Mensos RI Minta Pemda Cari Strategi Atasi Banjir Tahunan di Kalteng
Menteri Sosial Tri Rismaharini minta pemerintah daerah mencari solusi dan strategi untuk menyelesaikan akar masalah dari kejadian banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kalteng. Menurut dia, bantuan saja tak cukup.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi warga di sejumlah lokasi banjir Kalimantan Tengah. Ia membagikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir. Ia juga meminta pemerintah daerah untuk mencari akar masalah banjir.
Risma datang ke Palangkaraya, ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, pada Kamis (16/9/2021). Tiba di bandara pada pukul 07.00, ia kemudian langsung melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Mendawai, Kota Palangkaraya, yang merupakan salah satu lokasi banjir di ”kota cantik” tersebut.
Risma bertemu dengan sejumlah warga yang terdampak banjir dan membagikan bantuan. Bantuan tersebut berupa makanan siap saji sebanyak 156 paket, 102 paket makanan anak, 50 selimut, 30 paket kidware, 30 paket family kit, 35 paket peralatan makan, 35 paket perlengkapan dapur, 100 matras, dan 20 kasur lipat.
Ia didampingi oleh Wakil Gubernur Kalteng Edi Pratowo dan sejumlah pejabat provinsi hingga kecamatan. Dalam kunjungannya itu, banyak warga mendatangi Risma dan mengeluh belum mendapatkan bantuan sejak banjir melanda di Palangkaraya lima hari lalu.
”Bantuan ini untuk pascabencana, perlu dicari akar masalahnya apa, penyebab utamanya apa, sehingga perlu dicari solusi yang tepat. Jika tidak, akan terus seperti ini,” kata Risma.
Banjir di Kalteng, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalteng, melanda 11 kabupaten dan kota. Palangkaraya menjadi salah satu wilayah langganan banjir, khususnya bagi warga yang tinggal di sekitar Sungai Kahayan.
Sungai yang membentang di tiga kabupaten dan kota itu memiliki panjang 600 kilometer dan bermuara langsung di Laut Jawa. Kota Palangkaraya merupakan salah satu wilayah hilir sungai sebelum ke laut. Adapun wilayah Kelurahan Mendawai, yang dikunjungi menteri itu, merupakan wilayah hilir Sungai Kahayan yang setiap tahun terendam banjir karena luapan air sungai.
”Tidak bisa setiap tahun terus begini, harus ada strategi untuk menyelesaikan akar masalahnya, yang berat ini masyarakat. Begitu kena bencana, masyarakat paling terdampak,” kata Risma.
Menurut Risma, pemerintah daerah perlu membenahi pengorganisasian untuk menyelesaikan akar masalah banjir. Bantuan dari Kementerian Sosial ataupun sukarelawan tidak menyelesaikan masalah.
Dalam memberikan bantuan, lanjut Risma, pihaknya juga terus membenahi data penerima bantuan. ”Sehingga warga yang menerima bantuan betul-betul yang membutuhkan,” ujarnya.
Bantuan ini untuk pascabencana, perlu dicari akar masalahnya apa, penyebab utamanya apa, sehingga perlu dicari solusi yang tepat. Jika tidak, akan terus seperti ini.
Melihat hal itu, Wakil Gubernur Kalteng Edi Pratowo tidak memberikan banyak tanggapan. Ia mengungkapkan rasa syukur mendapatkan bantuan dari Kementerian Sosial untuk warga yang terdampak banjir. Menurut dia, segala macam bantuan sangat bermanfaat pada masa-masa bencana seperti ini.
”Saat ini, yang terpenting kami akan membicarakan jangka panjang dan strategi untuk selesaikan persoalan banjir ini ke depannya,” kata Edi Pratowo.
Dari Kota Palangkaraya, Risma kemudian melanjutkan perjalanan membawa bantuan serupa ke Kabupaten Katingan dengan didampingi Bupati Katingan Sakariyas dan sejumlah pejabat daerah. Di Katingan, saat ini banjir mulai surut, tetapi masih mengganggu aktivitas warga dan masih berpotensi kembali naik jika hujan terus turun.
Sakariyas menjelaskan, saat ini ruas jalan trans-Kalimantan yang rusak dan terendam sudah bisa dilewati. Beberapa gorong-gorong yang sempat ambruk karena hantaman arus banjir pun dalam perbaikan.
”Beberapa daerah yang terendam banjir mulai surut. Meskipun demikian, kami masih dalam status tanggap darurat sampai keadaan benar-benar aman dari banjir,” kata Sakariyas.