Jawa Timur bersiap melanjutkan program vaksinasi Covid-19, yakni dengan sasaran anak usia 6-11 tahun. Pelaksanaannya berlangsung di 21 dari 38 kabupaten/kota yang memenuhi syarat untuk kegiatan tersebut.
Oleh
AMBROSIUS HARTO/AGNES SWETTA PANDIA
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama forum komunikasi pimpinan daerah bersiap memvaksin 2,048 juta anak usia 6-11 tahun untuk penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 (Coronavirus disease 2019).
Berdasarkan sensus penduduk Jatim, ada 2.048.628 jiwa anak usia 6-11 tahun yang menjadi sasaran vaksinasi. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac. Vaksinasi dimulai pada Rabu (15/12/2021) di tujuh kota dan 14 kabupaten dari total 38 daerah tingkat dua di Jatim.
Ketujuh kota dimaksud ialah Surabaya, Malang, Pasuruan, Mojokerto, Madiun, Kediri, dan Blitar. Adapun 14 kabupaten adalah Tuban, Lamongan, Gresik, Mojokerto, Sidoarjo, Jombang, Madiun, Ngawi, Bojonegoro, Magetan, Pacitan, Kediri, Malang, dan Banyuwangi
”Vaksinasi bagi anak sesuai instruksi Presiden,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa seusai kunjungan kerja ke Kediri Raya, Selasa (14/12/2021).
Vaksinasi bagi anak untuk perlindungan dari Covid-19 telah mendapat rekomendasi dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) dan tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/6688/2021 mengenai Vaksinasi Covid-19.
Menurut Khofifah, vaksinasi bagi anak berlangsung secara bertahap. Jatim dan 10 provinsi mendapat prioritas vaksinasi bagi anak. Menurut laman resmi https://vaksin.kemkes.go.id/, Selasa petang ini, cakupan vaksinasi dosis pertama di Jatim mencapai 73,4 persen atau hampir 23,359 juta jiwa.
Cakupan itu di atas ketentuan minimal 70 persen. Selain itu, cakupan bagi kelompok lanjut usia mencapai 60 persen atau 2,529 juta jiwa, yang berarti masuk ketentuan minimal 60 persen.
Vaksinasi untuk anak, antara lain, akan mulai berlangsung di SD Negeri Kaliasin 1, Surabaya, dengan target 764 murid. Adapun di Kantor Kecamatan Ngawi direncanakan vaksinasi bagi 300 murid.
Sebanyak 21 kabupaten/kota di Jatim yang boleh melaksanakan vaksinasi anak 6-11 tahun bisa segera mewujudkan kegiatan tersebut dengan melihat stok vaksin Sinovac. ”Bisa gerak cepat menyukseskan vaksinasi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” ujar Khofifah.
Vaksinasi bagi anak dengan Sinovac akan diberikan sebanyak dua kali melalui suntikan intramuskular pada lengan. Pemberian vaksin pertama dan kedua berjarak 28 hari. Vaksin yang diberikan berdosis 0,5 mililiter.
Seperti vaksinasi pada remaja dan dewasa, anak-anak juga harus memenuhi pemeriksaan kesehatan yang telah disediakan oleh tim vaksinasi atau dinas kesehatan. Vaksinasi bisa dilaksanakan di puskesmas, rumah sakit, satuan pendidikan atau sekolah, dan tempat-tempat yang ditunjuk satgas Covid-19.
Salah satu tujuan penting vaksinasi bagi anak ialah mendukung pemulihan kegiatan belajar-mengajar di sekolah. Pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) belum bisa maksimal ditempuh karena murid-murid usia 6-11 tahun atau SD dan SMP saat ini belum mendapat vaksinasi. Jika anak-anak belum divaksin dan tetap dipaksa mengikuti PTMT, dikhawatirkan terjadi penularan Covid-19.
”Anak-anak lebih senang pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah sehingga untuk mendukung kegiatan itu perlu vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan,” kata Khofifah.
Orangtua perlu menyiapkan putra-putrinya untuk vaksinasi. Vaksinasi terpaksa ditunda bagi anak-anak yang menderita defisiensi imun primer, penyakit autoimun tidak terkontrol, penyakit sindrom Guillain-Barre, mielitis transversa, dan acute demyelinating encephalomyelitis; penderita kanker yang menjalani kemoterapi atau radioterapi; serta menjalani pengobatan imunosupresan/sitostatika berat.
Vaksinasi juga harus ditunda bagi anak bergejala demam di atas 37,5 derajat selcius, baru sembuh dari Covid-19 kurang dari tiga bulan, dalam masa setelah imunisasi lain kurang dari sebulan, serta menderita hipertensi, diabetes melitus, dan atau penyakit kronik ataupun kelainan kongenital yang tidak terkendali.
Anak-anak lebih senang pembelajaran tatap muka terbatas di sekolah sehingga untuk mendukung kegiatan itu perlu vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan.
Secara terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, sasaran vaksinasi anak 6-11 tahun di ibu kota Jatim tersebut sebanyak 227.224 jiwa. Mulai Rabu atau besok, vaksinasi bagi anak siap dilaksanakan. Di Surabaya, vaksinasi bagi anak didorong dilaksanakan di sekolah. Ada 126 SD dan SMP yang telah didata untuk pelaksanaan program tersebut.
”Dengan vaksinasi anak, kami harapkan kekebalan kelompok semakin luas untuk pengendalian Covid-19,” kata Eri. Di Surabaya, vaksin dosis pertama sudah diberikan kepada 2,627 juta jiwa atau mencakup 118,4 persen sasaran. Adapun secara komplet atau dosis pertama dan dosis kedua untuk warga serta penguat (booster) bagi tenaga kesehatan telah diberikan kepada 2,213 juta jiwa atau mencakup 99,8 persen.
Cakupan vaksinasi itu memang belum termasuk 227.224 jiwa anak usia 6-11 tahun di Surabaya. Adapun populasi atau total jumlah penduduk ”Bumi Pahlawan” berdasarkan sensus penduduk mencapai 2.918.543 jiwa.