Kepala Daerah Menjadi Faktor Kunci Penanganan Pandemi Covid-19
Kepala daerah menjadi faktor penting dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19. Pandemi Covid-19 berdampak krisis multidimensi, termasuk pula terhadap keuangan daerah.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Peran kepala daerah menjadi penting dalam penanganan dan pengendalian pandemi Covid-19 karena kepala daerah adalah pemegang otoritas dan kebijakan di daerah. Pandemi Covid-19 berdampak krisis multidimensi, termasuk pula terhadap keuangan daerah.
”Kuncinya adalah para kepala daerah,” kata Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian selaku Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) dalam pengarahannya di acara pengukuhan Dewan Pengurus Apkasi masa bakti 2021-2026 dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIII Apkasi di Bali Nusa Dua Convention Center, ITDC Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (19/6/2021).
Tito mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak luas dan menimbulkan krisis multidimensi yang mempengaruhi ekonomi dan sosial. Banyak negara, termasuk Indonesia, sedang menghadapi dampak pandemi Covid-19 dan tengah menangani pandemi Covid-19. Pemerintah menerapkan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro sebagai upaya mengendalikan pandemi Covid-19 dan sekaligus menangani dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Perihal senada disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam Rakernas XIII Apkasi di BNDCC, Nusa Dua. Luhut mengajak para bupati yang terhimpun dalam Apkasi memberikan perhatian serius terhadap pandemi Covid-19 dan memimpin langkah penanganan serta pengendalian pandemi Covid-19 di daerahnya masing-masing. Luhut menyebutkan, sejumlah daerah di Indonesia menunjukkan terjadinya peningkatan kasus Covid-19.
Kuncinya adalah para kepala daerah. (Tito Karnavian)
Begitu pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Melalui pemaparannya secara dalam jaringan (daring), Sri Mulyani menyatakan kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19 perlu semakin ditingkatkan karena kasus Covid-19 sedang meningkat. Menurut Sri Mulyani, penanganan pandemi Covid-19 menjadi syarat penting dalam upaya pemulihan ekonomi dan sosial. ”Gas dan rem harus terus dijaga,” kata Sri Mulyani melalui tayangan langsung.
Terkait hal itu, Ketua Umum Apkasi Sutan Riska Tuanku Kerajaan, yang juga Bupati Dharmasraya, mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak terhadap keuangan dan ekonomi daerah. Sutan Riska menambahkan, upaya pemeriksaan, penelusuran, dan perawatan (3T) harus digencarkan dan sejalan itu protokol kesehatan juga dilaksanakan secara disiplin.
”Yang juga penting adalah menggencarkan vaksinasi Covid-19,” kata Sutan Riska di BNDCC Nusa Dua. ”Apkasi akan bersinergi mengawal dan memantau pelaksanaan program vaksinasi,” ujar Sutan Riska.
Adapun Rakernas XIII Apkasi, yang diselenggarakan serangkaian dengan acara pengukuhan Dewan Pengurus Apkasi periode 2021-2026, mengangkat tema ”Tantangan dan Harapan: Membangun Ekonomi Daerah di Masa Pademi Covid-19”. Kepengurusan Apkasi masa bakti 2021-2026 yang dikukuhkan melibatkan 114 bupati dari 416 pemerintah kabupaten di Indonesia.
Pengukuhan Dewan Pengurus Apkasi dan Rakernas XIII Apkasi diselenggarakan secara hibrida, yakni secara di luar jaringan (luring) di BNDCC Nusa Dua dan secara di dalam jaringan (daring). Sutan Riska menyebutkan, pelaksanaan kegiatan Apkasi di Badung, Bali, itu juga menjadi bentuk dukungan dan sinergi antarpemerintah daerah dan wujud semangat gotong royong dalam upaya penguatan Bali di masa pandemi Covid-19.
Selain dihadiri langsung Menteri Dalam Negeri M Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Rakernas Apkasi juga dihadiri secara virtual oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno.
Agar kepala daerah mengetahui dampak pandemi Covid-19 terhadap ekonomi daerah secara nyata, Tito mengajak seluruh pengurus dan anggota Apkasi agar meluangkan waktu untuk melihat keadaan Bali. ”Saya mengapresiasi Apkasi atas pemilihan Bali sebagai tempat pelaksanaan pengukuhan dan rakernas,” kata Tito.
Dalam pemaparannya secara daring, Sri Mulyani juga mengapresiasi Apkasi atas penyelenggaraan kegiatannya di Bali. Menurut Sri Mulyani, Bali menjadi daerah di Indonesia yang paling terpukul dan ekonominya terkontraksi paling dalam akibat pandemi Covid-19. Sri Mulyani meminta para kepala daerah menyusun dan menyiapkan langkah tepat sehingga daerahnya tetap kompetitif.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan, Bali sedang bekerja keras menangani pandemi Covid-19 dan dampak pandemi tersebut. Dalam sambutannya, Koster menyebutkan Bali mengalami dampak paling berat dan paling serius, terutama terhadap kinerja ekonomi, akibat pandemi Covid-19. Ekonomi Bali selama 2020 tertekan sedalam -9,35 persen dan kondisi ekonomi yang tertekan itu masih berlanjut di triwulan I-2021.
Koster juga mengungkapkan apresiasinya atas perhatian Presiden dan pemerintah pusat serta kalangan Apkasi terhadap Bali sejalan dengan upaya pemulihan Bali.