Wapres: Pemerintah Serius Membangun SDM Tanah Papua
Melalui kebijakan afirmasi, pemerintah berkomitmen melaksanakan percepatan pembangunan kesejahteraan rakyat di Papua. Salah satunya, memajukan SDM di tanah Papua agar sejajar dengan saudara-saudara setanah air lainnya.
Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan keseriusan pemerintah dalam membangun dan memajukan sumber daya manusia di tanah Papua agar sejajar dengan saudara-saudara setanah air lainnya.
Kebijakan afirmasi terbaru bagi tanah Papua adalah ditetapkannya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Berikutnya adalah Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2020 tentang Tim Koordinasi Terpadu Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat.
Wakil Presiden selaku ketua pengarah bersama para menteri dan pimpinan lembaga terkait saat ini sedang finalisasi Rencana Aksi Tindak Lanjut Inpres No 9/2020 tersebut. Ada tujuh bidang prioritas yang dicakup, yakni penanggulangan kemiskinan, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), dan infrastruktur.
”Sesuai arahan Bapak Presiden, program aksi tersebut disusun dengan semangat dan cara kerja baru yang lebih efektif agar mampu menghasilkan peningkatan kesejahteraan bagi rakyat Papua dan Papua Barat,” kata Wapres Amin pada acara Inaugurasi Putra-Putri Terbaik Papua dan Penyandang Disabilitas untuk Berkarya di Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (25/5/2021).
Acara pelantikan tersebut, lanjut Wapres Amin, merupakan pelaksanaan komitmen Presiden Joko Widodo pada 10 September 2019 di Istana Negara untuk mengafirmasi penerimaan 1.000 putra-putri terbaik Papua untuk berkarya di berbagai BUMN. Hal ini termasuk bagi penyandang disabilitas. Program afirmasi serupa telah dilaksanakan oleh sejumlah kementerian dan lembaga.
Pemerintah, melalui Kementerian BUMN, pada tahun 2019 telah merekrut putra-putri terbaik Papua sebanyak 522 orang dan tahun 2020 sebanyak 254 orang. Pada tahun 2021, proses perekrutan masih berlangsung hingga memenuhi target 1.000 orang sebagaimana diamanatkan Presiden Jokowi.
Pemerintah, melalui Kementerian BUMN, sejak tahun 2020 juga sudah merekrut 178 penyandang disabilitas untuk menjadi bagian dari BUMN. ”Jumlah ini akan terus ditingkatkan sehingga komitmen sebesar 2 persen dapat terpenuhi,” kata Wapres Amin.
Wapres meyakini segenap bangsa Indonesia turut merasakan kebahagiaan dan kebanggaan atas prestasi putra-putri dari tanah Papua, termasuk penyandang disabilitas, untuk berkarya dan mengabdi kepada bangsa dan negara melalui BUMN. ”Hari ini kita memasuki sebuah semangat dan lembaran baru dalam mengelola potensi pembangunan bangsa,” ujarnya.
Saya mengharapkan dan mengajak kita semua memberikan dukungan terbaik dan menjaga suasana kondusif agar program percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat dapat secepatnya terlaksana dan memberikan hasil serta manfaat yang nyata.
Pada kesempatan tersebut pemerintah mengajak dunia usaha, dunia pendidikan, lembaga-lembaga, serta organisasi kemasyarakatan untuk turut berperan serta dan mengambil bagian dalam upaya afirmasi tersebut. Hal ini sebagai perwujudan semangat persatuan bangsa menuju Indonesia yang inklusif, maju, dan sejahtera.
Wapres Amin menekankan kembali bahwa pemerintah tetap teguh memegang dan melaksanakan komitmen untuk membangun dan meningkatkan kesejahteraan tanah Papua sejajar dengan daerah lain. Pelaksanaan komitmen ini membutuhkan dukungan segenap elemen bangsa, termasuk masyarakat Papua dan Papua Barat.
”Oleh karena itu, saya mengharapkan dan mengajak kita semua bersama-sama memberikan dukungan terbaik dan menjaga suasana kondusif agar program percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dan Papua Barat dapat secepatnya terlaksana dan memberikan hasil serta manfaat yang nyata,” kata Wapres.
Inklusif
Pada kesempatan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, pihaknya memercayai bahwa pemulihan dan pertumbuhan ekonomi tidak optimal jika tidak merata dan tidak inklusif. ”(Hal) ini selalu diingatkan Bapak Wapres kepada saya ketika memimpin rapat dan preview beberapa sidang kabinet. Beliau berpesan, jangan sampai ada yang tertinggal,” ucapnya.
Erick menyebutkan, BUMN sebagai lokomotif ekonomi Indonesia tidak hanya berkomitmen dan konsisten dalam menggerakkan ekonomi nasional dan upaya transformasi bersih-bersih BUMN, tetapi juga bersih-bersih permasalahan ekonomi dan sosial di masyarakat umum. Permasalahan tersebut semakin dalam akibat pandemi Covid-19.
Salah satu permasalahan adalah pemerataan kesejahteraan dan kesempatan bagi penyandang disabilitas serta putra-putri Papua. Selain bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyiapkan program pengembangan sektor strategis di Papua, salah satu agenda transformasi dan tanggung jawab sosial BUMN di bidang SDM adalah keberpihakan.
Keberpihakan dimaksud tidak hanya pada talenta perempuan dan kaum milenial, tetapi juga pada penyandang disabilitas serta talenta di Papua. ”Kini sudah kita lakukan keberpihakan yang lebih tinggi. Alhamdulillah, dua putra-putri Papua sekarang sudah menjadi direksi di perusahaan BUMN,” katanya.
Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia (FHCI) Alexandra Askandar menuturkan, FHCI yang merupakan komunitas penggiat SDM di BUMN menyampaikan terima kasih karena telah dipercaya dan ditunjuk sebagai koordinator merangkap pelaksana program perekrutan bersama BUMN, khusus putra-putri Papua dan Papua Barat.
”Kami berupaya secara optimal menjalankan tujuan mulia mengembangkan potensi putra-putri Papua dan Papua Barat karena kami yakin penerapan prinsip inklusivitas dan diversitas akan memperkaya serta mengakselerasi kemajuan BUMN,” kata Alexandra.
Kami berupaya secara optimal menjalankan tujuan mulia mengembangkan potensi putra-putri Papua dan Papua Barat karena kami yakin penerapan prinsip inklusivitas dan diversitas akan memperkaya serta mengakselerasi kemajuan BUMN.
Alexandra menuturkan, animo tinggi tergambar dari hampir 20.000 peserta yang mendaftar dalam program perekrutan bersama Papua dan Papua Barat. ”Dari tahun 2019 hingga 2020 kami telah merekrut 776 putra-putri terbaik Papua yang ditempatkan di 55 BUMN di seluruh negeri atau terealisasi 77 persen dari target 1.000 orang,” katanya.
Amanah lain yang didukung FHCI, lanjut Alexandra, adalah program perekrutan bersama bagi penyandang disabilitas dengan membuka pintu untuk mendapatkan kesempatan kerja yang sama di BUMN. Dari tahun 2019 hingga 2020, sebanyak 310 penyandang disabilitas telah ditempatkan di 42 BUMN.