Kasus Mulai Melandai, Kalsel Percepat Vaksinasi Covid-19
Percepatan vaksinasi terus dilakukan di Kalimantan Selatan seiring melandainya kasus Covid-19. Cakupan vaksinasi pertama ditargetkan mencapai 70 persen pada November tahun ini agar terbentuk kekebalan kelompok.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Percepatan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan di Kalimantan Selatan seiring melandainya kasus Covid-19. Dengan vaksinasi diharapkan terbentuk kekebalan kelompok untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga Covid-19 pada akhir tahun ini.
Sampai dengan Selasa (26/10/2021), kasus aktif Covid-19 di Kalsel tercatat sebanyak 90 kasus atau 0,13 persen dari total kasus positif sebanyak 69.789 kasus. Angka kesembuhannya sebesar 96,46 persen dan angka kematian 3,42 persen.
Untuk cakupan vaksinasi dosis pertama, Kalsel baru mencapai 35,82 persen dari target sasaran vaksinasi sebanyak 3,16 juta orang, sementara cakupan dosis kedua sebesar 21,87 persen. Cakupan tersebut masih berada di bawah rata-rata cakupan vaksinasi nasional.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, Kalsel tetap siaga dalam mencegah terjadinya potensi lonjakan kasus Covid-19 meskipun kasusnya saat ini sudah menurun signifikan. Metode ”gas dan rem” yang dinamis, selalu waspada, siaga, dan kecepatan bertindak harus semakin dimantapkan.
”Sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo, semua kepala daerah harus tetap waspada, jangan sampai lengah meskipun kasus Covid-19 mulai melandai. Kolaborasi dan kerja sama segenap komponen diperlukan dalam upaya percepatan vaksinasi,” kata Sahbirin lewat siaran pers di Banjarmasin, Selasa.
Sampai dengan November 2021, Presiden Jokowi menargetkan capaian vaksinasi mencapai 70 persen. Untuk mencapai target tersebut, semua daerah di Kalsel harus bergerak lebih cepat melakukan vaksinasi.
”Bersama forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) dan segenap komponen, kami akan terus mempercepat capaian vaksinasi guna mengantisipasi potensi lonjakan kasus pada hari raya Natal dan Tahun Baru,” tutur gubernur yang akrab dengan panggilan Paman Birin itu.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Muhammad Muslim mengatakan, Kalsel mendapat tambahan vaksin Sinovac sebanyak 150.000 dosis setelah kunjungan kerja Presiden Jokowi dalam rangka meresmikan pabrik biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Tanah Bumbu dan meresmikan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kamis pekan lalu.
”Dalam 10 hari ini, stok vaksin di Kalsel cukup banyak karena ada bantuan langsung dari Presiden. Kami pun minta pemerintah kabupaten/kota bekerja sama dengan semua pihak, termasuk TNI dan Polri, untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi massal,” kata Muslim dalam acara vaksinasi massal di SMA Negeri 8 Banjarmasin, Selasa (26/10/2021).
Segera digunakan
Menurut Muslim, stok vaksin yang ada harus segera digunakan untuk vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua pada semua target sasaran, mulai dari remaja berusia 12 tahun hingga lansia. ”Saat ini yang masih rendah cakupan vaksinasinya adalah sasaran remaja usia 12-17 tahun (3,23 persen) dan lansia (16,28 persen),” ujarnya.
Saat ini, cakupan vaksinasi pertama di Banjarmasin sudah mencapai 61,12 persen dari jumlah target sasaran.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin telah meluncurkan program Tiada Hari Tanpa Vaksinasi untuk mempercepat vaksinasi dan mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) di Kota Banjarmasin.
Dengan program tersebut, tidak ada hari libur untuk kegiatan vaksinasi Covid-19 di Banjarmasin. Pada hari kerja, warga kota bisa ikut vaksinasi di semua puskesmas yang ada di Banjarmasin, sedangkan pada hari libur bisa ikut vaksinasi di Kantor Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin.
Saat ini, cakupan vaksinasi pertama di Banjarmasin sudah mencapai 61,12 persen dari jumlah target sasaran. Cakupan itu menjadi yang tertinggi di Kalsel, disusul Banjarbaru (58,49 persen) dan Tanah Bumbu (41,87 persen).
”Dari angka capaian saat ini, kami akan berupaya mengejar sekitar 15 sampai 20 persen lagi sampai dengan puncak Hari Kesehatan Nasional pada 12 November 2021,” kata Ibnu.