Kampung bermain tumbuh semarak di Kota Banjarmasin. Permainan itu tak hanya menyenangkan, tapi juga memperkuat ikatan sosial.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
Suhro Wardi, Ketua RT 004 Kelurahan Banua Anyar, Kecamatan Banjarmasin Timur, terlihat sibuk ketika warga dan anak-anak mulai memadati Kompleks Perumahan Sa’wanah di Banua Anyar, Sabtu (16/10/2021) pagi. Ia mondar-mandir untuk menyambut tamu kehormatan dan mengantar mereka sampai ke tempat duduk, serta mengecek kesiapan acara peresmian kampung bermain.
Di depan jalan masuk Kompleks Perumahan Sa’wanah telah terpasang spanduk besar bertuliskan ”Selamat Datang di Kampung Bermain Kahimungan”. Akhir pekan itu Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina memang dijadwalkan datang untuk meresmikan Kampung Bermain Kahimungan.
Di sela-sela kesibukan mempersiapkan acara, Wardi bercerita tentang awal berdirinya kampung bermain itu. ”Sebenarnya Kampung Bermain Kahimungan sudah terbentuk cukup lama, yakni pada 2017. Namun, kegiatannya vakum selama pandemi. Sekarang mau dihidupkan kembali,” kata Wardi.
Sebagai wujud kelahiran kembali Kampung Bermain Kahimungan, lokasi digeser ke Kompleks Perumahan Sa’wanah, yang bersebelahan dengan kompleks perumahan yang menjadi lokasi kampung bermain sebelumnya.
Awalnya, warga kampung yang memiliki ide untuk mendirikan tempat bermain ini. Kemudian Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Banjarmasin melanjutkannya.
”Tujuan kami membentuk kampung bermain ini untuk mengurangi kebergantungan anak-anak pada gawai. Kami ingin anak-anak bermain bersama teman-temannya di luar rumah,” ujarnya.
Ketua Kampung Bermain Kahimungan Hanafiah menuturkan, berbagai permainan tradisional akan menjadi permainan anak-anak di kampung mereka. Anak-anak diajak untuk bermain logo, gasing, egrang atau batungkau, sumpit, bakiak, dan berbagai permainan tradisional lainnya.
”Mudah-mudahan kami tetap bisa melestarikan permainan tradisional setelah kampung bermain ini diresmikan. Dengan adanya permainan tradisional itu, mudah-mudahan anak-anak kami tidak lagi kecanduan bermain gawai (gadget),” katanya.
Kampung Bermain Kahimungan menjadi kampung bermain ke-12 di Banjarmasin. Berikutnya, menyusul Kampung Bermain Anamas di Kelurahan Telawang, Banjarmasin Barat, dan Kampung Bermain Bauntung Batuah di Kelurahan Alalak Utara, Banjarmasin Utara, yang diresmikan Wakil Wali Kota Banjarmasin Arifin Noor, Rabu (20/10/2021).
”Warga sangat antusias membentuk kampung bermain. Dalam satu kelurahan bisa dua sampai tiga usulan pembukaan kampung bermain. Kami pun harus selektif membuka kampung bermain itu supaya ada pemerataan di semua kelurahan,” kata Ketua KORMI Kota Banjarmasin Uzlah.
Menurut Uzlah, keberadaan kampung bermain dirasakan sangat penting dan besar manfaatnya bagi masyarakat. ”Karena itu, kami terus mendorong pembentukan kampung bermain sebagai wadah anak-anak ataupun orang dewasa untuk bermain dan berolahraga,” katanya.
Kampung bermain itu juga dipersiapkan untuk pembinaan atlet olahraga tradisional sejak dini. Pembinaan sejak dini diharapkan menjadi landasan keberhasilan mereka pada jenjang berikutnya.
Rahma (57), warga Kelurahan Banua Anyar, senang dengan adanya kampung bermain. Keberadaan kampung bermain itu diharapkan bisa dioptimalkan sebagai tempat bermain anak-anak sehingga mereka juga bisa belajar memainkan berbagai macam permainan tradisional.
”Anak-anak zaman sekarang kebanyakan main handphone dan asyik sendiri. Sebagai orangtua, saya sangat mendukung mereka juga belajar permainan orang bahari supaya ada interaksi satu sama lain,” kata ibu tiga anak dengan satu cucu itu.
Lebih dari itu, semenjak ada tempat bermain, Wardi, yang juga seorang Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), merasakan kedekatan dengan sesama warga kampung.
Menurut Wardi, Kampung Bermain Kahimungan tak berhenti sebagai tempat bermain, tetapi juga berkembang menjadi ruang publik untuk melakukan berbagai aktivitas bersama, seperti senam dan belajar tertib berlalu lintas.
Membuat bahagia
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina, saat meresmikan Kampung Bermain Kahimungan, menilai, kampung bermain penting untuk menghidupkan interaksi sosial antarwarga, melestarikan budaya, dan menggiatkan olahraga rekreasi.
Sesuai dengan namanya, Ibnu berharap kehadiran Kampung Bermain Kahimungan di Kelurahan Banua Anyar akan membuat semua warga kota kahimungan meskipun masih dalam suasana pandemi Covid-19. Dalam bahasa Banjar, kahimungan berarti ’senang’ atau ’bahagia’.
Menurut Ibnu, di kampung bermain nantinya, anak-anak yang memiliki bakat olahraga dibina dengan sungguh-sungguh supaya mereka bisa meraih prestasi di bidang olahraga tradisional.
Secara khusus, ia meminta Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Banjarmasin mendukung dan membina kampung bermain. ”Berbagai olahraga tradisional harus dikembangkan di kampung bermain untuk kemudian dipertandingkan antarkampung,” katanya.
Berawal dari bermain semata, kampung bisa jadi menjelma menjadi tempat bersosialisasi dan mungkin jadi tempat menempa atlet olahraga.