Terkonsentrasi di Kota, Cakupan Vaksinasi Antardaerah di Kalsel Timpang
Cakupan vaksinasi Covid-19 antardaerah di Kalimantan Selatan masih timpang. Hal itu lantaran kegiatan serbuan vaksinasi masih terkonsentrasi di kota. Percepatan vaksinasi perlu disertai dengan pemerataan cakupan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Cakupan vaksinasi Covid-19 antardaerah di Kalimantan Selatan masih timpang. Hal itu lantaran kegiatan serbuan vaksinasi Covid-19 masih terkonsentrasi di Kota Banjarmasin dan Kota Banjarbaru.
Mengacu pada dasbor vaksin Kementerian Kesehatan, sasaran vaksinasi Covid-19 di Kalsel berjumlah 3,16 juta. Jumlah itu mencapai 73,5 persen dari penduduk Kalsel. Sampai dengan Jumat (17/9/2021), cakupan vaksinasi pertama di Kalsel baru 22,86 persen dan vaksinasi kedua 13,43 persen.
Dari 13 kabupaten/kota di Kalsel, cakupan vaksinasi pertama tertinggi ada di Kota Banjarmasin (43,39 persen), kemudian disusul Kota Banjarbaru (39,06 persen) dan Kabupaten Tabalong (24,34 persen). Di 10 kabupaten lain, cakupannya masih di bawah cakupan provinsi. Bahkan, ada yang baru 12,86 persen, yakni di Kotabaru dan 13,18 persen di Banjar.
”Cakupan vaksinasi antar-kabupaten/kota memang belum merata. Banjarmasin dan Banjarbaru bisa tinggi cakupannya karena banyak serbuan vaksinasi dari TNI dan Polri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Muhammad Muslim.
Selain itu, tingginya cakupan vaksinasi di Banjarmasin dan Banjarbaru juga karena tingginya antusiasme warga untuk menerima vaksin. Banyak warga yang belum divaksin secara proaktif mendaftarkan dirinya ke puskesmas terdekat dan menunggu panggilan vaksinasi.
”Saya sudah mendaftar ke puskesmas terdekat untuk ikut vaksinasi sejak bulan lalu. Namun, karena belum juga dapat panggilan, akhirnya saya ikut serbuan vaksinasi yang diadakan TNI Angkatan Laut,” kata Radiah (55), warga Banjarmasin yang menerima vaksin dosis pertama di Balai Pengobatan Pangkalan TNI AL Banjarmasin, Jumat (17/9/2021).
Radiah sangat antusias menerima vaksin karena anak-anaknya sudah divaksin. Apalagi, sertifikat vaksin kini menjadi salah satu syarat perjalanan ke luar daerah. ”Kebetulan saya ada rencana ke Bogor, makanya wajib ikut vaksin,” ujarnya.
Cakupan vaksinasi antar-kabupaten/kota memang belum merata. Banjarmasin dan Banjarbaru bisa tinggi cakupannya karena banyak serbuan vaksinasi dari TNI dan Polri.
Yusfihani (67), warga Banjarmasin lainnya, mengaku lega setelah divaksin dua kali. Ia menerima vaksin dosis kedua di Balai Pengobatan Pangkalan TNI AL Banjarmasin. ”Saya ingin mengikuti anjuran pemerintah saja. Kalau sudah divaksin, kita juga bisa bepergian ke luar daerah,” katanya.
Dukung percepatan
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, jajaran TNI AL sudah diperintahkan untuk bersama-sama dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta organisasi kepemudaan agar menyukseskan program vaksinasi nasional.
”Serbuan vaksinasi di seluruh wilayah nusantara ini sebagai langkah untuk percepatan penanganan Covid-19. Dengan terjadinya herd immunity (kekebalan kelompok), program pemulihan ekonomi nasional dapat tercapai dan masyarakat dapat beraktivitas kembali seperti biasa,” katanya saat meninjau serbuan vaksinasi di Balai Pengobatan Pangkalan TNI AL Banjarmasin.
Menurut Yudo, program serbuan vaksinasi Covid-19 sudah dilakukan TNI AL sejak 23 Juni 2021. Sasaran utamanya adalah masyarakat maritim, yakni warga yang tinggal di daerah pesisir laut ataupun sungai.
”Bagi jajaran yang sudah selesai menyasar masyarakat pesisir, saya perintahkan untuk menyasar para pelajar di sekolah, pondok pesantren, dan perguruan tinggi. Tujuannya supaya para guru dan murid dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan tenang,” katanya.
Yudo tidak mematok target untuk jumlah sasaran serbuan vaksinasi Covid-19. ”Targetnya sesuai vaksin yang ada pada pemerintah daerah. Kalau vaksinnya ada, kami pasti siapkan tenaga kesehatan dan sarana prasarana untuk serbuan vaksinasi,” katanya.