Presiden Jokowi Instruksikan Penyiapan Isoter di Daerah
“Saya minta Menteri PUPR juga membantu daerah dalam rangka penyiapan isoter (isolasi terpusat). Terutama di daerah-daerah yang tadi saya sebutkan yang segera harus merespons angka-angka yang ada,” kata Presiden Jokowi.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·6 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah di luar Pulau Jawa dan Bali belakangan ini menjadi perhatian pemerintah. Presiden Joko Widodo meminta kepala daerah untuk menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat atau isoter di daerahnya masing-masing. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga diminta membantu daerah dalam rangka penyiapan tempat isolasi terpusat tersebut.
Instruksi ini disampaikan Presiden Joko Widodo ketika memberi arahannya saat memimpin rapat terbatas tentang evaluasi perkembangan dan tindak lanjut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (7/8/2021).
Angka kasus positif di luar Jawa dan Bali pada 25 Juli 2021 sebanyak 13.200 kasus atau 34 persen dari kasus baru nasional. Per 1 Agustus 2021, angka itu naik menjadi 13.589 kasus atau 44 persen dari total kasus baru nasional. Sementara pada 6 Agustus 2021, angkanya naik lagi menjadi 21.374 kasus atau 54 persen dari total kasus baru secara nasional.
Presiden Jokowi menyoroti lima provinsi dengan kenaikan kasus paling tinggi pada 5 Agustus 2021, yakni Kalimantan Timur dengan 22.529 kasus aktif, Sumatera Utara dengan 21.876 kasus aktif, Papua dengan 14.989 kasus aktif, Sumatera Barat dengan 14.496 kasus aktif, dan Riau dengan 13.958 kasus.
Selanjutnya, pada 6 Agustus, angka kasus aktif di Sumatera Utara naik menjadi 22.892 kasus, Riau naik menjadi 14.993 kasus aktif, dan Sumatera Barat naik menjadi 14.712. Sementara itu, kasus aktif di Kalimantan Timur dan Papua menurun.
Presiden Jokowi menuturkan, ia melihat dalam seminggu terakhir, pada 1 Agustus 2021, di NTT ada 886 kasus aktif. Pada 2 Agustus 2021 ada 410 kasus baru. Pada 3 Agustus 2021 ada 608 kasus baru dan pada 4 Agustus 2021 ada 530 kasus baru. ”Tetapi lihat 6 (Agustus) kemarin, (ada) 3.598 (kasus baru). Angka-angka seperti ini harus direspons cepat,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menginstruksikan, antara lain, agar para pasien Covid-19 segera dibawa ke tempat isolasi terpusat (isoter). Terkait hal itu, Kepala Negara meminta kepala daerah; baik gubernur, bupati, maupun wali kota untuk menyiapkan tempat-tempat isolasi terpusat di daerahnya masing-masing dengan memanfaatkan fasilitas umum seperti gedung olah raga, balai, hingga sekolah.
”Saya minta Menteri PUPR juga membantu daerah dalam rangka penyiapan isoter ini. Terutama di daerah-daerah yang tadi saya sebutkan yang segera harus merespons dari angka-angka yang ada,” kata Presiden Jokowi.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah ditugaskan menyediakan rumah sakit darurat dan tempat isolasi di 33 lokasi sebagai langkah antisipasi mengurangi dampak fatal Covid-19. Fasilitas kesehatan yang tersebar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Solo Raya, Surabaya, Bali, Medan, dan Lampung tersebut diharapkan menambah kapasitas tampung pasien Covid-19 sebanyak 2.811 tempat tidur rumah sakit dan 5.989 tempat tidur isolasi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono melalui keterangan tertulis, Minggu (8/8/2021), menuturkan, sesuai tugas yang diberikan pemerintah, Kementerian PUPR menyiapkan tidak hanya ruang isolasi, tetapi juga rumah sakit.
”Contohnya Asrama Haji di Pondok Gede yang terdiri dari lima gedung yang telah diubah jadi rumah sakit darurat untuk penanganan Covid-19, dengan total hampir 900 tempat tidur, termasuk untuk menampung tenaga kesehatan,” katanya.
Penyiapan gedung Asrama Haji Pondok Gede untuk dimanfaatkan sebagai rumah sakit Covid-19 tersebut telah selesai sejak pertengahan Juni 2021 dengan total kapasitas 887 tempat tidur di ruang perawatan atau isolasi dan 36 tempat tidur HCU (high care unit). Bangunan yang selesai dikonversi menjadi rumah sakit darurat adalah gedung A, gedung B, gedung C, gedung H, dan gedung D5 serta termasuk sarana pendukung lingkungan.
