Penambahan kasus baru secara harian pada Rabu (7/7/2021) yang mencapai 505 kasus menjadi rekor baru karena sehari sebelumnya, Selasa (6/7/2021), jumlah kasus baru Covid-19 di Bali bertambah 424 kasus.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penambahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali pada Rabu (7/7/2021) mencapai 505 kasus. Sementara jumlah pasien yang sembuh sebanyak 210 orang. Penambahan kasus positif Covid-19 yang terus meningkat di Bali perlu diantisipasi karena berpeluang menimbulkan ledakan pandemi Covid-19.
Penambahan kasus baru secara harian pada Rabu yang mencapai 505 kasus menjadi rekor baru karena sehari sebelumnya, Selasa (6/7/2021), jumlah kasus baru Covid-19 di Bali bertambah 424 kasus. Secara kumulatif, jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Bali hingga saat ini sebanyak 52.828 kasus. Sementara itu, terdapat 210 orang yang dilaporkan sembuh pada Rabu sehingga secara kumulatif, jumlah pasien sembuh di Bali sebanyak 48.239 kasus.
Adapun pasien yang masih dirawat akibat terpapar Covid-19 bertambah 287 orang sehingga keseluruhan jumlah kasus aktif yang dalam perawatan menjadi 2.984 pasien. Kondisi ini juga memengaruhi tingkat keterisian tempat perawatan Covid-19 di rumah sakit rujukan di Bali, termasuk di Kota Denpasar.
Menanggapi kondisi peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya di Jawa dan Bali, Ketua Unit Center for Public Health Innovation (CPHI) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Pande Putu Januraga mengatakan, risiko peningkatan kasus Covid-19 di Bali sudah diprediksikan sebelum pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat Covid-19.
Januraga menyatakan, terjadinya mobilisasi orang secara aktif selama fase hari besar keagamaan sudah diprediksi berpotensi meningkatkan penyebaran pandemi Covid-19. ”Prediksi itu dapat dibuktikan dengan kondisi saat ini, yakni terjadinya penambahan kasus secara signifikan,” katanya yang dihubungi Kompas, Rabu.
Pemeriksaan dan penelusuran
Menurut Januraga, peningkatan jumlah kasus baru itu juga dipengaruhi aktifnya langkah pemeriksaan (testing) dan penelusuran (tracing) yang dijalankan tim kesehatan pemerintah melalui satuan tugas penanganan Covid-19 daerah.
Januraga menyebutkan, penambahan kasus baru secara harian akan terus ditemukan dengan gencarnya upaya pemeriksaan dan penelusuran itu. ”Testing dan tracing ini penting untuk mencegah dan mengisolasi orang tanpa gejala,” kata Januraga.
Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar Ni Luh Sri Armini menyatakan, kebijakan PPKM darurat Covid-19 menjadi upaya menekan risiko penyebaran pandemi Covid-19 karena membatasi mobilitas orang. Sri menambahkan, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 juga penting dan perlu dijalankan secara berdisiplin meskipun sudah mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.
”Kami mengimbau masyarakat agar selalu memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan jika keluar rumah,” kata Sri kepada Kompas, Rabu. ”Kami berharap masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan sebisa mungkin mengurangi mobilitas selama PPKM darurat ini,” ujarnya.
Dari pantauan Kompas, Rabu, sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Denpasar yang masih dibuka terlihat sepi pada pelaksanaan PPKM darurat hari kelima. Namun, pergerakan orang dan arus lalu lintas di seputaran Kota Denpasar terpantau masih normal. Sejumlah toko di kawasan Jalan Gajah Mada, Kota Denpasar, terlihat tutup, sedangkan beberapa tempat makan di sekitar Jalan Gunung Agung tidak ada pengunjung meskipun tempat makan itu dibuka.
Kami mengimbau masyarakat agar selalu memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan jika keluar rumah. (Sri Armini)
Lebih lanjut, Sri menyebutkan, tingkat keterisian tempat perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit daerah dan rumah sakit rujukan di Kota Denpasar bertambah sehingga pengelola rumah sakit menambah kapasitas tempat perawatan bagi pasien Covid-19.
”Rumah Sakit Wangaya sudah menambah ruang perawatan agar bed occupancy rate di bawah 100 persen,” kata Sri. ”Kami juga terus memonitor kondisi bed occupancy rate dan ketersediaan alat penunjangnya,” ujarnya.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Provinsi Bali per Rabu, BOR atau keterisian tempat tidur isolasi non-intensif di rumah sakit untuk perawatan pasien Covid-19 mencapai 53,36 persen dari total kapasitas sebanyak 1.833 tempat. Adapun keterisian tempat tidur isolasi intensif sudah mencapai 66,67 persen dari kapasitas sebanyak 162 tempat tidur.
Sementara itu, Pemprov Bali memastikan program vaksinasi Covid-19 bagi warga berusia di bawah 18 tahun berjalan lancar. Rabu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun di wilayah Kabupaten Gianyar.
Indra mendatangi tiga sekolah menengah atas (SMA) yang menjadi tempat vaksinasi Covid-19, yaitu, SMA Negeri 1 Sukawati, SMA Negeri 1 Blahbatuh, dan SMA Negeri 1 Gianyar.
Dari siaran pers dari Humas Pemprov Bali disebutkan, pihak sekolah berkomitmen mendukung program vaksinasi Covid-19 dan akan menuntaskan penyuntikan vaksin Covid-19 di sekolah mereka sesuai jadwal. Adapun Sekda Provinsi Bali Dewa Indra menanggapi secara positif pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di setiap sekolah yang menerapkan protokol kesehatan.
Indra mengatakan, vaksinasi Covid-19 bagi kalangan anak usia 12-17 tahun memperluas cakupan vaksinasi sehingga menambah cakupan target kekebalan kelompok (herd immunity) di Bali. Vaksinasi bagi kalangan pelajar itu juga berkaitan dengan persiapan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.
Indra juga mengingatkan pihak sekolah agar memastikan ketersediaan ruang belajar yang mendukung pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Adapun dalam rapat koordinasi pelaksanaan PPKM darurat yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi melalui konferensi video, Rabu, Gubernur Bali Wayan Koster menyebutkan, pencapaian vaksinasi Covid-19 di Bali sudah 79,4 persen untuk suntik pertama dan 25 persen untuk suntik kedua.
Dalam rapat koordinasi yang juga diikuti Panglima Kodam IX/Udayana Mayor Jenderal Maruli Simanjuntak secara daring itu, seperti keterangan tertulis dari Penerangan Kodam IX/Udayana, Koster menyatakan Bali juga sudah melaksanakan vaksinasi bagi warga usia 12-17 tahun sebagai upaya percepatan program vaksinasi Covid-19.