Bali Dibuka Kembali bagi Kunjungan Internasional Mulai 14 Oktober
Pembukaan kembali Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, bagi kunjungan turis asing akan dimulai pada 14 Oktober 2021. Pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan yang berkualitas.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah memutuskan untuk membuka kembali Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, bagi kunjungan wisatawan mancanegara mulai 14 Oktober 2021. Selama kurun waktu menuju hari pembukaan kembali itu, pemerintah akan mematangkan fasilitas protokol kesehatan.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Baparekraf) Sandiaga S Uno, saat konferensi pers mingguan, Senin (4/10/2021), di Jakarta, menegaskan, pembukaan kembali Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) bersifat uji coba. Pemerintah akan sangat berhati-hati agar tidak menimbulkan lonjakan kembali kasus positif Covid-19.
”Masih ada waktu sekitar 10 hari (menuju pembukaan kembali Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali untuk kunjungan internasional). Selain fasilitas protokol kesehatan dan testing, asal negara wisman juga masih dibahas. Negara yang jadi sasaran juga ada kriterianya, seperti pengendalian kasus Covid-19,” ujarnya.
Fasilitas layanan publik di Bali mesti mengantongi sertifikat kebersihan, kesehatan, dan lingkungan berkelanjutan (CHSE). Fasilitas transportasi terkoneksi dengan layanan kesehatan publik. Fasilitas testing Covid-19 di Bali saat ini masih sekitar 300 orang per hari. ”Ini juga akan jadi pembahasan,” ujarnya.
Setiap penumpang kedatangan internasional harus punya bukti pemesanan hotel untuk karantina minimal delapan hari dengan biaya sendiri.
Sandiaga juga menegaskan, pemerintah tidak membatasi bahwa wisman yang datang ke Indonesia harus melalui agen perjalanan dengan jumlah tertentu. Sikap Pemerintah Indonesia—Kemenparekraf/Baparekraf—ialah membidik kunjungan turis berkualitas, seperti kunjungan lebih lama sehingga pengeluaran mereka berdampak luas terhadap kesejahteraan masyarakat di destinasi.
Bali sejauh ini sudah menerima kunjungan wisatawan Nusantara. Menurut Sandiaga, pemerintah juga menaruh perhatian pada wisatawan Nusantara. Sebab, bagaimanapun juga pergerakan wisatawan Nusantara membantu pemulihan industri pariwisata.
Seperti diketahui, Indonesia telah ditunjuk menjadi Presidensi G-20 untuk tahun 2022. Presidensi G-20 adalah posisi di mana sebuah negara menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G-20. Indonesia akan memegang kepercayaan itu selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022.
Bali menurut rencana akan menjadi lokasi pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 pada 2022. ”Kita harus segera ambil alih atau mulai mempersiapkan Presidensi G-20,” kata Sandiaga.
Secara terpisah, Vice President of Brand and Marketing Traveloka Shirley Lesmana, saat peluncuran promo Traveloka Epic Sale, menyampaikan beberapa hasil survei pengguna Traveloka per 1 September 2021. Pertama, vaksinasi menjadi salah satu pertimbangan untuk melakukan perjalanan. Pengguna yang sudah tuntas dua kali vaksin dan satu kali suntikan vaksin Covid-19 lebih percaya diri kembali melakukan perjalanan wisata.
Kedua, produk akomodasi yang paling diminati setelah pengguna mendapatkan vaksin Covid-19 ialah tiket pesawat dalam negeri dan hotel di luar kota domisili. Produk lainnya adalah tiket kereta api, bus, hotel dalam kota, dan atraksi.
Ketiga, destinasi yang paling diminati selain Bali, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang, Malang, Bogor, Palembang, dan Makassar. Keempat, kegiatan yang paling diinginkan ialah staycation dengan protokol kesehatan dan fasilitas hotel yang baik. Mereka juga suka bekerja dari mana pun di berbagai pilihan tipe akomodasi vila yang menarik.
Perjalanan wisata melalui jalan darat atau road trip menjadi tren sehingga mungkin pemulihan industri pariwisata lebih cepat terjadi di sepanjang jalur/jalan darat seperti Trans-Jawa. Karakter wisatawan sebelum dan selama pandemi Covid-19 berbeda. Selama pandemi Covid-19, bepergian dilakukan individu dan grup kecil.
Dia menjelaskan, Traveloka Epic Sale akan berlangsung 5-11 Oktober 2021. Sebanyak lebih dari 54.000 mitra Traveloka berlatar belakang pelaku usaha jasa pariwisata berpartisipasi. Dengan mengedepankan pemanfaatan teknologi, Traveloka Epic Sale menghadirkan livestream, referral coupon, hingga bazar virtual yang semakin memudahkan mitra untuk menjangkau konsumen dan mempromosikan produk ataupun layanannya sehingga diharapkan dapat menciptakan permintaan konsumen.
Traveloka pernah menyelenggarakan Traveloka Epic Sale. Pada Maret 2021, total mitra yang bergabung mencapai 27.000 mitra. Selama tujuh hari penyelenggaraan, jumlah pengunjung mencapai lima juta orang.