Kematian di Jambi Naik 200 Persen, Optimalkan PPKM dan Solidaritas Sosial
Warga yang memiliki tabung oksigen, oksigen portabel, ataupun oksimeter dapat meminjamkan atau mendonasikannya untuk pasien Covid-19 lewat gerakan infak yang dikumpulkan di Sekretariat PMI Jambi.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN
Seorang warga melintasi masjid yang ditutup sementara seiring merebaknya Covid-19 di RT 004 Payo Selincah, Kota Jambi, Sabtu (8/5/2021). Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro berlangsung ketat di Jambi menyusul keluarnya surat edaran gubernur dan wali kota setempat.
JAMBI, KOMPAS — Seiring terus naiknya kasus positif dan angka kematian pasien Covid-19 di Jambi, penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM harus lebih dioptimalkan. Begitu pula solidaritas warga perlu terus dibangun untuk membantu para penderita Covid-19.
Kepala Kepolisian Daerah Jambi Inspektur Jenderal Albertus Rachmad Wibowo memaparkan, pasien Covid-19 yang meninggal naik 200 persen sejak Mei lalu. Pada April angka kematian pasien Covid-19 mencapai 20 orang. Namun, sejak Mei, naik menjadi 69 orang, lalu berlanjut 77 orang pada Juni dan 163 orang pada Juli.
”Untuk mengendalikan kasus konfirmasi harian dan kasus aktif tinggi, dioptimalkan pelaksanaan PPKM dan kampanye serta imbauan penerapan protokol kesehatan. Utamanya agar warga disiplin memakai masker,” kata Rachmad dalam rapat koordinasi strategi penanganan Covid-19 di wilayah PPKM level 4.
Hadir dalam rapat itu Komandan Resor Militer 042/Garuda Putih Brigadir Jenderal TNI M Zulkifli, Wali Kota Jambi Syarif Fasha, dan Kepala Kepolisian Resor Kota Jambi Komisaris Besar Dover Christian.
Untuk mengendalikan tingkat kematian yang tinggi, Rachmad meminta agar terus dilakukan pengecekan ketersediaan tempat tidur, fasilitas isolasi mandiri, serta ketersediaan obat-obatan dan pasokan oksigen. ”Rumah isolasi juga harus dicek, mana yang fasilitas dan dukungan tenaga medisnya sudah siap,” ujar Rachmad.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN
Asrama Pendidikan dan Pelatihan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Jambi siap difungsikan untuk mengisolasi pasien Covid-19. Asrama yang terletak di perkantoran pemda di kawasan Kotabaru, Kota Jambi, itu dapat menampung 70 orang secara gratis khusus bagi pasien tanpa gejala.
Berdasarkan Data Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Jambi, tingkat keterisian tempat tidur pasien Covid-19 sudah di atas 90 persen pada 6 rumah sakit di Kota Jambi.
Karena itu, lanjutnya, perlu pengendalian lonjakan kasus Covid-19 di hulu dengan cara pengetatan penerapan protokol kesehatan, menekan mobilitas, dan menekan kerumunan. ”Penerapan PPKM di tingkat desa, RT, dan RW harus tetap dimonitor dengan oleh tim posko,” katanya.
Sementara itu, Brigadir Jenderal TNI M Zulkifli mengajak seluruh warga bersama-sama berupaya menekan angka kasus Covid-19 di Jambi. Kerumunan warga agar dikurangi.
Mengantisipasi lonjakan kasus baru dan angka kematian, gerakan infak oksigen dan donor darah digulirkan di Jambi. Solidaritas masyarakat dibangun demi mencegah kematian akibat pasien kekurangan oksigen.
Ketua Bidang Penanggulangan Bencana Alam Palang Merah Indonesia Jambi Tedjo Sukmono mengatakan, di tengah kasus Covid-19 yang terus naik tajam, kebutuhan oksigen dan donor darah terus bertambah. Pihaknya membuka program infak oksigen.
”Saat ini baru ada delapan tabung berukuran 1 meter kubik dari target yang masih jauh lebih banyak. Harapannya, lebih banyak warga turut serta berinfak oksigen dan tabungnya,” katanya.
Ia melanjutkan, warga yang memiliki tabung oksigen, oksigen portabel, ataupun oksimeter dapat meminjamkan atau mendonasikannya. Dapat dikumpulkan di Sekretariat PMI Jambi di Jalan Slamet Riyadi, Kecamatan Danau Sipin, Kota Jambi.
Dibukanya gerakan infak, lanjut Tedjo, menyikapi banyak ditemukannya warga yang menjalani isolasi mandiri, tetapi belum melengkapi dirinya dengan alat kesehatan pendukung di rumah. Akibatnya, saat terjadi penurunan kondisi kesehatan, cenderung tidak terpantau dan tidak ditangani dengan cepat.
Idealnya, di rumah warga yang menjalani isolasi mandiri telah tersedia alat kesehatan pendukung, mulai dari oksigen, oksimeter, hingga vitamin dan obat-obatan.
Selain itu, pihaknya juga telah membuka grup donor darah. Tujuannya jika ada pasien Covid-19 membutuhkan darah, dapat ditangani cepat. Dikumpulkan pula komunitas penyintas Covid-19 untuk mengumpulkan plasma konvalesen untuk yang membutuhkan.
KOMPAS/IRMA TAMBUNAN
Satgas gabungan mengecek stok oksigen di Kota Jambi, Senin (5/7/2021). Pemantauan itu untuk mencegah penimbunan di tengah meningkatnya kasus Covid-19.
Sementara itu, Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jambi telah membentuk tim untuk mengawasi pendistribusian hingga penjualan tabung oksigen yang saat ini banyak dibutuhkan untuk pasien Covid-19. Hal ini untuk mengantisipasi penimbunan dan kenaikan harga di atas harga eceran tertinggi (HET).
Wakil Direktur Reskrimsus Polda Jambi Ajun Komisaris Besar M Santoso akan memanggil dan memproses pelaku yang menimbun dan menjual oksigen di atas HET. ”Jika ditemukan ada unsur pelanggaran, sanksinya bisa hingga dicabut izin usahanya,” katanya.
Persediaan oksigen saat ini diutamakan untuk kebutuhan rumah sakit menangani pasien Covid-19.