Tanah Longsor dan Pohon Tumbang di DIY, 5 Orang Terluka
Hujan deras sejak Rabu (10/11/2021) malam menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di sejumlah wilayah DIY. Satu warga terluka karena tanah longsor dan empat orang lain terluka akibat pohon tumbang.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Hujan deras yang melanda sejak Rabu (10/11/2021) malam menyebabkan bencana banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di sejumlah wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Satu orang mengalami luka-luka akibat tanah longsor dan empat orang lain luka ringan akibat pohon tumbang.
Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Lilik Andi Aryanto mengatakan, pada Kamis (11/11/2021) terjadi banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang di empat wilayah DIY, yakni Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sleman, dan Kota Yogyakarta.
Berdasarkan data BPBD DIY, dilaporkan terjadi bencana tanah longsor di sembilan titik di Gunung Kidul. Sementara itu, di Bantul dilaporkan kejadian tanah longsor di satu titik, pohon tumbang di empat titik, dan genangan banjir di satu titik. Adapun di Kabupaten Sleman dilaporkan pohon tumbang yang menyebabkan empat pengendara sepeda motor luka-luka.
”Di Kabupaten Sleman terdapat satu dampak kejadian, yakni satu titik pohon tumbang mengakibatkan empat orang luka ringan,” ujar Lilik melalui keterangan tertulis. Seusai kejadian, empat orang luka-luka itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito, Sleman.
Sementara itu, di Kota Yogyakarta, terjadi bencana tanah longsor di bantaran Sungai Code yang mengakibatkan seorang warga terluka. Peristiwa itu terjadi di Kelurahan Terban, Kecamatan Gondokusuman.
Koordinator Tim Reaksi Cepat BPBD Kota Yogyakarta Ucok mengatakan, peristiwa tanah longsor itu terjadi pada Kamis sekitar pukul 10.15. Tanah longsor mengakibatkan satu rumah rusak dan seorang warga bernama Sukmanto (58) terluka. ”Korban mengalami patah kaki kanan,” ujarnya.
Menurut Ucok, saat peristiwa tanah longsor, Sukmanto sedang tidur di rumahnya. Setelah kejadian tanah longsor, sebagian tubuh Sukmanto sempat tertimbun material longsoran. ”Korban posisinya baru tertidur, tahu-tahu terjadi longsor. Setelah kejadian, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta,” ungkapnya.
Banjir
Sementara itu, banjir terjadi di perkampungan nelayan di dekat Pantai Sadeng, Desa Songbanyu, Kecamatan Girisubo, Gunung Kidul. Akibatnya, sebanyak 27 keluarga harus mengungsi karena rumah mereka terendam air.
”Banjir terjadi mulai pukul 07.00 di seputaran perkampungan nelayan Pantai Sadeng,” kata Koordinator Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) Rescue Istimewa Wilayah I Pantai Sadeng, Sunu Handoko.
Sunu memaparkan, banjir tersebut terjadi setelah hujan deras melanda sejak Rabu malam. Ketinggian banjir sempat mencapai 1 meter. Namun, pada Kamis siang, ketinggian banjir sudah berkurang menjadi 0,5 meter karena intensitas hujan sudah menurun.
”Untuk saat ini, banjir mulai surut karena intensitas hujan sudah rendah. Namun, ketika nanti intensitas hujan tinggi, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi banjir lagi,” kata Sunu.
Sunu menambahkan, akibat banjir tersebut, ada 27 keluarga yang mengungsi karena rumah mereka terendam banjir. Warga yang rumahnya terendam itu mengungsi di pos TNI Angkatan Laut Sadeng.