Dampak Erupsi Semeru, Sebanyak 23.015 Pelanggan PLN Masih Padam
Erupsi Gunung Semeru ganggu suplai listrik ke pelanggan di Lumajang dan sekitarnya. PPLN Unit Induk Distribusi Jatim mencatat sedikitnya terdapat 30.523 pelanggan terdampak dan 23.015 pelanggan di antaranya masih padam.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Erupsi Gunung Semeru mengganggu suplai listrik kepada pelanggan di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi Jawa Timur mencatat sedikitnya terdapat 30.523 pelanggan yang terdampak. Mayoritas merupakan pelanggan rumah tangga.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jatim Adi Priyanto mengatakan, sebanyak 30.523 pelanggan yang terdampak erupsi Gunung Semeru ini menerima suplai listrik dari 112 gardu distribusi pada Penyulang Pronojiwo yang menjadi bagian dari PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Tempeh.
”Hingga malam ini, baru 30 gardu distribusi yang berhasil dipulihkan sehingga pelanggan bisa mendapatkan kembali suplai listriknya. Gardu ini menyuplai kebutuhan listrik untuk 7.508 pelanggan,” ujar Adi, Sabtu (4/12/2021).
Adi mengatakan, masih ada 82 gardu distribusi yang menyuplai 23.015 pelanggan yang mengalami gangguan pasokan listrik sehingga listriknya padam. Gardu tersebut belum bisa dijangkau oleh tim perbaikan dari PLN karena akses jalan utama rusak akibat erupsi.
PLN terus berupaya mengamankan suplai listrik di wilayah Kabupaten Lumajang setelah erupsi Gunung Semeru. Namun, upaya itu tidak mudah karena banyak infrastruktur yang terdampak bencana sehingga kondisinya rusak. Salah satunya tertutupnya akses menuju lokasi bencana menyusul putusnya Jembatan Perak di Kecamatan Pronojiwo.
Menurut rencana, tim dari PLN akan segera mengamankan pasokan listrik di lokasi terdampak bencana saat akses dibuka kembali. Sementara itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak mendekati jaringan listrik, gardu, dan panel penerangan jalan umum (PJU) karena dapat membahayakan keselamatan warga.
Hingga malam ini, baru 30 gardu distribusi yang berhasil dipulihkan sehingga pelanggan bisa mendapatkan kembali suplai listriknya. Gardu ini menyuplai kebutuhan listrik untuk 7.508 pelanggan. (Adi Priyanto)
PLN dalam mengerahkan personelnya untuk memperbaiki jaringan listrik di lokasi bencana harus mempertimbangkan bahkan mengutamakan keselamatan dan keamanan. Salah satunya terus berkoordinasi dengan BPBD Lumajang serta TNI dan Polri dalam menjalankan tugasnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Gunung Api menyatakan, Gunung Semeru di Jatim erupsi pada Sabtu pukul 14.50. Visual letusannya tidak teramati, tetapi erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitude maksimum 25 milimeter dan durasi 5.160 detik.
Erupsi itu menimbulkan hujan abu dan guguran awan panas yang bercampur dengan lahar hujan sehingga menyebabkan aliran sungai yang berhulu di gunung ini seperti mendidih. Puluhan orang dilaporkan menjadi korban erupsi Semeru. Mereka terkena guguran awan panas dan lahar panas sehingga mengalami luka bakar.
Korban dilarikan ke sejumlah fasilitas layanan kesehatan, seperti puskesmas dan rumah sakit, di sekitar lokasi kejadian. Namun, belum ada laporan mengenai jumlah pasti korban karena proses pendataan masih berlangsung di lapangan. Data sementara Pemkab Lumajang menyebutkan, 1 orang meninggal, 2 dinyatakan hilang, 8 orang masih terjebak banjir lahar, dan 41 orang lainnya luka-luka.
Sementara itu, Manager Communication and Legal Section Head Bandara Juanda Surabaya Yuristo Ardhi Hanggoro mengatakan, erupsi Semeru tidak berdampak terhadap aktivitas penerbangan dan layanan kebandarudaraan. Berdasarkan hasil paper test pada pukul 20.00 waktu setempat, tidak ditemukan secara visual sebaran abu vulkanik di Bandara Juanda.
”Hasil tesnya dikatakan negatif atau nihil. Oleh karena itu, Bandara Juanda tetap beroperasi normal melayani penerbangan,” ujar Yuristo.
Sementara itu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat mengevakuasi diri agar aman dan selamat. Saat ini, tim dari BPBD Provinsi Jatim dan BPBD Lumajang sudah di lokasi untuk mengevakuasi korban.
”Mohon ikhtiar dan doa, mugi selamat sedoyo (semua),” tulis Khofifah dalam Instragramnya.
Menteri Sosial Tri Rismaharini berencana, Minggu (5/12/2021), meninjau ke lokasi, daerah yang paling terdampak dari erupsi Semeru. ”Bantuan sudah bergerak ke ke lokasi, hanya masih terhambat karena ada jalur yang putus,” katanya di Surabaya, Sabtu malam.
Perlu segera dilakukan membuka dapur umum dan menyiapkan tempat mengungsi warga. Diharapkan malam ini, warga seluruh warga yang terdampak segera bisa berada di lokasi pengungsian sehingga mereka bisa lebih tenang.