Menteri Basuki memerintahkan jajarannya bergerak cepat mendukung penanganan Covid-19 dengan menunjuk Widyaiswara Utama Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga sebagai Ketua Satuan Tugas Pelaksana Pembangunan Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Sebaran lokasi
Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR menginformasikan, selain di Asrama Haji Pondok Gede, di Jakarta juga disiapkan Rumah Susun (Rusun) Tingkat Tinggi Pasar Rumput berkapasitas 1.659 tempat tidur, Rusun Nagrak 3.756 tempat tidur, dan Wisma Atlet Kemayoran 731 tempat tidur yang masih memungkinkan bertambah jika diperlukan.
Selain itu, juga ada gedung Pusat Kesehatan Ibu Anak Kiara di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) yang sudah selesai pengerjaan pada 6 Agustus 2021 sebanyak 288 tempat tidur di ruang perawatan, 38 neonatal intensive care unit (NICU), 8 intensive care unit (ICU), 23 HCU, dan 2 ruang operasi.
Selanjutnya, ada tujuh rumah sakit di Bandung yang dimanfaatkan sebagai rumah sakit rujukan Covid-19. Perinciannya, RS Pindad berkapasitas 10 tempat tidur ICU, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan berkapasitas 30 tempat tidur ICU, RSUD Majalaya berkapasitas 6 tempat tidur ICU, RSUD Cikalong Wetan berkapasitas 12 tempat tidur ICU, RSUD Lembang berkapasitas 4 tempat tidur ICU, RSP Dr HA Rotinsulu berkapasitas 3 tempat tidur ICU, dan RSUD Cililin berkapasitas 4 tempat tidur ICU. Penyiapan seluruh rumah sakit tersebut selesai antara 27 Juli-1 Agustus 2021.
Sementara itu, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat 10 lokasi. Sebanyak delapan di antaranya sudah rampung disiapkan, yakni Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito sebanyak 62 tempat tidur ICU, 2 ruang hemodialisa, 1 ruang ECMO (extracorporeal membrane oxygenation); Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr S Hardjolukito berupa sarana pendukung, Rusun UGM (86 tempat tidur), Rusun UNY (86 tempat tidur), dan Rusun aparatur sipil negara Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (136 tempat tidur).
Selain itu, juga disiapkan RS Lapangan Bantul (19 tempat tidur perawatan dan 12 tempat tidur HCU), RSUD Panembahan Senopati (16 tempat tidur ICU), dan RS PKU Muhammadiyah Bantul (6 tempat tidur instalasi gawat darurat).
Adapun dua rumah sakit darurat Covid-19 yang ditargetkan selesai 8 Agustus 2021 adalah Hotel Mutiara 1 berkapasitas 67 tempat tidur dan Hotel Mutiara 2 sebanyak 112 tempat tidur.
Di Kota Solo dan Semarang, Jawa Tengah, ada penambahan kapasitas tampung tempat isolasi, yakni Asrama Haji Donohudan Boyolali kapasitas 334 tempat tidur perawatan dan 8 tempat tidur HCU. Selanjutnya, Rusun BBWS Pemali Juana dan gedung Diklat Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah Jateng juga menyediakan sarana pendukung penanganan Covid-19.
Adapun, di Surabaya, Jawa Timur, terdapat Rumah Sakit Pusat Angkatan Laut Dr Ramelan dengan 50 tempat tidur ICU, RSUP Dr Soetomo kapasitas 25 tempat tidur ICU, dan Rumah Oksigen SIER kapasitas 76 tempat tidur perawatan.
Kementerian PUPR melalui balai-balai di provinsi juga mendukung penanganan bangunan menjadi RS Darurat Covid-19 di luar Jawa. Hal ini sesuai perintah Presiden Jokowi, berdasarkan hasil evaluasi bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi beberapa waktu lalu.
Lokasi RS darurat itu ada di Pulau Bali berada di Wisma Werdhapura berkapasitas 191 tempat tidur yang selesai 1 Agustus 2021 dan Wisma Bima I, Kuta, berkapasitas 68 tempat tidur yang selesai 21 Juli 2021.
Berikutnya adalah di Medan, yakni di RS Pirngadi berkapasitas 20 tempat tidur ICU dan RS Adam Malik berkapasitas 36 tempat tidur ICU. Selanjutnya adalah RSUD Dr H Abdul Moeloek di Lampung berkapasitas 26 tempat tidur ICU dan 26 tempat tidur perawatan dengan target selesai 7 Agustus 2021.