Kalsel Tetap Waspadai Penularan Covid-19 Saat Kasus Menurun
Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 harian yang dirilis Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Kalsel, ada penurunan kasus aktif di Kalsel dalam dua minggu terakhir.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan cenderung turun di saat kasus Covid-19 di Pulau Jawa melonjak. Namun, penurunan kasus itu tetap diwaspadai karena bisa menjadi jebakan. Untuk itu, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM berskala mikro di Kalsel terus diperpanjang.
Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 harian yang dirilis Satuan Tugas Covid-19 Provinsi Kalsel, ada penurunan kasus aktif di Kalsel dalam dua minggu terakhir, dari 700 kasus pada 9 Juni menjadi 642 kasus pada 22 Juni 2021. Kasus aktif kini 1,8 persen dari total kasus positif sebanyak 35.607 orang.
Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA mengatakan, penambahan kasus positif harian di Kalsel masih puluhan meskipun jumlahnya cenderung menurun jika dibandingkan beberapa waktu lalu yang mencapai ratusan atau di atas 100 per hari. Penurunan kasus itu tetap perlu diwaspadai mengingat adanya lonjakan kasus di daerah lain, terutama di Pulau Jawa.
”Kita harus tetap berhati-hati karena ini bisa menjadi jebakan. Cenderung turun bukan berarti sudah tidak ada lagi, malahan harus lebih waspada karena sekarang varian baru, seperti varian Delta dan lainnya sedang banyak-banyaknya di Indonesia, terutama di Pulau Jawa,” katanya di Banjarmasin, Selasa (22/6/2021).
Menurut Safrizal, Pulau Jawa dan Kalsel tetap terbuka karena tidak ada kebijakan menutup penerbangan ataupun pelayaran antarpulau. Kebijakannya selama ini hanya memperketat penerapan protokol kesehatan.
”Kalsel saat ini memang masih baik, namun tetap harus waspada. Jangan lengah dan terkecoh dengan angka yang melandai dan stabil. Semua harus tetap teguh memakai masker di mana pun berada,” ujarnya.
Kepada bupati dan wali kota di Kalsel, Safrizal menginstruksikan untuk terus menggalakkan kampanye protokol kesehatan agar masyarakat jangan sampai lengah. Upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) di setiap kabupaten/kota juga harus terus ditingkatkan.
Kalsel saat ini memang masih baik, tetapi tetap harus waspada. Jangan lengah dan terkecoh dengan angka yang melandai dan stabil.
”Siapkan tempat karantina kalau-kalau serangan (Covid-19) mengarah ke kita, karena kemungkinan lolos bisa saja terjadi. Lakukan vaksinasi secepat mungkin karena hanya dengan antibodi yang kuat, kita bisa menekan efek dari serangan Covid-19, dari berat menjadi sedang atau ringan,” katanya.
Safrizal mengatakan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian sudah mengeluarkan Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 14 Tahun 2021 pada Senin (21/6/2021). Inmendagri tersebut terkait dengan perpanjangan dan pengetatan PPKM berskala mikro. Di Pulau Jawa khususnya akan diterapkan pembatasan secara besar-besaran bagi wilayah zona merah.
”Kalsel memang bukan zona merah, tetapi kami tetap memedomani Inmendagri tersebut. Jika ada kabupaten/kota di Kalsel berzona merah akan saya berlakukan pengetatan sama seperti di Pulau Jawa,” kata Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri itu.
Safrizal menyatakan, PPKM berskala mikro di Kalsel juga masih tetap diperpanjang untuk menjamin aktivitas masyarakat terus berjalan dan protokol kesehatan juga diterapkan. ”Masyarakat Kalsel tetap diminta pakai masker di mana pun melakukan aktivitas yang berhubungan dengan sesama warga,” ujarnya.
Bupati Tanah Laut Sukamta mengatakan, kasus Covid-19 di daerahnya masih turun naik. Kasus aktif yang sempat turun menjadi 1,6 persen kini naik lagi menjadi 2,3 persen dari total kasus positif 3.726 kasus. ”Kenaikan kasus aktif itu akibat munculnya kluster penularan baru di lingkungan salah satu perusahaan,” ujarnya.
Menurut Sukamta, Tanah Laut saat ini juga masih menerapkan PPKM berskala mikro. Pembatasan kegiatan masyarakat dilakukan hanya di level RT yang telah berzona kuning, oranye, dan merah. Pembatasan atau pengetatan tidak dilakukan secara menyeluruh agar kegiatan ekonomi masyarakat tetap berjalan.
”Dengan melihat by name by address, kasus Covid-19 di Tanah Laut hanya terjadi di 5 kelurahan dan 15 desa, sedangkan di 115 desa lainnya tidak ditemukan. Itu menjadi pertimbangan kami untuk melakukan pembatasan di tengah masyarakat,” katanya.
Untuk mengantisipasi peningkatan kasus, Pemkab Tanah Laut telah menyiapkan tempat karantina dengan kapasitas 200 tempat tidur. Vaksinasi juga terus digencarkan dengan melibatkan TNI dan Polri. ”Untuk vaksinasi, kami targetkan bisa mencapai 800 orang per hari,” ujar Sukamta.