Orangtua Butuh Informasi tentang Dampak Vaksin Covid-19 pada Anak
Perlindungan pada anak dari penularan Covid-19 mendesak untuk dilakukan, menyusul kasus-kasus penularan Covid-19 yang menyasar anak-anak. Pemberian vaksinasi pada anak penting disosialisasikan kepada orangtua.
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·4 menit baca
KOMPAS/FABIO MARIA LOPES COSTA
Salah seorang pelajar yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dari tenaga kesehatan KRI dr Soeharso di Pelabuhan Jayapura, Senin (13/9/2021). TNI AL melaksanakan kegiatan vaksinasi di Pelabuhan Jayapura selama dua pekan.
Setelah anak-anak usia 12-17 tahun, kini giliran anak-anak kelompok usia 6-11 tahun bisa divaksin. Hal ini menyusul izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun diterbitkan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Berbagai reaksi dan tanggapan muncul pasca izin tersebut dikeluarkan, terutama dari kalangan orangtua.
Sejumlah pasangan orangtua yang memiliki anak-anak di kelompok usia tersebut menyambut baik rencana pemerintah dalam melakukan program vaksinasi yang menyasar umur 6-11 tahun. Hanya saja, mereka berharap sosialisasi atas vaksinasi anak-anak kelompok usia tersebut harus dilakukan secara rinci, terutama dampak-dampak yang akan dialami anak-anak pascavaksinasi.
Bagi pasangan Hendri (43) dan Marlin (35) yang tinggal di Cisauk, Tangerang, Banten, mereka tidak keberatan jika anak semata wayangnya Herlin (9) mengikuti vaksinasi anak. Namun, keduanya berharap perlu ada informasi yang jelas kepada orangtua tentang pelaksanaan vaksinasi, terutama apa pengaruh bagi anak mereka.
”Kami sudah mendengar kalau ada (izin penggunaan darurat) vaksin anak umur tersebut, dan anak kami masuk dalam kategori umur itu. Kami harap sebelum dimulai, perlu disosialisasikan, termasuk ke sekolah-sekolah. Kami perlu tahu ada dampaknya enggak untuk anak-anak biar orangtua enggak shock, dan bingung,” ujar Marlin.
Sebab, menurutnya, seperti orang dewasa anak-anak pasti juga ada dampak pascavaksin, tergantung kondisi dan ketahanan tubuh masing-masing. Meski mengetahui dampaknya berbeda-beda, ia berharap harus ada informasi yang jelas.
”Kami ingin tahu pada saat anak sudah divaksin, apa saja dampaknya dan bagaimana kami mengatasinya. Apakah dampaknya sama dengan imunisasinya? Karena kan anak-anak ada yang kuat, ada yang lemah, sama juga dengan orang dewasa,” kata Marlin.
Semakin ramah alat-alat vaksin, petugas dan tenaga kesehatan, serta semakin banyak tenaga vaksinator akan mempercepat target pencapaian vaksin anak umur 6-17 tahun nanti.
Seperti diberitakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) menyetujui penggunaan vaksin Covid-19, CoronaVac produksi Sinovac dan PT Bio Farma, untuk anak usia 6-11 tahun. Vaksinasi bagi anak mendesak karena risiko tertular naik setelah pembelajaran tatap muka kembali digelar.
Meski demikian, hingga kini, detail waktu anak-anak usia tersebut bisa mulai divaksin Covid-19 masih belum pasti. Ini karena alasan ketersediaan vaksin yang terbatas dan kesiapan petugas vaksinasi.
Perlindungan anak
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati menyambut baik persetujuan vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun dari Badan POM. Hal itu dinilai sebagai bentuk nyata perlindungan kepada anak yang semakin luas di tengah masih terjadinya pandemi Covid-19.
Ia berharap orangtua tidak ragu untuk mengizinkan anak-anaknya untuk mendapatkan vaksinasi. Sebab anak merupakan kelompok yang rentan dan berisiko tinggi terhadap penularan Covid-19.
Kompas/Wawan H Prabowo
Warga antre membeli tiket masuk Taman Legenda di kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (24/10/2021).
”Tentu persetujuan Badan POM itu setelah dilandasi uji klinis bertahap yang menunjukkan keamanan sehingga kita semua tidak perlu ragu agar anak usia 6–11 tahun mendapatkan vaksinasi,” kata Menteri Bintang, Kamis (4/11/2021).
Pemberian vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun dinilai penting karena anak-anak juga rentan tertular virus korona baru. Bahkan, beberapa waktu lalu kasus penularan Covid-19 pada anak sempat menunjukkan angka yang tinggi. Proporsi kasus konfirmasi positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun mencapai angka 12,5 persen. Artinya, 1 dari 8 kasus konfirmasi itu adalah anak dengan 50 persen kasus kematian Covid-19 anak ada pada level usia anak balita.
”Fokus kami adalah melindungi anak dan meyakinkan kalau hak-hak anak terpenuhi secara baik meskipun dalam suasana pandemi Covid-19. Kepentingan terbaik anak adalah prioritas di tengah pandemi ini,” katanya.
Menteri Bintang pun terus mengingatkan agar semua taat menjalankan protokol kesehatan. ”Saat ini, penularan Covid-19 mengalami penurunan tajam, tetapi ancaman tidak berarti hilang. Kasus dapat meningkat lagi apabila protokol kesehatan diabaikan,” ucapnya.
Hindari trauma anak
Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang juga Kepala Divisi Pengawasan Monitoring dan Evaluasi (Kadivwasmonev) KPAI, Jasra Putra, menyatakan, program vaksinasi anak umur 6-11 tahun sangat penting, selain melindungi anak dari virus korona tapi juga untuk menghentikan angka kematian orangtua. Apalagi, anak anak hidup dalam berbagai macam latar belakang yang mengasuhnya.
”Belajar dari pengalaman sebelumnya, penting dipikirkan hal-hal yang bisa mendorong keberhasilan vaksinasi Covid 19 pada anak, yang perlu diupayakan berbagai pihak,” ujar Jasra, Jumat siang.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Salah satu peserta dari kelompok pelajar melaksanakan vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan Kompas Gramedia bersama Kalbe Farma di Aula Bale Rame, Kompleks Gedung Budaya Sabilulungan, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (14/9/2021).
Misalnya, menghindari trauma kepada anak ketika menjelaskan tentang proses vaksin, baik pra, sedang, dan pasca. Caranya, petugas vaksinasi menunjukkan keramahan dan mengurangi kekhawatiran, dengan berbagai cara, seperti membawa alat kesehatan dengan figur atau karakter yang anak suka, sehingga bisa teralihkan selama proses vaksinasi
”Saya kira semakin ramah alat vaksin, petugas, dan tenaga kesehatan, serta semakin banyak tenaga vaksinator akan mempercepat target pencapaian vaksin anak umur 6-17 tahun nanti,” kata Jasra.
Pendampingan anak saat divaksinasi harus dilakukan untuk membantu mendiskripsikan riwayat kesehatannya. Bisa juga, metode vaksin dilakukan seperti saat pelaksanaan sunat.
”Agar anak-anak kuat, menjadi panggilan iman, menjadi nilai nilai dasar agama yang diyakini anak, dapat bermanfaat untuk dirinya dan sesama. Dalam menjaga kesehatan dan menghentikan penularan,” ujar Jasra.