Safaruddin, Ikhtiar Rakyat Kecil Melawan Pandemi
Warga Makassar antusias mengikuti program vaksinasi Covid-19. Warga memandang vaksinasi sebagai ikhtiar untuk menjaga diri sekaligus agar negeri ini segera bebas dari pandemi.
Semangat warga mengikuti vaksinasi Covid-19 di Makassar, Sulawesi Selatan, mewakili harapan sekaligus ikhtiar agar badai pandemi segera berlalu. Hal ini tampak saat warga tanpa memandang usia antusias menyerbu lokasi-lokasi vaksinasi yang digelar oleh berbagai pihak.
Safaruddin (64), warga Jalan Kerung-Kerung, Makassar, salah satu yang mewakili semangat itu. Harapan agar tak terinfeksi virus korona dan pandemi segera berlalu membawa langkahnya ke Mal Nipah, Rabu (28/7/2021).
Hari itu, Mal Nipah adalah satu dari beberapa lokasi pelaksanaan vaksinasi massal yang digelar Dinas Kesehatan Kota Makassar bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Makassar. Sebanyak 10.000 dosis vaksin disiapkan untuk keperluan ini. Hampir semua lokasi dipadati warga.
Berbekal semangat, Safar, panggilannya, berdiri di antara antrean orang-orang yang telah terlebih dahulu mendaftar secara daring. Lelaki tua yang tak punya gawai itu kebingungan melihat orang-orang yang antre. Penampilannya yang lugu dan sederhana sontak menarik perhatian petugas kesehatan yang bertugas saat itu, salah satunya dr Helmiyadi.
”Kami mendatangi kakek Safar dan menanyakan maksudnya. Tak disangka, dia bilang mau divaksin, tetapi belum mendaftar. Tentu saja kami terharu melihat semangatnya, apalagi setelah dia bercerita bahwa sebelumnya kerap ditakut-takuti soal vaksin. Namun, dia memilih datang dan minta divaksin,” kata Helmiyadi.
Sembari membantu Safar mengisi formulir, Helmiyadi mendokumentasikan peristiwa tersebut dengan video yang kemudian diunggah di akun media sosialnya. Unggahan ini bertujuan menyebar semangat Safar kepada siapa pun.
Video itu kemudian viral. Narasi bahwa bapak yang kehilangan pekerjaan sejak pandemi ini datang bersepeda belasan kilometer, tak punya gawai, dan ingin divaksin agar pandemi segera belalu segera menarik simpati banyak orang.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman tak kalah takjub dengan semangat Safar. Pada Kamis (29/7) sore, Safar diundang ke Kantor Gubernur. Dia diganjar hadiah atas apa yang dia lakukan, salah satunya berupa sebuah sepeda motor.
Keesokan harinya, Jumat (30/7) malam, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin bahkan menyempatkan melakukan pertemuan virtual dengan Safar. Ada pula selebritas Deddy Corbuzier dalam pertemuan tersebut. Semangat Safar sekaligus kondisi ekonominya yang ikut terpapar badai pandemi membuat banyak pihak bersimpati.
Baca Juga: Vaksinasi Massal Digencarkan di Sulsel
Lelaki enam anak ini bercerita, pandemi membuatnya kehilangan pekerjaan sebagai buruh angkut sebuah usaha ekspedisi. Satu-satunya benda berharga yang dia miliki, yakni sepeda motor, terpaksa dijual.
Namun, kondisi itu tak membuatnya patah arang. Dia kemudian menemukan pekerjaan di sebuah tempat pencucian motor di bilangan Minasa Upa. Dengan penghasilan Rp 100.000-Rp 200.000 per minggu, Safar merasa tetap bersyukur dapat menyambung hidup di tengah kesulitan ini.
Semangat untuk bertahan tetap sehat di tengah pandemi pun membulatkan tekadnya untuk mengikuti vaksinasi. Hal ini dilakukan meskipun dia kerap mendengar omongan miring tentang vaksinasi dari orang-orang di sekelilingnya.
Namun, karena keterbatasan informasi, Safar tak kunjung mendapat kesempatan vaksinasi. Hingga pada akhirnya kabar kegiatan vaksinasi di Mal Nipah itu sampai padanya, Safar tak menunda lagi.
