Kebutuhan Kalsel akan Sapi Kurban Idul Adha Meningkat
Kebutuhan masyarakat Kalimantan Selatan terhadap sapi untuk hewan kurban pada Idul Adha tahun ini meningkat. Pemerintah daerah secara kontinu mendatangkan sapi dari luar Kalsel guna mencukupi kebutuhan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kebutuhan masyarakat Kalimantan Selatan terhadap sapi untuk hewan kurban pada hari raya Idul Adha tahun ini meningkat dari tahun lalu. Pemerintah daerah secara kontinu mendatangkan sapi dari luar Kalsel guna mencukupi kebutuhan masyarakat pada hari raya.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Suparmi mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dan para pelaku usaha untuk pemenuhan kebutuhan sapi kurban pada Idul Adha 1442 Hijriah.
”Untuk tahun ini, kami menyediakan stok sapi kurban lebih dari 14.000 ekor supaya masih ada surplus. Sebab, rencana kebutuhan se-Kalsel sekitar 13.500 ekor,” katanya di Banjarmasin, Senin (12/7/2021).
Menurut Suparmi, estimasi kebutuhan sapi kurban di Kalsel tahun ini meningkat dari kebutuhan tahun lalu, yang berjumlah lebih kurang 12.900 ekor. ”Meskipun masih dalam situasi pandemi, daya beli masyarakat ternyata masih cukup tinggi,” ujarnya.
Untuk memenuhi kebutuhan sapi kurban, Kalsel harus mendatangkan sapi dari luar pulau, yakni dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. ”Ketersediaan sapi dari peternakan lokal masih belum mencukupi kebutuhan Kalsel,” katanya.
Suparmi menyatakan tetap akan menurunkan tim untuk mengawal dan memeriksa kesehatan hewan kurban. Untuk itu, pihaknya bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Kalsel. ”Kami harus memastikan kesehatan hewan sebelum ataupun sesudah pemotongan,” katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin Muhammad Makhmud saat mengecek kondisi sapi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Potong Hewan (RPH) Banjarmasin, Senin (12/7/2021), juga menyebutkan ada peningkatan permintaan sapi kurban di Banjarmasin.
”Tahun ini, kami siapkan stok sapi kurban 2.000 ekor sesuai dengan estimasi permintaan masyarakat. Stoknya masih terus didatangkan dari NTB dan NTT hingga pekan depan,” katanya.
Makhmud menduga peningkatan permintaan sapi kurban lantaran banyak umat Islam yang tidak bisa menunaikan ibadah haji pada tahun ini meskipun sudah siap berangkat. Tradisi ibadah kurban di Tanah Suci itu kemudian dialihkan dengan berbagi hewan kurban kepada sesama.
”Kami juga telah membentuk tim kesehatan hewan, yang akan terus memonitor kondisi kesehatan hewan kurban dan lingkungan tempat pemotongan hewan kurban di luar RPH pada H-1 dan H+1 Idul Adha,” tuturnya.
Kami harus memastikan kesehatan hewan sebelum ataupun sesudah pemotongan. (Suparmi)
Medik Veteriner DKP3 Banjarmasin Annang Dwijatmiko menambahkan, tim dari bidang peternakan dan kesehatan hewan DKP3 sudah mulai memeriksa kesehatan hewan kurban, khususnya yang ditampung di RPH Banjarmasin. ”Hingga seminggu ke depan, kami akan terus memantau kondisi di lapangan, yang terkait dengan kesiapan dan kesehatan hewan kurban,” kata Annang.