Delapan Kecamatan di Pesisir Merauke Waspada Banjir Rob
BMKG mengeluarkan peringatan dini terjadinya gelombang pasang maksimum air laut di wilayah pesisir Kabupaten Merauke. Fenomena alam ini dapat menyebabkan terjadinya banjir rob yang menggenangi rumah warga.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Stasiun Meteorologi Mopah Merauke mengeluarkan peringatan terjadinya gelombang pasang maksimum air laut di daerah pesisir delapan kecamatan atau distrik di Kabupaten Merauke, Papua. Fenomena ini dapat menyebabkan banjir rob bagi warga yang bermukim di daerah pesisir.
Informasi ini disampaikan Kepala Stasiun Meteorologi Mopah Merauke Gatot Rudiantoro saat dihubungi dari Jayapura pada Sabtu (1/1/2022).
Gatot mengatakan, pihaknya mengeluarkan peringatan gelombang pasang maksimum air laut di delapan distrik mulai Sabtu ini hingga Selasa (4/1/2022) mendatang. Kondisi ini dapat menyebabkan tinggi air banjir rob dapat mencapai 60 sentimeter.
Adapun fenomena ini dipicu akibat fenomena Perigee atau jarak bulan terdekat dengan bumi. Kondisi inilah menyebabkan aktivitas pasang maksimum air laut.
Gelombang pasang dari bibir pantai bisa mencapai 4,7 meter dengan ketinggian air 60 sentimeter. Warga yang jarak rumahnya di bawah 4 meter dari bibir pantai pasti terdampak banjir rob. (Gatot Rudiyantoro)
Diketahui, delapan distrik yang diperkirakan terdampak aktivitas pasang maksimum air laut meliputi Waan, Kimaam, Tubang, Okaba, Malind, Semangga, Merauke, dan Naukenjerai.
”Gelombang pasang dari bibir pantai bisa mencapai 4,7 meter dengan ketinggian air 60 sentimeter. Warga yang jarak rumahnya di bawah 4 meter dari bibir pantai pasti terdampak banjir rob,” papar Gatot.
Ia pun menuturkan, banjir Rob dapat berdampak pada terganggunya aktivitas keseharian masyarakat dan pelayanan transportasi, aktivitas bongkar muat di pelabuhan, pemukiman, dan kebun milik warga di daerah pesisir.
”Daerah-daerah yang sering terjadi banjir rob saat terjadi tinggi gelombang air pasang. Masyarakat diimbau selalu waspada dan bersiaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang naksimum air laut,” imbau Gatot.
Terdampak
Kepala Bagian Humas Protokol Pemda Merauke Mike Walinaulik saat dikonfirmasi mengatakan, belum terdapat laporan warga yang rumahnya terdampak banjir rob pada Sabtu ini. Akan tetapi, lanjut Mike, pihaknya terus mengimbau warga di daerah pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan.
”Kami terus memantau kondisi warga di daerah-daerah yang berpotensi terjadi banjir rob. Dinas Sosial Kabupaten Merauke telah siap untuk membantu warga yang terdampak fenomena alam ini,” tutur Mike.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Jonathan Koirewoa di Jayapura mengatakan, pihaknya akan meninjau langsung warga yang terdampak banjir rob di Merauke. Sebab, Pemda Merauke belum memiliki BPBD yang khusus bencana alam.
”Apabila terjadi banjir rob, kami akan langsung meninjau daerah-daerah tersebut. Kami juga bersinergi dengan Dinas Sosial Kabupaten Merauke untuk membantu warga yang terdampak banjir rob,” ujar Jonathan.