Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga Resmi Beroperasi Hari Ini
Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, Jawa Tengah, resmi beroperasi. PT Citilink Indonesia optimistis rute penerbangan ke Purbalingga berkembang. Diharapkan bandara ini dapat meningkatkan ekonomi.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURBALINGGA, KOMPAS — Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga resmi beroperasi pada 1 Juni 2021. Keberadaannya diharapkan ikut mendongkrak potensi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di selatan Jawa Tengah.
Landas pacu bandara yang terletak di Desa Wirasaba, Kecamatan Bukateja, itu memiliki panjang 1.600 meter. Untuk sementara, ada dua rute penerbangan menuju Jakarta dan Surabaya yang menggunakan maskapai Citilink. Menggunakan pesawat ATR 72-600, penerbangan dilakukan dua kali dalam seminggu, Kamis dan Sabtu.
Direktur Operasi PT Citilink Indonesia Erlangga Sakti di Purbalingga, Selasa (1/6/2021), mengatakan, pembelian tiket pada penerbangan perdana cukup menjanjikan. Dari total 60 kursi yang ditawarkan, 40 kursi sudah terisi.
”Saya lihat animo masyarakat di sini baik. Kita akan melihat ke depan untuk menjajaki rute baru, misalnya Purbalingga-Semarang. Harapannya, semakin banyak masyarakat beraktivitas melalui bandara ini,” paparnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyampaikan, simulasi pendaratan pesawat Citilink rute Surabaya-Purbalingga menandai penetapan status bandara ini sebagai in active operation.
”Dari seluruh parameter yang sudah diukur operasional bandara, maskapai, dan perangkat lainnya sejak 25 Mei, standar pengoperasian bandara dapat direalisasikan dengan baik,” ujar Awaluddin.
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi menyambut baik pengoperasian bandara setelah harus menunggu hingga 15 tahun. Keberadaan bandara ini diharapkan tidak sekadar memajukan Purbalingga. Pratiwi ingin bandara ikut mendongkrak laju ekonomi seluruh daerah di selatan Jateng.
Kalau ketemu Presiden, saya ingin terima kasih ada bandara di Purbalingga. Saya juga inginnya naik pesawat, tapi uangnya tidak ada.
Sementara itu, antusias warga juga muncul di luar pagar bandara. Ratusan warga ramai menyaksikan pesawat milik Citilink mendarat dan mengudara di bandara tersebut.
”Saya senang ada bandara di sini, jadi bisa lihat pesawat. Ini tadi juga tunggu Pak Jokowi, ternyata tidak jadi datang. Saya ingin salaman dengan beliau,” kata Sukadi (70), warga Kemangkon, Purbalingga. Dia rela menunggu dua jam, sejak pukul 09.00, untuk melihat pesawat mendarat di sana.
Kasmiarji (50), warga Kemangkon lainnya, juga ingin merasakan pengalaman pertama melihat pendaratan pesawat yang ditumpangi Presiden. ”Kalau ketemu Presiden, saya ingin terima kasih ada bandara di Purbalingga. Saya juga inginnya naik pesawat, tapi uangnya tidak ada,” kata Kasmiarji, yang sehari-hari bekerja sebagai pembungkus jamur tiram.