Jateng Antisipasi Lonjakan Permintaan Oksigen di Rumah Sakit
Sebelumnya, ramai diperbincangkan di media sosial bahwa ketersediaan oksigen di Jateng menipis, berdasarkan laporan sejumlah pihak. Padahal, ketersediaan oksigen di RS penting dalam penanganan Covid-19.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Melonjaknya kasus Covid-19 di Jawa Tengah turut menyebabkan peningkatan penggunaan oksigen di sejumlah rumah sakit di provinsi itu. Pemerintah Provinsi Jateng kemudian menggelar rapat dengan para distributor dan pemasok guna memastikan percepatan pasokan oksigen ke sejumlah RS.
Sebelumnya, ramai diperbincangkan di media sosial bahwa ketersediaan oksigen di Jateng menipis berdasarkan laporan sejumlah pihak. Padahal, ketersediaan oksigen di RS penting dalam penanganan pasien Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo, Selasa (22/6/2021), mengatakan, sejauh ini belum ada laporan kekosongan stok oksigen dari sejumlah RS di Jateng. Ia pun sudah mengumpulkan para pengelola usaha pemasok oksigen dan memastikan ketersediaan saat ini masih mencukupi, setidaknya untuk tiga bulan ke depan.
”Problemnya, sekarang pemakaian meningkat drastis. Armada mereka untuk memasok (terbatas), karena yang tadinya tiga hari sekali, sekarang sehari sekali. Bahkan, pagi dan sore. Maka, saya meminta carikan kendaraan rental dan mereka menyanggupi,” kata Yulianto.
Yulianto menuturkan, salah satu RS yang disebutkan kekurangan ketersediaan oksigen yakni salah satu RS di Kabupaten Pati. Begitu mendapat informasi itu, ia langsung menelepon direktur RS tersebut. Setelah dikonfirmasi, menurut dia, ketersediaan memang menipis, tetapi bukan berarti sudah tak memenuhi kebutuhan di RS.
Ia menambahkan, pembicaraan tentang menipisnya oksigen di RS merupakan hal baik sebagai peringatan serta untuk peningkatan kehati-hatian dan kewaspadaan. ”Namun, di sisi lain, itu bisa membuat kepanikan. Nanti, RS-RS memborong banyak dan RS lain tidak kebagian. Intinya, setiap ada yang menipis, selalu segera kami atasi,” kata Yulianto.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, pada rapat koordinasi penanganan Covid-19, Senin (21/6), mengakui memang mendapat laporan dari sejumlah RS yang sempat khawatir akan ketersediaan oksigen. Ia pun langsung meminta perusahaan pemasok dan distributor oksigen, yakni PT Samator dan Langgeng Gas untuk ikut dalam rapat.
”Kami antisipasi cerita-cerita soal oksigen. Saya tadi sudah panggil industri dan supplier dan akan kami atur agar regulasinya tertata. Hal ini penting agar isu kemarin (pasokan oksigen menipis) tidak ke mana-mana. Sebenarnya soal isu kekurangan oksigen kemarin itu, sudah saya telepon dan saya bereskan. Tapi mungkin teman-teman panik, jadi sudah disebarkan ke mana-mana,” kata Ganjar.
Ia menambahkan, permasalahan itu ditangani dengan diambilnya pasokan dari Jawa Timur dan Jawa Barat, serta kemudian dibahas tentang sarana transportasi pengangkutnya. Pihaknya pun akan melibatkan BUMD dengan harapan setiap RS bisa melapor dalam satu titik. Dengan demikian, setiap kesulitan langsung ditangani.
Sementara itu, perwakilan PT Samator, Julianto, mengatakan, permintaan oksigen saat ini memang meningkat. Sejak awal 2021, sudah ada 7 juta liter oksigen yang dipesan. ”Permintaan memang tinggi, tetapi kalau nanti kurang, kami akan ambil dari Jabar dan Jatim,” ungkap dia dalam rapat itu.
Menurut data laman Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Senin (21/6/2021) pukul 12.00, terdapat 232.884 kasus positif Covid-19 kumulatif di Jateng, dengan rincian 18.095 orang dirawat/isolasi (kasus aktif), 199.911 orang sembuh, dan 14.878 orang meninggal. Ada penambahan 1.785 kasus positif dalam 24 jam terakhir.