Pengembangan Kendaraan Listrik Terus Didorong di NTB
Komitmen pengembangan kendaraan listrik terus didorong di NTB. Salah satunya oleh PLN NTB yang menggandeng pemerintah setempat untuk mengembangkan sepeda motor dan kapal listrik.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS — Ekosistem kendaraan listrik di Nusa Tenggara Barat terus dikembangkan. PLN NTB kini berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat meluncurkan kapal listrik atau electric boat.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Lasiran dalam siaran resminya di Mataram, Jumat (7/1/2022), mengatakan, electric boat atau E-Boat telah mereka luncurkan di Pelabuhan Senggigi, Lombok Barat, pada akhir Desember 2021.
Menurut Lasiran, peluncuran E-Boat tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya electrifying marine atau pemenuhan kebutuhan listrik sektor perikanan dan kelautan, serta aktivitas lainnya di pelabuhan atau dermaga.
Lasiran menjelaskan, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, pihaknya memberikan bantuan sekitar Rp 500 juta untuk membangun E-Boat. Pelaksanaanya dengan menggandeng IKM di bawah binaan Dinas Perindustrian Provinsi NTB.
Lasiran menjelaskan, setelah berkolaborasi untuk sepeda listrik matric, peluncuran E-Boat tersebut merupakan lompatan besar di NTB untuk teknologi kendaraan listrik.
Menurut Lasiran, tak hanya kendaraannya, PLN juga telah mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.
”Sejumlah titik SPLU telah dibangun di lokasi tersebar yang dapat digunakan untuk mengecas kendaraan listrik, baik sepeda ataupun mobil listrik,” kata Lasiran.
Lasiran menambahkan, tidak hanya meluncurkan kapal listrik, PLN juga menandatangani perjanjian kerjasama antara Dinas Perindustrian Provinsi NTB dengan Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa, PLN UP3 Bima dan PLN UP3 Sumbawa terkait pengembangan dan implementasi teknologi E-Boat.
Menurut Lasiran, teknologi E-Boat masih perlu pengembangan untuk dapat diproduksi secara massal. Oleh karena itu, dengan dukungan seluruh pihak, bukan tak mungkin NTB akan memimpin dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.
M Kamil selaku pembuat E-Boat menjelaskan, kapal listrik tersebut diproduksi dengan tiga figur, yakni smart wireless key, auto balancing atau self balancing dan juga black box. Proses charging juga dapat menggunakan listrik satu phase dan 3 phase dengan daya minimal 7.700 VA.
Menurut Kamil, penggunaan listrik lebih murah. Apalagi jika dibandingkan dengan minyak. ”Dengan perahu listrik ini, efisiensinya bisa lima kali lebih hemat dibanding menggunakan menggunakan minyak,” kata Kamil.
Kamil menambahkan, baterai yang dipakai berjumlah 10 boks dengan masing masing boks memiliki 15 cell. Rangkaian baterai total berkapasitas 96 Volt 500 Ampere Hours yang dapat digunakan selama kurang lebih 2 jam di laut.
”Proses pengecasan memerlukan waktu dua jam dengan mekanisme pengecasan cepat atau fast charging,” kata Kamil.
Sebelumnya, Pemprov NTB bersama PLN NTB meluncurkan 152 kendaraan listrik produksi industri kecil menengah (IKM) NTB. Gubernur NTB Zulkieflimansyah mengatakan, era kendaraan listrik tidak bisa dihindari.
”Amerika Serikat, Eropa bahkan China akan menggunakan kendaraan berbahan bakar listrik. Jadi, kita bukan latah ikut-ikutan menggunakan mobil dan sepeda motor listrik, tetapi ini adalah tuntutan dunia,” kata Zulkieflimansyah pada Februari 2021.