Berita Bohong Masih Jadi Kendala Vaksinasi Covid-19 di Aceh
Penyebaran berita bohong terkait vaksinasi masih menjadi kendala utama pencapaian target vaksin yang belum juga terpecahkan di Aceh.
Oleh
ZULKARNAINI MASRY
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Realisasi vaksinasi Covid-19 di Aceh masih rendah. Penyebaran berita bohong terkait vaksinasi masih menjadi kendala utama pencapaian target vaksinasi yang belum juga terpecahkan di Aceh.
Hingga Senin (25/10/2021), vaksinasi dosis pertama baru mencapai 29,56 persen atau 1.190.940 orang. Capaian tersebut menempatkan Aceh menjadi provinsi dengan realisasi vaksin terendah kedua di Indonesia setelah Papua.
Adapun untuk dosis kedua baru mencapai 15,29 persen atau 616.017 orang. Hal itu membuat Aceh menjadi provinsi peringkat terbawah di Indonesia.
Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Selasa (26/10), mengatakan, pihaknya masih mengupayakan tambahan vaksinasi. Dia mengklaim jajarannya sudah turun ke lapangan, sekolah, dan pesantren untuk memastikan pelaksanaan vaksinasi berjalan lancar.
Adapun kalangan yang telah divaksin antara lain tenaga kesehatan, warga lansia, petugas publik, masyarakat rentan dan umum, pelajar dan santri dayah, serta anak usia remaja.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Aceh Iman Nurahman mengatakan, vaksinasi belum memenuhi target ideal karena kesadaran warga masih rendah.
”Kami masih berusaha meningkatkannya. Di antaranya, jemput bola ke sekolah-sekolah karena pelayanan vaksinasi di puskesmas sepi. Salah satu penyebabnya, warga masih percaya berita bohong,” kata Iman.
Salah satu penyebabnya, warga masih percaya berita bohong.
Pantauan Kompas, program vaksinasi dari pintu ke pintu yang sudah dicanangkan Presiden Joko Widodo pertengahan September lalu di Aceh juga tidak berjalan maksimal. Beberapa desa memang pernah mengadakan vaksinasi massal, tetapi tidak masif dilakukan.
Antropolog Universitas Islam Negeri Ar Raniry Banda Aceh, Reza Idria, menuturkan, untuk mengejar target vaksinasi, sosialisasi vaksinasi harus dilakukan lebih gencar. Dia menilai target vaksinasi sulit tercapai karena literasi warga terhadap vaksinasi rendah sehingga rentan terpengaruh hoaks.
Reza mengatakan, penyebab warga menjadi antivaksin karena banyak informasi bohong yang mereka konsumsi. Oleh sebab itu, diperlukan strategi lebih kreatif dari Satgas Covid-19 di Aceh agar warga mau divaksin.