Kluster Desa Kembali Bertambah di Banyumas, Pembatasan Tingkat RT Diterapkan
Kluster desa terus bermunculan di Kabupaten Banyumas. Karantina wilayah secara terbatas atau ”micro lockdown” tingkat RT diterapkan di Desa Karangtalun Kidul, Kecamatan Purwojati, Banyumas.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Kluster desa kembali bertambah di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sebanyak 29 orang terpapar Covid-19 di Desa Karangtalun Kidul, Kecamatan Purwojati, Banyumas, Jawa Tengah. Pembatasan mikro atau micro lockdown dilakukan di tingkat RT untuk mencegah penularan.
”Sementara tidak jadi dibawa ke Rumah Karantina Baturraden karena sebagian warga ada yang anak kecil serta lansia. Warga memohon untuk dilaksanakan isolasi mandiri,” kata Camat Purwojati Dian Budiarto kepada Kompas, Minggu (16/5/2021) malam.
Ia menyampaikan, berdasarkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas, kebijakan isolasi mandiri lewat pembatasan mikro diberikan dengan protokol kesehatan ketat. ”(Pembatasan mikro) di tingkat RT, yaitu RT 001 RW 007. Warga diminta menandatangani kesanggupan isolasi mandiri,” ucap Dian.
Bupati Banyumas Achmad Husein menyebutkan, pelaksanaan pembatasan mikro harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pemerintah kabupaten juga menyediakan logistik makanan bagi warga yang menjalaninya. ”Yang penting bahwa warga yang positif harus betul-betul dikarantina, bisa disatukan dalam satu rumah atau lebih,” ujarnya.
Husein memaparkan, kluster Desa Karangtalun Kidul ini bermula dari hasil usap Covid-19 pada 7 Mei. Ditemukan ada delapan orang positif Covid-19. Kemudian dilakukan pelacakan kontak erat pada 8 dan 11 Mei dan ditemukan total 29 orang positif Covid-19.
Seperti diberitakan Kompas.id (29/4/2021), muncul kluster desa di Banyumas. Saat itu 44 orang dinyatakan positif Covid-19 dari Desa Pekaja, Kecamatan Kalibagor, serta Desa Tanggeran, Kecamatan Somagede, Kabupaten Banyumas. Semula kluster desa ini disebut kluster tarawih atau mushala.
Kemudian, pada Sabtu (15/5/2021) kasus serupa muncul di Desa Danaraja, Kecamatan Banyumas. Di sana sebanyak 26 orang positif Covid-19. Dari jumlah itu, 23 orang dikarantina di Baturraden dan tiga lainnya dirawat di RSUD Banyumas.
Hingga 16 Mei, di Banyumas terdapat 10.359 orang terpapar Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 409 orang meninggal, 9.653 orang dinyatakan sembuh, dan lainnya masih menjalani perawatan ataupun isolasi.
Yang penting bahwa warga yang positif harus betul-betul dikarantina, bisa disatukan dalam satu rumah atau lebih.
Sementara itu, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi bersama jajarannya mengecek penerapan protokol kesehatan di tempat wisata di Purbalingga. Menurut dia, tempat cuci tangan telah tersedia di pintu masuk obyek wisata, termasuk juga imbauan melalui pengeras suara untuk tetap menjaga jarak dan tidak melepas masker.
”Upaya sosialisasi di tempat wisata saya lihat terus dilakukan oleh pengelola wisata. Kami, pemerintah bersama TNI-Polri, melakukan langkah antisipatif di antaranya melakukan tes cepat antigen massal di semua tempat wisata yang ada di Kabupaten Purbalingga,” kata Pratiwi dalam siaran pers.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Purbalingga Bambang Wijonarko mengatakan, pengunjung ke obyek wisata Owabong sampai pukul 14.00 siang tercatat 5.525 orang, Goa Lawa Purbalingga 1.490 orang, dan Alas Serang 5.000 orang.
Menurut dia, jumlah kunjungan ini sesuai dengan protokol kesehatan berdasarkan surat edaran Gubernur Jawa Tengah terkait kunjungan wisata selama libur Lebaran. ”Pembatasan terkait jumlah pengunjung adalah 30 persen dari kapasitas normal dan jam kunjungan dibatasi sampai pukul 3 sore,” kata Bambang.