Rumahnya sebenarnya hanya berjarak sekitar 4 kilometer dari lokasi vaksinasi. Namun, pagi itu, dia terlebih dahulu mengayuh sepeda pinjaman ke Minasa Upa, tempat kerjanya, untuk meminta izin kepada majikannya. Setelah izin dikantongi, jarak Minasa Upa-Mal Nipah sekitar 15 kilometer itu pun dia tempuh bersepeda.
”Namun, saya tidak menyangka kalau banyak yang perhatian setelah saya ikut vaksin. Apalagi, sampai diberi hadiah. Sungguh keinginan saya hanya mau vaksin supaya tidak ikut sakit,” katanya, Jumat malam lalu. Safar mengaku kondisinya baik-baik saja setelah divaksin. Dia pun mengajak semua orang lain yang memiliki kesempatan agar tak takut dan mau ikut vaksinasi.
Tidak ada alasan tidak ikut karena banyak sekali pihak yang mengelar vaksinasi massal.
Tak hanya Safar, M Ilham (45), warga Kelurahan Sudiang, tak kalah antusias mengikuti vaksinasi yang digelar pada Jumat (30/7) di Mal Ratu Indah, Makassar. Ada pula Amiruddin (47), yang ikut vaksinasi di Masjid Al Markaz Al Islami. Seorang warga lain, yakni Mismaya, telah jauh hari mengikutkan anaknya yang berusia 14 tahun dalam program vaksinasi.
”Tidak ada pilihan lain untuk menjaga diri dan keluar dari pandemi selain ikut vaksinasi. Saya, istri, dan saudara sudah ikut vaksin. Tidak ada alasan tidak ikut karena banyak sekali pihak yang mengelar vaksinasi massal. Setidaknya kami sudah berikhtiar. Selanjutnya tetap menjaga protokol kesehatan dan berharap pandemi ini selesai,” tutur Amiruddin, warga Jalan Hertasning, Makassar.
Baca Juga: Sulsel Genjot Vaksinasi untuk Warga Lansia dan pekerja
Di Pelabuhan Makassar, program wajib vaksin juga diluncurkan sejak Kamis (29/7). Sekitar 3.000 orang menjadi target vaksinasi. Sopir truk, pekerja bongkar-muat barang, pengemudi ojek daring, buruh angkut, pedagang, dan siapa pun yang keluar-masuk pelabuhan adalah sasaran vaksinasi.
”Pandemi cukup berdampak pada masyarakat dan banyak sektor. Salah satu solusi adalah vaksinasi dan kami ikut berkomitmen untuk menjadi bagian solusi,” kata Direktur Utama PT Pelindo IV Prasetyadi.
Berbagai lembaga, instansi, dan organisasi memang ramai-ramai ikut ambil bagian menjadi penyelenggara vaksinasi sejak beberapa bulan lalu. Antusiasme ini membuat setidaknya tiga kali stok vaksin di Makassar kosong.
”Sekarang stok kosong lagi. Alhamdulillah warga sangat antusias ikut program vaksinasi,” kata Wali Kota Makassar M RamdhanPomanto, Sabtu (31/7) malam.
Dia menyatakan, target Pemkot Makassar adalah mempercepat program ini agar sasaran vaksinasi bisa tuntas segera dan kekebalan kelompok terbentuk. ”Tentu semua tidak ingin pandemi berkepanjangan dan berdampak pada berbagai sektor, terutama ekonomi. Warga juga yang merasakan dampaknya,” katanya.
Baca Juga: Vaksinasi Pihak Swasta di Makassar Kian Gencar
Menurut Ramdhan, untuk vaksinasi masyarakat umum, capaiannya saat ini sudah berkisar 39,8 persen dari target 1.2 juta penduduk. Adapun untuk tenaga kesehatan dan guru sudah mencapai 100 persen, sementara pekerja pelayanan publik berkisar 80 persen dan warga lansia 20 persen.
Hal ini menempatkan Makassar sebagai salah satu kota yang capaian vaksinasinya cukup tinggi secara nasional. Angka-angka capaian vaksinasi ini tentu berbanding lurus dengan semangat warga kota untuk menjadi solusi dan bisa keluar dari badai pandemi yang sudah lebih dari setahun menghantam negeri ini.