Ridwan Kamil Meninjau Ibadah Malam Natal di Gereja, Ingatkan Covid-19 Belum Hilang
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan ibadah malam Natal di provinsi itu berjalan aman. Kepada jemaat yang merayakan Natal di gereja, ia berpesan agar tetap menjaga protokol kesehatan karena Covid-19 belum hilang.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meninjau ibadah malam Natal di sejumlah gereja di Kota Bandung, Jumat (24/12/2021). Selain memastikan keamanan dan kenyamanan ibadah, ia juga mengingatkan jemaat untuk tetap menjaga protokol kesehatan karena ancaman Covid-19 belum hilang.
Emil, sapaan Ridwan Kamil, mengunjungi beberapa gereja, di antaranya Katedral Bandung dan Gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) Bandung Riau-Martadinata. Ia datang bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar.
”Selamat Natal untuk umat Kristiani di Jabar. Semoga damai sukacita bersama kita,” ujarnya disambut tepuk tangan jemaat HKBP Bandung Riau-Martadinata.
Menurut Emil, banyak kabar baik di momen Natal tahun ini, salah satunya kasus Covid-19 yang terus berkurang. Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), kasus aktif di provinsi itu berjumlah 644 orang atau 0,09 persen dari total 708.732 kasus terkonfirmasi.
”Akan tetapi, Covid-19 belum hilang sama sekali. Menjelang Tahun Baru (2022), prokes (protokol kesehatan) harus tetap dijalankan,” katanya.
Ibadah malam Natal di gereja digelar dengan sejumlah prokes, mulai dari pembatasan kapasitas gereja maksimal 50 persen, pengukuran suhu tubuh, dan menjaga jarak. Bahkan, sejumlah gereja menerapkan sistem registrasi terlebih dulu untuk memastikan kuota jemaat di setiap sesi peribadatan.
Sambut 2022 dengan semakin bersatu, rukun, damai, dan ekonomi kian maju.
Emil optimistis, jika prokes dijalankan, masyarakat akan lebih produktif pada tahun depan. ”Sambut 2022 dengan semakin bersatu, rukun, damai, dan ekonomi kian maju,” ucapnya.
Mantan Wali Kota Bandung itu menambahkan, kepadatan lalu lintas di Jabar naik 9-10 persen menjelang Natal. Namun, menurut dia, hal itu masih dapat dikendalikan.
”Akan dilakukan tes antigen acak di beberapa lokasi. Selain itu, penerapan aplikasi Peduli Lindungi juga semakin ditegakkan,” ujarnya.
Di Katedral Bandung, kedatangan Emil disambut Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin dan sejumlah pastor. Ia memastikan ibadah malam Natal di 27 kabupaten/kota di Jabar berjalan aman.
”Terima kasih kepada pemerintah, juga tokoh agama lain, dan para pejabat TNI-Polri yang membantu agar pelaksanaan malam Natal berlangsung khidmat,” ujar Mgr Antonius.
Keberanian kreatif
Mgr Antonius yang memimpin misa pukul 20.00 mengajak jemaat untuk merefleksikan kisah Santo Yosef (Yusuf), ayah Yesus, dalam mengatasi kesulitan. Saat tiba di Betlehem, istrinya, Maria, yang sedang mengandung Yesus, tiba waktunya untuk melahirkan.
Akan tetapi, setelah mendatangi sejumlah penginapan, mereka tidak mendapatkan kamar karena penuh terisi tamu. ”Mereka tidak berkeluh kesah, tidak marah, dan tidak jengkel. Saat menemukan kandang, Yosef punya keberanian kreatif untuk menatanya. Sekalipun kandang tak pantas untuk kelahiran putra Allah, mungkin itu yang tersedia,” katanya.
Menurut Mgr Antonius, seperti Yosef yang dihadapkan pada keterbatasan ketika mencari kamar untuk penginapan dan tempat kelahiran Yesus, saat ini manusia juga dihadapkan pada keterbatasan akibat pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, dibutuhkan keberanian kreatif untuk mengatasinya, bukan justru mengeluh dan menyalahkan orang lain.
”Pandemi belum berakhir mengajak kita semua untuk berani secara kreatif mencari terobosan-terobosan yang mungkin tidak terduga dalam mengatasi berbagai kesulitan,” katanya.