Penyelaman Korban Tenggelam di Kedungombo Ditunda, Tempat Wisata Ditutup
Tim SAR Gabungan masih bersiap melakukan operasi pencarian terhadap sembulan wisatawan yang tenggelam di Waduk Kedungombo, Boyolali, Jawa Tengah. Polisi akan menutup lokasi wisata tersebut karena melanggar prokes.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
BOYOLALI, KOMPAS — Tim SAR Gabungan masih menyusun rencana operasi pencarian sembilan korban kapal wisata yang tenggelam di Waduk Kedungombo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (15/5/2021). Adapun polisi akan menutup sementara lokasi wisata tersebut karena melanggar protokol kesehatan.
On Scene Commander atau Koordinator Lapangan dari Basarnas Pos SAR Surakarta, Tri Puji, ditemui di lokasi menyatakan, selain masih menyusun rencana operasi, pihaknya juga masih menunggu kedatangan personel SAR lain yang dikerahkan dari sejumlah wilayah.
”Kami juga masih menunggu kedatangan alat-alat, termasuk alat selam. Saat ini sudah dikirim ke lokasi,” katanya.
Kecelakaan tersebut terjadi di Waduk Kedungombo, Kecamatan Kemusuk, Boyolali, Sabtu siang. Sebuah perahu yang bermuatan 20 orang, termasuk pengemudi, terbalik di Waduk Kedungombo sekitar pukul 11.00. Para korban naik perahu milik Bapak Kardiyo menuju warung makan terapung. Pada saat kapal sudah ingin mencapai warung apung, banyak penumpang yang berswafoto di depan kapal sehingga kapal yang ditumpangi menjorok ke depan dan air mulai masuk kapal kemudian terbalik.
Menurut Puji, 11 penumpang langsung diselamatkan. Adapun sembilan orang masih dicari. Terkait pencarian para korban, menurut Puji, jika harus dilakukan penyelaman, akan ditunda Minggu pagi dengan alasan keamanan regu penyelam.
Sementara itu, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi juga langsung menunjau lokasi. Ia memerintahkan langsung jajarannya untuk membantu mencari korban yang tenggelam.
Kepala Bidang Humas Polda Jateng Kombes Iskandar mengatakan, para penumpang perahu wisata tersebut, setelah berputar-putar, kemudian mereka kembali, lalu berswafoto di atas perahu. Karena muatan terlalu banyak, akhirnya perahu itu terbalik, 11 Orang penumpang berhasil selamat.
Kesembilan orang yang hilang dan tenggelam itu adalah Siti Mukaromah, Wilda, Niken Safitri, Tituk Mulyani, Ana, Zamzam, Jalal, Jalil, dan Desti. Adapun 11 korban selamat adalah Alya, Mustakim, Suswanti, Laras, Supriyadi, Andre, Khoirunisia, Rifki Edi, Andi, Adi, dan Tinuk.
Melihat kejadian itu, Ahmad Luthfi mengimbau kepada pemerintah setempat untuk menutup lokasi wisata. Terlebih kapasitas pengunjung melebihi yang ditentukan.
”Kami akan tutup lokasi wisata karena tidak mematuhi protokol kesehatan dan melebihi kapasistas yang ditentukan,” ungkap Luthfi.