan Tugas Covid-19 dan Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali pada Senin, terdapat tambahan satu kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Bali hingga Senin menjadi 114.432 kasus.
Sementara itu, terdapat delapan pasien kasus Covid-19 yang dinyatakan sembuh pada Senin sehingga jumlah keseluruhan kasus yang sembuh di Bali mencapai 110.313 orang. Pada Senin tercatat nol kasus kematian terkait penyakit Covid-19 di Bali.
Meski penambahan kasus Covid-19 di Bali konsisten satu digit sejak 2 Januari 2022, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali I Made Rentin mengingatkan seluruh elemen masyarakat di Bali agar waspada dan tetap mematuhi serta menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Berdasarkan data penambahan kasus Covid-19 secara harian, menurut Rentin, hingga Minggu, Bali dinyatakan termasuk dalam 11 provinsi di Indonesia yang mencatatkan penambahan kasus Covid-19 dalam dua minggu terakhir.
Terkait kondisi itu, Suarjaya mengatakan, upaya penapisan dan pencegahan penyebaran penyakit Covid-19 dari luar daerah Bali sudah diketatkan di pintu-pintu masuk Bali, termasuk pula dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron. Pelaku perjalanan dari luar negeri yang langsung ke Bali juga masih minim.
Dari laporan kasus Covid-19, menurut Suarjaya, penularan kasus Covid-19 di Bali saat ini lebih diperkirakan lebih dipengaruhi penularan akibat aktivitas dan mobilitas secara lokal.
”Harus tetap waspada karena virus Covid-19 masih tetap ada di sekitar kita dan penerapan protokol kesehatan juga penting dijalankan secara benar,” ujar Suarjaya.