Pembelajaran Tatap Muka di Magelang Dibuka, Vaksinasi Siswa Menyusul
Pembelajaran ratap muka di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, akan dimulai pada Senin (30/8/2021). Namun, vaksinasi untuk siswa peserta pembelajaran tatap muka saat ini belum dijadwalkan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka atau PTM di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, mulai dilaksanakan, Senin (30/8/2021). Adapun vaksinasi bagi semua siswa peserta PTM menyusul.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang Azis Amin Mujahidin mengatakan, vaksinasi untuk siswa belum bisa dilaksanakan pada hari pertama pelaksanaan PTM. ”Kami sebenarnya berharap vaksinasi bisa dilaksanakan pada hari pertama pelaksanaan PTM, Senin (30/8/2021) ini. Namun, belum ada puskesmas di sekitar sekolah yang siap melaksanakan,” ujarnya, Minggu (29/8/2021).
Menyikapi kondisi ini, Azis mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan puskesmas-puskesmas dan berupaya agar vaksinasi bisa dilaksanakan pada pekan pertama pelaksanaan PTM. Saat ini semua siswa SMP yang sudah berusia 12 tahun ke atas dipastikan belum ada yang mendapatkan layanan vaksinasi.
PTM di Kabupaten Magelang akan dilaksanakan di 20 sekolah, yang terdiri dari 8 SMP, 6 SD, dan 6 lembaga pendidikan anak usia usia dini (PAUD)/TK.
Di setiap sekolah, PTM akan diikuti siswa dengan jumlah terbatas, hanya sekitar 50 persen dari kapasitas kelas. Untuk SD, jumlah siswa per kelas dibatasi hanya sekitar 14 orang, sedangkan untuk SMP dibatasi hanya sekitar 16 anak per kelas. Khusus untuk PAUD/TK, jumlah siswa yang mengikuti PTM, dibatasi hanya lima anak per kelas.
Tidak hanya dari segi jumlah siswa, aturan ketat juga diberlakukan pada aktivitas berangkat dan pulang sekolah, di mana siswa peserta PTM harus diantar jemput oleh orangtuanya atau cukup pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.
Kegiatan pembelajaran juga dibatasi hanya berlangsung dua jam, pukul 08.00 hingga pukul 10.00. Tidak memberi kesempatan siswa beristirahat di luar kelas. Istirahat hanya diberikan selama sekitar 15 menit, di mana posisi siswa tetap diharuskan berada dalam ruang kelas.
”Istirahat dalam kelas tersebut bisa dimanfaatkan guru untuk aktivitas santai, seperti mengajak siswa menyanyi, menggambar, atau memberi kesempatan mereka menikmati bekal makanan dan minuman yang dibawa dari rumah,” ujarnya.
Orangtua diminta menyiapkan bekal karena selama pelaksanaan PTM, kantin sekolah dilarang buka. Kebijakan ini ditetapkan demi menghindari potensi terjadinya kerumunan dan potensi penularan Covid-19 saat siswa jajan di kantin.
Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang memang cenderung landai. Namun, jangan sampai kondisi tersebut membuat kita euforia.
Sekolah juga diminta intens berkomunikasi dengan orangtua siswa dan terus memantau kondisi murid peserta PTM. Selain mengecek kondisi kesehatan siswa, sekolah juga harus harus terus memastikan bahwa anggota keluarga dan lingkungan tetangga satu RT dari siswa tidak ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.
”Lingkungan sekitar siswa peserta PTM harus benar-benar dipastikan aman dari Covid-19,” ujarnya.
Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, semula terdapat 30 sekolah yang menyatakan siap, tetapi akhirnya PTM diputuskan dimulai dari 20 sekolah dahulu.
”Perkembangan kasus Covid-19 di Kabupaten Magelang memang cenderung landai. Namun, jangan sampai kondisi tersebut membuat kita euforia, terburu-buru langsung menggelar kegiatan belajar di banyak sekolah dengan banyak siswa,” ujarnya.
Jika sebelumnya jumlah kasus baru Covid-19 mencapai hingga ratusan orang per hari, pada Agustus 2021, rata-rata jumlah pasien baru Covid-19 terdata kurang dari 50 orang per hari.
PTM ini, menurut dia, adalah sebatas uji coba belaka. Pelaksanaan PTM akan terus dievaluasi dan diharapkan 20 sekolah yang akan menjalankan kegiatan belajar ini dapat menjadi model untuk aktivitas pembelajaran di sekolah-sekolah lain di masa mendatang.
Vaksinasi bagi seluruh pelajar, Nanda menuturkan, akan dilaksanakan secara bertahap. Khusus vaksinasi untuk siswa peserta PTM, nantinya akan bisa dibantu oleh puskesmas di dekat sekolah.
”Puskesmas terdekat juga bisa membantu dengan menjaring dan membuka pendaftaran vaksinasi khusus untuk pelajar,” ujarnya.