Katedral Makassar Siap Menyambut Natal dengan Sukacita
Pernah menjadi lokasi bom bunuh diri akhir Maret lalu, Gereja Katedral Makassar bersiap menyambut Natal. Umat berharap perayaan Natal akan berlangsung aman, penuh sukacita, dan jadi momen yang mempererat persaudaraan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·4 menit baca
Rabu (22/12/2021) siang, suasana di dalam Gereja Katedral Makassar lengang. Hanya satu atau dua panitia yang sesekali keluar masuk, sekadar untuk memastikan persiapan. Di pos penjagaan, petugas berjaga-jaga dan menanyai siapa pun yang masuk. Pintu pagar di gerbang depan tertutup rapat. Hanya satu pintu yang terbuka, yakni di bagian samping.
Persiapan menyambut Natal di gereja ini sudah tuntas sejak jauh hari. Kursi-kursi tampak teratur rapi dengan penghalang lembaran plastik tebal di antaranya. Bunga dan lilin menghiasi area sekitar altar. Pohon Natal besar berdiri di sudut kanan ruangan. Ornamen pelengkap lainnya menghiasi langit-langit dan dinding ruangan.
Rabu siang itu, Yenny Fonda, Ketua Panitia Natal Gereja Katedral, Makassar, ikut mengecek ruangan. Memeriksa jika ada yang kurang. Seluruh sisi gereja diperiksa. Setelah melihat semua beres, dia keluar.
Di bagian luar, tenda dipasang, lengkap dengan kursi-kursi yang juga diatur rapi. Tenda memang disiapkan jika jemaat membeludak dan ruang di dalam gereja tak cukup.
Di bagian samping, sejumlah pekerja harian membereskan bekas tumpahan campuran semen, batu, dan kayu. Sudah dua tahun terakhir ini, Gereja Katedral Makassar direnovasi. Penambahan ruangan di bagian samping gedung dilakukan karena bangunan utama tak bisa diubah. Gereja ini adalah bangunan yang masuk dalam peninggalan cagar budaya .
Rostiah (42), salah seorang pekerja, tampak cekatan membersihkan area samping itu. Mengenakan celana panjang bermotif kembang dengan baju kuning dan hijab berwarna senada, dia cukup mencolok di antara pekerja lain yang umumnya lelaki.
”Sudah beberapa minggu saya jadi buruh harian di sini. Lumayan upahnya, pekerjaannya juga tak terlalu berat. Orang-orang di sini, terutama pengurus gereja, baik-baik. Ini bekas pekerjaan harus dibersihkan karena Natal sudah dekat,” katanya dengan penuh semangat.
Yenny Fonda mengatakan, tak hanya soal menghias dan membersihkan gereja. Persiapan lain juga sudah dilakukan, antara lain, pengamanan dan penerapan protokol kesehatan. Hanya umat yang sudah mendapat vaksin dosis 1 dan 2 yang bisa mengikuti misa di gereja.
Trauma
Terkait pengamanan, Yenny mengatakan hal itu juga menjadi perhatian khusus. Peristiwa bom bunuh diri di Katedral pada 28 Maret 2021 lalu membuat pihak gereja lebih mawas diri. Ini tampak dari pintu pagar di gerbang utama yang selalu ditutup.
Sebuah portal juga dipasang di dekat pos sekuriti. Hanya petugas keamanan yang membuka dan menutup portal itu setiap kali pengunjung datang maupun pulang.
Yenny mengatakan, pascaledakan bom bunuh diri Maret lalu itu, sebagian jemaat masih trauma. Namun, peristiwa itu tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap meramaikan gereja, termasuk pada Natal kali ini.
Sejumlah jemaat yang jadi korban memang sebagian besar sudah sembuh. Beberapa saja yang masih menjalani pemulihan, terutama bekas luka bakar. Mereka juga sudah mulai kembali datang ke gereja.
Pascaledakan bom bunuh diri Maret lalu itu, sebagian jemaat masih trauma. Namun, peristiwa itu tak menyurutkan semangat mereka untuk tetap meramaikan gereja, termasuk pada Natal kali ini.
”Hanya Pak Cosmas yang kelihatannya masih trauma. Sejak peristiwa itu, dia baru sekali datang mengikuti misa. Setelah itu tak pernah datang lagi. Kami memaklumi, walaupun kami juga berharap dia segera sembuh dari trauma dan bisa kembali beraktivitas,” kata Yenny.
Cosmas Balalembang (52) adalah pekerja harian di Gereja Katedral. Aksi heroiknya menghalangi pelaku bom bunuh diri meledakkan bom di gereja memang berdampak pada dirinya. Tak sekadar menderita luka bakar, dia juga mengalami trauma.
Aksinya itu membuat ratusan jemaat yang sedang beribadah Minggu pagi itu, selamat dari ledakan bom. Dua korban tewas dalam kejadian itu adalah pelaku bom bunuh diri dan pasangan suami istri L dan YSF. Puluhan lainnya luka-luka.
Seperti di gereja lainnya, misa malam Natal juga akan digelar di Katedral. Keesokan harinya, pada hari Natal, misa akan dilakukan dalam beberapa sesi, dari pagi hingga malam.
Panitia memperkirakan jumlah jemaat yang akan menghadiri misa berkisar 300-400 orang di setiap sesi. Jumlah ini memperhitungkan daya tampung gereja, terutama untuk menghindari potensi penularan Covid-19 di lingkungan gereja.
Pengamanan ketat
Di Makassar, aparat keamanan sudah mempersiapkan pengamanan dengan kebih ketat. Untuk Makassar saja, lebih 2.000 aparat keamanan gabungan diturunkan. Setidaknya ada 31 gereja yang mengelar misa natal yang akan dijaga ketat.
Kepala Polrestabes Makassar Kombes Witnu Urip Laksana memimpin gelar pasukan pengamanan Natal dan Tahun Baru di Mapolrestabes Makassar pada Senin (20/12/2021) sore. Ia mengatakan, tak hanya dari Polrestabes, pengamanan juga dibantu dari Polda Sulawesi Selatan, TNI, dan Pemerintah Kota Makassar.
”Selain gereja, penjagaan juga dipusatkan di tempat hiburan, wisata, dan fasilitas umum lainnya. Pengamanan ini akan berkoordinasi dengan pihak gereja dan bentuknya antara lain patroli di sekitar gereja dan sterilisasi,” katanya.
Sebagaimana tema besar Natal tahun ini, Cinta Kasih Kristus Mengerakkan Persaudaraan, semua pihak tentu berharap Natal akan berlangsung aman dalam bingkai persaudaraan.
”Harapan kami, Natal berjalan aman dan penuh sukacita. Kami juga berharap Natal ini menjadi momen kembali mempererat persaudaraan antarsesama. Bagaimanapun, kita semua adalah saudara,” kata Yenny.