Persiapan Belum Optimal, Kepulauan Riau Tunda Pertemuan Tatap Muka
Pemprov Kepulauan Riau menunda pembelajaran tatap muka meskipun kasus harian Covid-19 mulai menurun. Sekolah baru akan dimulai lagi setelah sosialisasi hingga simulasi dilakukan lebih optimal.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau meminta dinas pendidikan di kabupaten/kota menunda pertemuan tatap muka meski kasus harian Covid-19 mulai menurun. Pertemuan tatap muka baru akan dimulai setelah sosialisasi dan simulasi protokol kesehatan di sekolah dilakukan lebih matang.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana, Rabu (25/8/2021), mengatakan, status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kepri masih level 3. Hal itu berarti Kepri belum aman dari risiko penularan Covid-19.
Menurut dia, dinas pendidikan kabupaten/kota harus melakukan sosialisasi dan simulasi dengan matang sebelum membuka kembali sekolah untuk pembelajaran tatap muka. Guru, murid, dan orangtua harus paham betul mengenai protokol kesehatan di kelas.
”Langkah menunda pembelajaran tatap muka ini diambil untuk menjamin keselamatan orang banyak. Apabila dilakukan secara gegabah, pembelajaran tatap muka justru bisa mengakibatkan penularan Covid-19 kembali meningkat,” kata Tjetjep saat dihubungi, Rabu.
Jumlah kasus harian Covid-19 di Kepri sudah berkurang dari sebelumnya lebih dari 500 kasus per hari kini menjadi kurang dari 100 kasus per hari. Gubernur Kepri Ansar Ahmad khawatir, jika dilakukan secara gegabah, pembelajaran tatap muka justru akan membuat penularan kembali melonjak dan rumah sakit kewalahan menangani pasien seperti pada Juni-Juli.
”Saya minta (pemerintah kabupaten/kota) mempertimbangkan lagi kebijakan pembelajaran tatap muka. Nanti pemerintah sendiri yang kesulitan menangani lonjakan kasus,” ujar Ansar pada 19 Agustus lalu.
Langkah terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah membatasi pergerakan masyarakat, termasuk menunda pembelajaran tatap muka.
Menurut dia, penurunan kasus harian Covid-19 selaras dengan penurunan mobilitas masyarakat. Untuk itu, Ansar menilai, langkah terbaik yang harus dilakukan adalah membatasi pergerakan masyarakat, termasuk menunda pertemuan tatap muka.
”Meskipun pemerintah pusat sudah memberikan izin melaksanakan pembelajaran tatap muka, kebijakan di lapangan tetap pemerintah daerah yang memutuskan,” ucap Ansar.
Hal senada diungkapkan Wali Kota Batam Muhammad Rudi. Ia berharap vaksinasi kepada siswa dituntaskan dulu sebelum pertemuan tatap muka kembali dimulai.
”Kalau anak sekolah sudah divaksinasi, saya akan izinkan pembelajaran tatap muka. Kalau vaksinasi belum tuntas, saya belum berani izinkan pembelajaran tatap muka untuk level apa pun, dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi,” ujar Rudi, Jumat (20/8/2021).
Capaian vaksinasi Kepri saat ini untuk usia di atas 18 tahun adalah 72,89 persen dari total sasaran 1,37 juta orang. Adapun capaian vaksinasi usia 12-17 tahun baru 55,28 persen dari total sasaran 207.663 orang.
Saat ini, Kepri memiliki stok 33.713 vial vaksin, yang terdiri dari 12.385 vial Sinovac, 13.343 vial AstraZeneca, dan 7.985 vial Moderna. Pada 24 Agustus, Ansar mendatangi Menteri Kesehatan di Jakarta untuk meminta tambahan pasokan vaksin.
Satgas Penanganan Covid-19 Kepri masih membutuhkan setidaknya 108.070 vial untuk menuntaskan target vaksinasi kepada 70 persen populasi atau sekitar 1,58 juta orang. Vaksinasi kepada warga diharapkan rampung akhir 2021.