Kasus Covid-19 Meningkat, Pembelajaran Tatap Muka di Balikpapan Bisa Tertunda
Pembelajaran tatap muka di Balikpapan yang direncanakan mulai 12 Juli mendatang terancam tertunda karena kasus harian Covid-19 terus meningkat.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Tren kasus Covid-19 yang meluas di Balikpapan membuat pemerintah setempat mempertimbangkan ulang untuk melakukan pembelajaran tatap muka pada 12 Juli mendatang. Setelah libur Lebaran, kluster keluarga meningkat dan tersebar di banyak rukun tetangga atau RT.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Balikpapan Muhaimin mengatakan, saat ini sejumlah sekolah di wilayah yang berzona hijau hingga kuning sudah mulai melakukan jajak pendapat kepada orangtua siswa. Hasil survei itu akan digunakan sebagai pertimbangan pembelajaran tatap muka pada 12 Juli.
”Simulasi sudah kami lakukan dua kali sehingga tak ada simulasi lagi. Namun, kepastian pembelajaran tatap muka akan kami pertimbangkan lagi mengingat kasus mulai terlihat naik. Keputusan akhirnya akan kami umumkan pada tanggal 9 Juli,” kata Muhaimin saat dihubungi dari Balikpapan, Jumat (25/6/2021).
Saat ini, semua sekolah masih melanjutkan pembelajaran daring. Seluruh wilayah Kota Balikpapan sampai saat ini bisa menjangkau internet sehingga tak ada kesulitan jaringan. Muhaimin menjelaskan, pihak sekolah juga mematangkan persiapan jika rencana pembelajaran tatap muka benar-benar dilaksanakan.
Setiap sekolah diminta menyiapkan jadwal rutin penyemprotan disinfektan. Selain itu, setiap sekolah wajib memiliki satgas Covid-19 untuk memastikan protokol kesehatan. Satgas tersebut juga berfungsi untuk menjalin komunikasi dengan Satgas Covid-19 Kota Balikpapan jika ditemukan kasus Covid-19 dari pengajar atau siswa.
Pembelajaran tatap muka akan dipertimbangkan matang mengingat kasus harian Covid-19 di Balikpapan terus meningkat. Pada 25 Juni, terdapat penambahan 144 kasus positif Covid-19 baru. Jumlah itu yang tertinggi setidaknya dalam dua bulan terakhir. Sepanjang Mei 2021, kasus harian berada di angka 10-20 kasus.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud akan melihat tren kasus sampai 9 Juli 2021 untuk memutuskan rencana pembelajaran tatap muka. Ia menyebutkan, mulai pertengahan Juni, kasus Covid-19 meluas ke lingkungan RT. Dari 1.346 RT, terdapat 6 RT yang menjadi zona oranye dan 304 RT zona kuning. Jumlah itu terus meningkat setelah libur Lebaran.
”Ketika lonjakan terjadi, kita akan tunda dulu untuk (pembelajaran) tatap muka. Bukan batal, tetapi terancam diundur lagi,” kata Rahmad.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, pembelajaran tatap muka akan dipertimbangkan dengan melihat detail kasus Covid-19. Sebab, dari data yang ia himpun, pada 25 Juni terdapat kasus menonjol terkait anak, yakni terdapat 22 kasus baru yang merupakan anak di bawah 18 tahun.
”Kami punya grup yang terus melakukan analisis kasus. Keputusan pembelajaran tatap muka akan melihat tren Covid-19,” ujarnya.
Saat ini, Pemkot Balikpapan membatasi kegiatan dan melakukan tes usap antigen massal di wilayah RT yang masuk zona oranye. Kegiatan ibadah dan aktivitas warga di sana juga dipantau ketat untuk menekan peningkatan kasus.