Permintaan Meningkat, Jateng Data Ulang Kebutuhan Oksigen Rumah Sakit
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan ketersediaan oksigen untuk RS-RS di provinsi itu aman. Beberapa hari lalu memang terjadi kepanikan karena kebutuhan yang mendadak meningkat. Pendataan pun menjadi hal penting.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Ketersediaan oksigen yang menipis menjadi persoalan sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Jawa Tengah seiring lonjakan jumlah pasien. Pemerintah Provinsi Jateng memastikan ketersediaan aman, tetapi semua rumah sakit diminta memproyeksikan data kebutuhan oksigen agar pemasok dapat menyiapkan serta mengirim tepat waktu.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD KRMT Wongsonegoro (RSWN) Semarang Eko Krisnarto, Rabu (23/6/2021), mengatakan, menipisnya ketersediaan oksigen dialami sebagian besar rumah sakit. Hal itu dipicu lonjakan jumlah pasien Covid-19 yang terus meningkat, terutama sepekan setelah Lebaran 2021.
”Yang ke rumah sakit ialah pasien dengan saturasi yang turun sehingga perlu oksigen. Namun, pihak distributor menjanjikan akan mendatangkan oksigen. Pada Selasa (22/6) malam, mobil oksigen sudah tiba di RSWN,” ujar Eko.
Ia menuturkan, di RSWN ada sekitar 350 tempat tidur ruang isolasi Covid-19. Selain itu, juga terdapat 30 tempat tidur Covid-19 di Instalasi Gawat Darurat (IGD). Pada Selasa sore, terdata total 386 pasien Covid-19 di RSWN dan 34 di antaranya masih di IGD dan menunggu ketersediaan tempat tidur ruang isolasi.
Sementara itu, di RS Mardi Rahayu Kudus, ketersediaan oksigen untuk pasien dilaporkan aman. ”Informasi dari Instalasi Sarana dan Prasarana RS, sementara ini stok O2 (oksigen) masih mencukupi,” kata juru bicara Penanganan Covid-19 RS Mardi Rahayu Kudus, Yuliana Wara.
Yuliana menambahkan, RS Mardi Rahayu menggunakan oksigen liquid. Dari penyedia jasa, sejauh ini tidak ada masalah terkait dengan pemenuhan kebutuhan RS sehingga pasokan dipastikan aman.
Kepanikan
Sebelumnya, pada Selasa (22/6) Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meninjau depo oksigen PT Samator di Kabupaten Semarang. Di sana, ia juga berkomunikasi dengan Direktur Umum RS Ken Saras, Adjeg Tarius, yang sebelumnya kesulitan mendapat pasokan oksigen dari distributor yang sudah bekerja sama. Akhirnya, dicapai solusi dengan mengambil langsung ke Samator tanpa melalui agen.
Ganjar menuturkan, isu kekurangan oksigen belakangan ini disebabkan munculnya kepanikan. Dari pengecekan, ketersediaan oksigen aman dan siap didistribusikan. Diakuinya, memang sempat ada kendala soal listrik, tetapi sudah tertangani.
Ia meminta RS rujukan di Jateng untuk menghitung proyeksi kebutuhan oksigen dan langsung melapor kepada dinas kesehatan setempat. ”Rata-rata rumah sakit sudah punya hubungan sendiri, kontrak sendiri. Tolong kontraknya diperbaiki. Kalau kapasitasnya kurang, ditambah. Saya minta rumah sakit berinisiatif. Kalau transporternya (tenaga pengirimnya) kurang, ya ambil sendiri,” ujarnya.
Ganjar pun memastikan PT Samator siap mencukupi kebutuhan oksigen di Jateng. Kendati ada peningkatan permintaan, pihak Samator sudah mengambil tambahan suplai dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Selanjutnya, data kebutuhan dan sarana transportasi pengiriman akan diperjelas sehingga pengiriman dapat tepat waktu.
Sementara itu, General Manager PT Samator Jateng Julianto mengatakan, pasokan oksigen Jateng masih aman. Namun, ia meminta agar rumah sakit memberi informasi rinci tentang jumlah kebutuhan yang harus dicukupi.
”Selama ini, kan, kami tidak tahu informasinya, tahu-tahu peningkatannya cukup tinggi. Namun, untuk kondisi sekarang masih tercukupi. Nanti kalau kurang, kami juga sudah antisipasi dengan mendatangkan beberapa tangki,” kata Julianto dalam keterangannya.
Menurut data laman Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Selasa (22/6/2021) pukul 12.00, terdapat 235.228 kasus Covid-19 kumulatif di Jateng, dengan rincian 18.804 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 201.374 orang sembuh, dan 15.050 orang meninggal. Ada penambahan 2.344 kasus positif dalam 24 jam terakhir.