Diklaim Aman, Kabupaten Magelang Ingin Terus Tambah Sekolah Pelaksana PTM
Jumlah sekolah pelaksana pembelajaran tatap muka di Kabupaten Magelang akan terus ditambah setiap minggu. Pemkab setempat mengklaim penambahan aman dan wajar karena kasus Covid-19 saat ini cenderung landai.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berencana menambah jumlah sekolah penyelenggara pembelajaran tatap muka. Selain karena tren penularan kasus Covid-19 yang cenderung melandai, semua sekolah di Kabupaten Magelang dinilai sudah siap melaksanakan pembelajaran sesuai protokol kesehatan.
”Dengan melihat kesiapan di lapangan, kami berharap setidaknya jumlah sekolah penyelenggara PTM bisa bertambah 20-30 sekolah per minggu,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Azis Amin Mujahidin, Selasa (14/9/2021).
Penambahan jumlah sekolah tersebut diharapkan bisa dilakukan pada semua jenjang, mulai dari TK/pendidikan anak usia dini (PAUD), SD, dan SMP. Sejak dua bulan lalu, menurut Azis, semua sekolah sebenarnya sudah siap melaksanakan PTM. Kondisi ini, antara lain, terlihat karena setiap sekolah sudah melengkapi diri dengan beragam fasilitas serta sarana prasarana pendukung, seperti pengukur suhu tubuh, tempat cuci tangan, hingga stok cadangan masker bagi para siswa.
Selain mempertimbangkan kesiapan sekolah, Azis mengatakan, upaya penambahan jumlah sekolah penyelenggara PTM dinilai aman karena dari hasil evaluasi PTM tahap pertama tiga pekan terakhir, semua aktivitas berjalan lancar. ”Aktivitas pembelajaran di 20 sekolah yang melaksanakan PTM tahap pertama terbukti berjalan lancar dan tidak berdampak buruk menimbulkan temuan kasus Covid-19 baru,” ujarnya.
Mengacu hal itu, maka pekan ini, jumlah sekolah penyelenggara PTM ditambah 24 sekolah lagi. Jika 24 sekolah ini masih memakai aturan pembatasan 128 siswa peserta PTM per hari, maka 20 sekolah yang sudah melaksanakan PTM lebih dahulu diberi kelonggaran menambah peserta, maksimal dua kali lipat dari sebelumnya. Meski demikian, jumlah siswa juga tetap dibatasi, tidak boleh melebihi separuh kapasitas per kelas.
Sebanyak 20 sekolah yang telah menggelar PTM pada tahap pertama terdiri dari 8 SMP, 6 SD, dan 6 PAUD/TK. Sementara itu, 24 sekolah yang baru melaksanakan PTM pada hari ini terdiri dari 8 SMP, 8 SD, dan 8 PAUD/TK.
Untuk mendukung keamanan kegiatan belajar dari bahaya penularan Covid-19, kegiatan vaksinasi bagi para siswa peserta PTM juga terus dilakukan di Kabupaten Magelang. Sejak 9 September, sebanyak 640 siswa dari lima SMP penyelenggara PTM tahap pertama telah divaksinasi. Adapun 384 siswa dari tiga SMP lainnya dijadwalkan segera divaksinasi pada minggu ini.
Azis mengatakan, seiring penambahan jumlah sekolah dan siswa peserta PTM, pihaknya berkomitmen terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan agar kegiatan vaksinasi bisa terus dilakukan.
”Sementara ini, kami mendapatkan alokasi vaksin untuk siswa sebanyak 1.300 dosis. Namun, alokasi vaksin diupayakan terus ditambah, tergantung jumlah pasokan dan kebutuhan,” ujarnya. Azis memaklumi vaksinasi tidak bisa langsung dilakukan pada seluruh siswa karena pelajar hanyalah salah satu dari sekian banyak sasaran prioritas vaksinasi Covid-19.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, mengatakan, alokasi vaksin bagi pelajar akan terus ditambah dan disiapkan di setiap puskesmas. ”Vaksin yang diterima di masing-masing puskesmas harus diatur untuk diberikan pada berbagai kelompok sasaran, terutama kelompok lansia. Namun, puskesmas juga sudah diingatkan untuk selalu mengalokasikan vaksin bagi pelajar,” ujarnya.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Magelang Ajun Komisaris Besar Sajarod Zakun mengatakan, pihaknya siap untuk mendukung vaksinasi bagi kelompok pelajar. ”Saat ini, kami juga masih menerima vaksin Sinovac. Jenis vaksin itu bisa digunakan untuk layanan vaksinasi bagi warga berusia 12 tahun ke atas, termasuk di dalamnya kelompok pelajar,” ujarnya.