Uskup Bandung Serukan Cinta Kasih Tembus Sekat Perbedaan
Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin meminta jemaat menyambut Natal dengan rasa persaudaraan menembus sekat perbedaan. Protokol kesehatan juga tetap dimaksimalkan karena pandemi Covid-19 belum hilang sepenuhnya.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS -- Perayaan Natal di Kota Bandung, Sabtu (25/12/2021) disambut dengan cinta kasih yang menembus sekat perbedaan. Umat yang beribadah juga diminta untuk menerapkan protokol kesehatan demi menekan laju pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Kota Bandung.
Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin usai Misa Natal di Katedral Santo Petrus, Bandung menyatakan, tema natal kali ini tentang Kasih Tuhan menggerakkan persaudaraan. Dengan percaya kepada Tuhan, semua bisa bersahabat dan dekat meski memiliki perbedaan.
"Kita bersahabat dan berkerabat dengan siapapun tanpa mengenal SARA. Kita rangkul semua, dan bersyukur kepada Tuhan karena banyak yang saling menjaga," ujarnya.
Bentuk persahabatan ini, lanjut Mgr Antonius, dicontohkan dengan pemuda Islam yang menjaga gereja-gereja di sejumlah lokasi. Selain itu, ada juga warga muslim yang mau menyumbangkan tanahnya untuk mendirikan gereja. Sebaliknya, ada juga gereja yang menyediakan tanahnya untuk masjid dan musala.
"Ini bentuk persaudaraan. Ini tantangan kita semua, bisa tidak kita bersaudara? Untuk apa merayakan Natal kalau kita tidak bisa bersaudara. Tuhan juga datang ke dunia ini, mengajak kita untuk bersaudara satu sama lain," ujarnya.
Menurut Mgr Antonius, keadilan sosial bisa terjadi jika ada persatuan, dan persatuan itu tidak bisa terjadi tanpa persaudaraan yang diwujudkan dari nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. dia berharap kondisi ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
"Saya yakin, jika kehidupan rohani kita kuat masing-masing, siapapun akan mengalami persaudaraan itu. Kita semua bersaudara walau berbeda keyakinan, warna kulit hingga bahasa. Kata orang Manado, Torang Samua Basudara," ujarnya tersenyum.
Bentuk persaudaraan ini, lanjut Mgr Antonius, juga bisa dilakukan dengan tetap menahan diri dalam merayakan Natal dan Tahun Baru 2022 kali ini. Apalagi, berbagai belahan dunia, termasuk Kota Bandung masih diterpa pandemi Covid-19 yang belum usai.
Berdasarkan data Pusat Koordinasi Covid-19 Kota Bandung (Pusicov) mencatat, warga Bandung yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 43,541 orang, dan 38 di antaranya masih dalam perawatan atau isolasi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 42,080 orang dinyatakan sembuh dan 1,423 jiwa meninggal dunia.
"Saya berharap kepada umat untuk menahan diri untuk tidak euforia sehingga saat merayakan Idul Fitri di tahun depan bisa bebas dari Covid-19. Kalaupun terpaksa harus pergi, tetap menjaga prosedur kesehatan. Mudah-mudahan semua tergerak untuk vaksin, menjaga kesehatan, pola tidur, dan lain-lain," ujarnya.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana juga mengimbau masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dalam beribadah Natal. Dia berharap proses peribadatan berjalan aman, nyaman dan khidmat.
"Mudah-mudahan bisa beribadah dengan aman dan nyaman. Saya doakan lancar sehingga Kota Bandung tetap kondusif," ujarnya. (RTG)