Kapal Klotok Tabrak Kayu di Sungai Mahakam, 1 Orang Meninggal
Sebuah kapal kayu yang ditumpangi 9 orang tenggelam di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kaltim, Minggu (29/8/2021). Sebanyak tujuh orang selamat, satu orang meninggal dunia, dan satu orang masih dalam pencarian.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Sebuah kapal kayu yang ditumpangi sembilan orang tenggelam di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu (29/8/2021). Sebanyak tujuh orang selamat, satu orang meninggal dunia, dan satu orang masih dalam pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan Melkyanus Kotta mengatakan, kapal itu diketahui tenggelam sekitar pukul 04.30 Wita. Pada mulanya, kapal yang dikemudikan Sahrullah (40) itu akan membawa delapan penumpangnya dari Desa Sungai Meriam, Kecamatan Anggana, menuju lokasi memancing di sekitar Sungai Mahakam.
”Saat melintas di sekitar daerah PT Rea Kaltim, kapal menabrak batang kayu sehingga menyebabkan kapal bocor,” ujar Melkyanus ketika dihubungi, Minggu (29/8/2021).
Dari keterangan yang timnya himpun, benturan kayu tersebut menyebabkan kapal yang kerap disebut kapal kelotok itu berlubang besar. Akibatnya, air sungai masuk ke dalam kapal perlahan. Oleh karena aliran air tak bisa dihentikan, para penumpang membantu mendayung perahu menepi.
Di tengah upaya menepi itu, ada kapal melintas yang menimbulkan ombak di sungai. Hal itu membuat kapal oleng dan akhirnya tenggelam. Melkyanus mengatakan, kesembilan orang di atas kapal seketika berenang menuju tepi sungai.
"Korban yang sampai di tepi sungai hanya tujuh orang,” katanya.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Kelas A Balikpapan Octavianto menyebutkan, pihaknya langsung mengerahkan tim untuk mencari dua pemancing lainnya. Pencairan membuahkan hasil sekitar pukul 10.00 Wita.
”Korban atas nama Denny Alfiansyah (28) ditemukan tidak jauh dari lokasi kejadian. Korban ditemukan meninggal dunia,” kata Oktavianto.
Atas permintaan keluarga, korban langsung diantar ke rumahnya di Kelurahan Makroman, Kecamatan Sambutan, Kota Samarinda.
Hingga pukul 13.00 Wita, satu korban atas nama Hartono (38) masih dalam pencarian. Octavianto menyebutkan, pihaknya bekerja sama dengan BPBD Kutai Kartanegara, TNI AL, dan polisi untuk mencari korban.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mencatat, cuaca di Kutai Kartanegara diperkirakan cerah berawan hingga hujan disertai petir hingga Senin (30/8/2021). Octavianto mengatakan, kondisi hujan kerap membuat debit air sungai meningkat. Hal itu membuat air Sungai Mahakam menjadi lebih deras dan kerap membawa patahan kayu dari hulu sungai.
”Untuk itu, kami mengimbau agar pengemudi di Sungai Mahakam berhati-hati. Selain itu, meskipun hanya memancing, harus dilengkapi dengan penerangan cukup dan jaket pelampung untuk keselamatan pribadi,” kata Octavianto.