Hindari PPKM Level 3, Wisatawan di Magelang Mempercepat Masa Liburan
Jumlah wisatawan di beberapa destinasi wisata di Kabupaten Magelang, terpantau meningkat. Peningkatan antara lain terjadi karena banyak wisatawan mempercepat masa liburan menghindari PPKM level 3
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Dua pekan terakhir, kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi wisata dan tempat persinggahan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, cenderung meningkat. Hal ini, antara lain, dipicu perilaku wisatawan mempercepat jadwal liburan, untuk menghindari pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM level 3 di seluruh Indonesia para periode Natal dan Tahun Baru.
Sugiarto, penyelia Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Borobudur, mengatakan, peningkatan jumlah wisatawan, terutama terpantau saat akhir pekan. Jika biasanya jumlah pengunjung terbanyak pada hari Sabtu dan Minggu hanya 100 orang per hari, dua pekan terakhir berkisar 150-200 orang per hari.
Kebanyakan wisatawan datang dari luar kota, seperti Jakarta, Bandung, dan sejumlah kota di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Kedatangan pelancong terjadi karena mereka sengaja mempercepat jadwal liburan.
”Sebagian rombongan berasal dari rombongan wisatawan keluarga. Mereka mengaku memang sengaja datang saat ini, demi menghindari pengetatan kunjungan dan berbagai aturan terkait PPKM level 3 yang akan mulai diberlakukan 24 Desember mendatang,” ujarnya, Rabu (1/12/2021).
Sugiarto mengatakan, banyak wisatawan sengaja memanfaatkan masa sebelum larangan cuti di masa libur Natal dan Tahun Baru untuk bepergian. Pihaknya masih terus menerima pemesanan tempat. ”Pekan ini saja, sudah ada lima rombongan yang memesan tempat untuk beristirahat dan makan siang di Balkondes Borobudur,” ujarnya.
Namun, seiring larangan cuti dan pemberlakuan PPKM level 3 pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022, menurut dia, ada enam rombongan dari dinas dan instansi di Magelang membatalkan pemesanan tempat di Balkondes Borobudur untuk keperluan rapat. Sebelumnya, mereka memesan tempat pada 26-29 Desember 2021. Ada juga tiga rombongan yang mengubah jadwal pemesanan tempat dari semula Desember 2021, menjadi pertengahan Januari 2022.
Ramainya kunjungan wisatawan juga terjadi di destinasi wisata Ketep Pass. Jika sebelumnya, jumlah wisatawan di akhir pekan terdata kurang dari 500 orang per hari, saat ini, jumlah wisatawan pada Sabtu atau Minggu mencapai lebih dari 1.000 orang per hari. ”Bahkan, ketika cuaca kurang mendukung, seperti hujan sejak pagi hingga siang, jumlah wisatawan di akhir pekan selalu lebih dari 1.000 orang per hari,” ujar Kepala Bagian Promosi dan Pemasaran Ketep Pass, Edwar Alfian.
Sama seperti di Balkondes Borobudur, kebanyakan wisatawan yang datang ke Ketep Pass berasal dari luar kota, antara lain dari Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Lampung. Edwar mengatakan, pihaknya sengaja memanfaatkan waktu sebelum 24 Desember untuk menarik kunjungan wisatawan. Hal ini, antara lain, dilakukan dengan menambah pentas aneka kesenian tradisional.
”Mudah-mudahan apa yang kami lakukan saat ini bisa mendatangkan banyak wisatawan, menambal penurunan wisatawan yang terjadi pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022 mendatang,” ujarnya.
Ketep Pass akan tetap menerima kunjungan wisatawan pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Kendati demikian, selama periode tersebut, Edwar memastikan akan tetap menerapkan aturan ketat sesuai dengan aturan PPKM level 3.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Jawa Tengah Sinung Nugroho Rachmadi menyarankan, destinasi wisata sebaiknya tutup dan tidak menerima kunjungan pada periode 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2021. Periode tersebut akan menjadi masa berat bagi pengelola destinasi wisata karena setelah ada pelonggaran, tiba-tiba harus kembali menetapkan aturan ketat sesuai aturan PPKM level 3.
”Di musim liburan Natal dan Tahun Baru inilah terjadi pertarungan dan pertaruhan besar. Pengelola destinasi wisata yang abai dan tidak menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan PPKM level 3, akan mendapatkan sanksi berat ditutup untuk jangka waktu lama,” ujarnya.
Sinung mengatakan, saat ini, pihaknya juga sudah membentuk tim pengawasan yang akan terus memantau pelaksanaan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata di Jawa Tengah.