Optimalkan Rumah Isolasi Pemerintah di Jambi, Penjemputan Pasien Dilakukan
Rumah-rumah isolasi yang dikelola pemda baru berisi maksimal 70 persen. Banyaknya warga yang isolasi mandiri di rumah masing-masing jika tanpa protokol kesehatan ketat, hal itu berpotensi memicu kluster keluarga.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Rumah-rumah isolasi mandiri yang telah disediakan pemerintah di Kota Jambi, Provinsi Jambi, belum dimanfaatkan maksimal bagi penderita Covid-19 tanpa gejala. Ancaman penyebaran virus dalam keluarga coba diantisipasi lewat penjemputan warga di rumah-rumah.
Berdasarkan data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jambi, keterisian rumah-rumah isolasi di Jambi masih 70 persen ke bawah. Tempat isolasi Badan Pelayanan Kesehatan (Bapelkes) baru terisi 43 persen, sedangkan milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) baru 61 persen. Keduanya dikelola Pemerintah Provinsi Jambi.
Dari kapasitas 60 orang di Bapelkes, baru berisi 26 orang. Adapun di BPSDM, dari kapasitas 100 orang, baru berisi 61 orang. Sementara di Graha Lansia yang dikelola Pemkot Jambi, keterisiannya mencapai 70 persen. Terisi 28 orang dari kapasitas tampung untuk 40 orang.
Sementara itu, dari 13 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Jambi, 8 di antaranya masih dalam keterisian 0 hingga 69 persen.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jambi Erwandi mengatakan, isolasi mandiri di rumah masing-masing masih mendominasi penanganan pasien Covid-19. ”Warga terkonfirmasi positif Covid-19 yang isolasi mandiri sebanyak 806 orang,” katanya, Jumat (6/8/2021).
Epidemiolog dari Universitas Jambi, Ummi Kalsum, mengatakan, isolasi mandiri dapat dilakukan warga dalam kondisi kapasitas rumah sakit dan tempat isolasi telah penuh. Namun, warga yang menjalani isolasi mandiri harus menjalankan protokol kesehatan ketat. Kecenderungan warga yang kurang patuh menjadi sebab penyebaran virus di dalam rumah. ”Ini berpotensi menimbulkan kluster-kluster baru keluarga,” katanya.
Apalagi, limbah isolasi mandiri belum menjadi perhatian pemangku kebijakan di daerah. Limbah mulai dari masker hingga pakaian bekas pakai dapat pula menjadi ancaman serius penyebaran Covid-19.
Demi mengantisipasi penyebaran virus korona baru dalam lingkungan keluarga, jajaran kepolisian di Jambi melakukan penjemputan bagi warga untuk menjalani isolasi di rumah-rumah isolasi yang telah tersedia. Petugas mendatangi rumah warga lalu menjemput pasien. Sudah 43 warga dijemput.
”Dengan melaksanakan isolasi di rumah-rumah isolasi, akan meringankan beban tenaga medis mengontrol kesehatan pasien karena harus mengunjungi pasien satu per satu di rumah masing-masing,” kata Kepala Polresta Jambi Komisaris Besar Dover Christian. Ia pun memastikan selama berada di rumah isolasi, warga akan mendapatkan makanan, obat-obatan, dan vitamin gratis.
Selain gedung BPSDM, Bapelkes, dan Graha Lansia, tengah dipersiapkan pula gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, Asrama Haji, Barak Samapta, dan Hotel Grand Malioboro Jambi untuk isolasi pasien Covid-19.