Sumber Air Baku Calon IKN, Bendungan Sepaku Semoi Ditarget Rampung 2023
Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang akan menjadi salah satu sumber air baku calon IKN di Penajam Paser Utara, Kaltim, ditargetkan rampung pada 2023. Warga pun berharap bisa menikmati manfaat pembangunan itu.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pembangunan Bendungan Sepaku Semoi yang akan menjadi salah satu sumber air baku calon ibu kota negara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, ditargetkan rampung pada 2023. Saat ini, pembangunan fisik bendungan dan proses pembebasan lahan masih berlangsung.
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Penajam Paser Utara Ade Chandra Wijaya menyebutkan, pembebasan lahan bendungan itu sudah dilakukan sejak 2020. Pada tahap pertama, pihaknya telah membebaskan lahan seluas 93,8 hektar di Kecamatan Sepaku.
”Tahun ini sedang berjalan tahap kedua pembebasan lahan untuk area genangan seluas 141,5 hektar. Jumlahnya 130 bidang tanah. Sekarang baru selesai penilaian nilai tanah,” ujar Chandra saat dihubungi dari Balikpapan, Kamis (7/10/2021).
Total lahan untuk Bendungan Sepaku Semoi ini seluas 378 hektar. Chandra menyebutkan, sisa lahan yang belum dibebaskan ditargetkan selesai pada awal 2022. Selain milik warga, sejumlah bidang tanah juga dikuasai koperasi dan perusahaan.
”Ada keberatan dari beberapa pihak dan (keberatannya) sudah dilayangkan kepada kami. Kami meminta (penyelesaiannya) melalui proses pengadilan,” kata Chandra.
Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Samarinda yang bertugas mengelola sumber daya air di Kaltim saat ini sudah memulai pembangunan fisik di lahan yang sudah dibebaskan. Kepala BWS Kalimantan IV Samarinda Harya Muldianto mengatakan, akses jalan sudah dibuka menuju lokasi bendungan.
”Progres (pembangunan) fisik sudah sekitar 20 persen. Kami sedang mengerjakan penyelesaian saluran pengelak, pembangunan pelimpah, dan mulai menggali untuk lokasi bendungan,” kata Harya.
Sumber air baku
Bendungan Sepaku Semoi ini merupakan salah satu proyek strategis nasional dengan pagu anggaran Rp 676 miliar dari APBN. Bendungan ini akan menampung air 10 juta meter kubik dari Sungai Tengin yang melintasi Kecamatan Sepaku.
Progres pembangunan fisik sudah sekitar 20 persen. Kami sedang mengerjakan penyelesaian saluran pengelak, pembangunan pelimpah, dan mulai menggali untuk lokasi bendungan.
Harya menjelaskan, menurut rencana, Bendungan Sepaku Semoi berkapasitas 2.500 per detik. Sebanyak 500 liter per detik akan dialirkan ke Kota Balikpapan yang saat ini masih defisit air baku. Adapun 2.000 liter per detik akan dijadikan sumber air baku bagi ibu kota negara (IKN) jika sudah resmi pindah.
”Paling lambat (pembangunan) fisik bendungan selesai pertengahan 2023. Kami berharap bisa lebih cepat,” katanya.
Ia menyebutkan, sejumlah masalah teknis dijumpai dalam tahap pembangunan, seperti kondisi tanah di beberapa titik tidak kuat. Namun, Harya mengatakan, itu bisa diselesaikan dengan teknologi yang ada dan tidak berpengaruh terhadap anggaran.
Alfian (34), warga Kecamatan Sepaku, berharap rencana pemerintah membangun ibu kota negara di sekitar tempat tinggalnya berdampak baik. Ia meminta pemerintah memperhatikan juga kebutuhan air bersih warga. Sebab, warga selama ini sulit mendapatkan air dari sumur bor.
”Kadang, kalau sudah lama tidak ada hujan, kita harus beli air tangki,” ujarnya.
Terkait hal tersebut, Harya menjelaskan, 2.000 liter per detik air baku dari Bendungan Sepaku Semoi tidak hanya untuk kebutuhan di lokasi calon IKN. Warga yang bermukim di sekitar IKN juga akan mendapatkan manfaat dari bendungan tersebut.
”Karena wilayah IKN juga bersinggungan dengan masyarakat yang ada di sana, itu juga harus bisa terpenuhi. Jangan sampai air yang disediakan tidak bisa dimanfaatkan warga sekitar. Bukan hanya sekadar untuk IKN,” katanya.