Candi dan Wisata Alam di Jambi Ditutup Selama Lebaran
Tempat-tempat wisata unggulan yang biasanya dipadati pengunjung di masa libur Lebaran ditutup sementara hingga Minggu (16/5/2021). Tujuannya, untuk menghindari penyebaran virus korona baru.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Demi menghindari terjadi kerumunan serta ancaman penyebaran Covid-19, Candi Muaro Jambi dan sejumlah tempat wisata alam di Jambi dan sekitarnya ditutup. Adapun wahana bermain di pusat perbelanjaan dapat dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Di Kota Jambi, penutupan tempat wisata berlaku 15-16 Mei. Penutupan berlaku di sejumlah tempat wisata, yakni Hutan Kota Muhammad Sabki, Lokasi Wisata Danau Sipin, Tugu Keris Siginjai dan Taman Jomblo, Taman Remaja, Taman Kongkow, serta semua tempat wisata lain yang dikelola swasta ataupun perorangan.
”Tujuannya, untuk mencegah kerumunan orang yang dapat mengancam penyebaran Covid-19,” ujar Syarif Fasha, Wali Kota Jambi, Minggu (16/5/2021).
Penutupan tempat-tempat wisata di Kota Jambi sejalan pula dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro yang diberlakukan sejak akhir April lalu.
Meski tempat wisata ditutup, dalam surat edaran yang berlaku, pusat perbelanjaan tetap buka. Pembukaan itu termasuk wahana-wahana bermain anak, yang tetap dibuka, tetapi dalam pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat.
Tujuannya, untuk mencegah kerumunan orang yang dapat mengancam penyebaran Covid-19.
Di wilayah Kerinci, sejumlah obyek wisata alam unggulan juga tutup selama masa Lebaran ini. Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat Pratono Suroso mengatakan, tempat wisata yang ditutup, antara lain, Gunung Tujuh, Danau Kaco, Rawa Bento, dan Bukit Tapan di Kabupaten Kerinci, serta Danau Depati Empat dan Gunung Masurai di Kabupaten Merangin.
Sementara itu, di kawasan Situs Muaro Jambi di Kabupaten Muaro Jambi, penutupan berlangsung sejak 13 Mei. Alasan serupa dilakukan dalam penutupan situs tersebut, yakni menekan penyebaran virus korona baru.
Biasanya selama masa Lebaran, tingkat kunjungan wisatawan membeludak. ”Pengunjung bisa mencapai 7.000 orang per hari selama masa Lebaran,” ujar Zubaidi, petugas Candi Muaro Jambi.
Selama masa pandemi, jumlah pengunjung ke candi relatif stabil. Pada masa liburan Tahun Baru awal tahun ini, pengunjung selama Januari mencapai 21.000 orang. Sementara pada hari biasa, tingkat kunjungan selama Februari hingga April rata-rata 9.000 orang per bulan.
Direktur Samapta Kepolisian Daerah Jambi Komisaris Besar Yohanes Niti mengatakan, patroli digelar serentak pasca-hari raya Idul Fitri. Personel gabungan mengupayakan pencegahan penularan Covid-19 lewat sosialisasi dan penyemprotan disinfektan di tempat-tempat publik.