Antisipasi Peningkatan Kasus Covid-19, Pemprov Bali Imbau Siapkan Pos Terpadu di Pintu Masuk Bali
Gubernur Bali Wayan Koster mengumumkan terbitnya SE tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Pemda di Bali diimbau agar mengoptimalkan fungsi satgas penanganan Covid-19.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Bali mengimbau jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) di semua kabupaten dan kota di Bali agar berkoordinasi untuk mengoptimalkan fungsi satuan tugas penanganan Covid-19 di tiap daerah.
Pemprov Bali menerapkan ketentuan Instruksi Menteri Dalam Negeri tentang pencegahan dan penanggulangan Covid-19 pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 ataupun Surat Edaran Ketua Satgas Covid-19 tentang pengaturan aktivitas dan mobilitas masyarakat selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Hal itu tercantum dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di Provinsi Bali, yang disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam jumpa media di Gedung Jaya Sabha, Kota Denpasar, Sabtu (18/12/2021). Adapun SE Gubernur Bali ini dinyatakan berlaku mulai Jumat (24/12/2021) sampai Minggu (2/1/2022).
Dalam SE Gubernur Bali itu juga disebutkan agar para pemangku kepentingan di pintu-pintu masuk Bali, baik pelabuhan maupun bandara, dan terminal melaksanakan ketentuan dan syarat pelaku perjalanan periode libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, termasuk dengan mengaktifkan pos komunikasi terpadu.
”Kami menerapkan standar sesuai arahan Menteri Dalam Negeri dan Ketua Satgas Covid-19,” kata Gubernur Bali Wayan Koster di Denpasar, Sabtu.
Koster menyatakan, kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Bali sudah membaik, yang ditandai penambahan kasus baru terkonfirmasi Covid-19 secara harian berada satu digit, jumlah pasien sembuh lebih banyak, dan kasus kematian terkait Covid-19 yang rendah. Bahkan, pada Sabtu (18/12/3032) tercatat nihil kasus meninggal terkait Covid-19 di Bali.
Adapun pencapaian program vaksinasi Covid-19 di Bali dinyatakan juga sudah baik. Hingga Sabtu (18/12/2021), jumlah penerima vaksin Covid-19 dosis pertama di Bali sudah ]3,470 juta orang, atau mencapai 101,92 persen dari target 3,405 juta orang. Adapun penerima vaksin Covid-19 dosis kedua 3,078 juta orang, atau mencapai 90,40 persen dari target.
Begitu pula dengan program vaksin Covid-19 bagi anak usia 6 sampai 11 tahun di Bali, yang disebutkan cukup baik sejak program vaksinasi Covid-19 untuk anak itu dimulai pada Rabu (15/12/2021). Dari 373.120 anak usia 6-11 tahun yang menjadi target vaksinasi Covid-19, sebanyak 80.793 anak, atau sebesar 21,65 persen, sudah disuntik vaksin Covid-19.
”Bali sudah mencapai tingkat yang baik dalam penanganan Covid-19,” ujar Koster di Denpasar, Sabtu. ”Kita semua harus menjaga dengan konsisten (situasi kondusif di Bali) sampai Tahun Baru,” kata Gubernur Bali itu dalam jumpa media tersebut.
Sementara itu, dalam jumpa media seusai acara penandatangan komitmen kerja sama program kolaborasi antara perusahaan PMA dan PMDN dengan UMKM di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (18/12), Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebutkan, penanganan pandemi Covid-19 turut memengaruhi upaya memulihkan dan menumbuhkan ekonomi Indonesia.
Protokol kesehatan
Dalam SE Gubernur Bali No 20/2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di Provinsi Bali disebutkan, selama periode Natal dan Tahun Baru, mulai 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 akan dilaksanakan pengetatan pengawasan protokol kesehatan dan peningkatan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di tempat-tempat kegiatan publik.
Adapun untuk perayaan Tahun Baru, Pemprov Bali melarang kegiatan pawai, arak-arakan, pesta perayaan, ataupun kegiatan perayaan yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
Bali sudah mencapai tingkat yang baik dalam penanganan Covid-19.
Terkait dengan pengawasan dan penerapan protokol kesehatan di akses Bali, pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai bersama semua instansi pemangku kepentingan yang terkait, Jumat (17/12), membuka pos koordinasi monitoring angkutan Natal dan Tahun Baru di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Pos pemantauan dan pengawasan terkait Natal dan Tahun Baru berlokasi di area terminal domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Dalam siaran pers dari PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, pos monitoring itu bertujuan memastikan keamanan dan keselamatan di bandara dan pergerakan penumpang ataupun pesawat. Pos monitoring, yang dioperasikan mulai 17 Desember 2021 sampai 4 Januari 2022, juga bentuk pengawasan dan penegakan atas penerapan protokol kesehatan selama masa pandemi Covid-19.
Dalam jumpa media di Gedung Jaya Sabha, Kota Denpasar, Sabtu (18/12), Koster menyebutkan, pergerakan orang ke Bali mulai meningkat, terutama wisatawan domestik. Dalam sehari, menurut Koster, sekitar 10.000 orang masuk ke Bali melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Adapun kedatangan wisatawan mancanegara masih jarang meskipun pemerintah sudah membuka pintu gerbang kunjungan internasional ke Bali mulai 14 Oktober 2021.
Koster menyatakan, kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung dan ditambah merebaknya kasus Covid-19 varian Omicron menyebabkan banyak negara yang semula diharapkan mengirimkan pelancongnya ke Bali justru mengetatkan syarat perjalanan bagi warganya ke luar negeri ataupun kedatangan orang asing dari luar negeri.