Seorang ABK asal Filipina Meninggal di Cilacap, Jenis Virus Diteliti
Seorang WNA Filipina yang merupakan ABK kapal Hilma Bulker meninggal di Cilacap, Jawa Tengah, akibat Covid-19. Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap masih menanti hasil pemeriksaan varian virus yang memaparnya.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Seorang warga negara asing Filipina berinisial DRQ (50) meninggal akibat Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (11/5/2021). DRQ adalah salah satu anak buah kapal Hilma Bulker yang terkonfirmasi positif bersama 12 awak lain setelah singgah dari India untuk mengangkut gula ke Cilacap.
”ABK Filipina itu dirawat di RSUD Cilacap sejak 30 April 2021 dan dinyatakan meninggal hari Selasa, 11 Mei 2021 pukul 02.25 WIB,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf dalam siaran pers, Selasa siang.
Adapun hingga kini, hasil pemeriksaan terkait jenis virus yang memaparnya masih menunggu laporan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta.
Farid menyampaikan, sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 424/MENKES/SK/IV/Tahun 2007 tentang Pedoman Upaya Kesehatan Pelabuhan dalm Rangka Karantina Kesehatan, jenazah yang meninggal karena penyakit menular tidak dapat dibawa ke luar wilayah Indonesia.
”Saat ini sedang dikoordinasikan lebih lanjut oleh agen kapal, Kedutaan Besar Filipina, dan pihak keluarga, apakah akan dimakamkan di Indonesia atau jenazah dikremasi kemudian abunya dibawa ke Filipina,” kata Farid.
Menurut Farid, berdasarkan riwayat penyakitnya, pada 30 April, pasien masuk ke RSUD Cilacap berdasarkan rujukan Kantor Kesehatan Pelabuhan Cilacap dengan keluhan batuk dan sesak napas. Berdasarkan tes usap tenggorokan PCR, pasien terkonfirmasi positif. Pada 5 Mei, kondisi pasien menurun dengan sesak napas kian berat serta saturasi oksigen menurun sehingga pasien dirawat di ruang perawatan intensif (ICU).
Selanjutnya, kata Farid, pada 7 Mei, kondisi pasien kian memberat dan muncul tanda-tanda gagal napas. Kemudian, pasien menjalani terapi oksigen menggunakan HFNC (high flow nasal canul). Kondisinya tetap kurang stabil sehingga pada 10 Mei dipasangi ventilator. Kemudian, pada 10 Mei pukul 21.00, pasien mulai gelisah dan pukul 21.30 dilakukan pembersihan lendir dengan alat karena produksi lendir meningkat.
Meski sempat tenang, pada 11 Mei pukul 01.45, pasien kembali gelisah dan produksi lendir meningkat hingga kondisinya memburuk. Akhirnya pada 02.15, pasien mengalami henti jantung dan dilakukan tindakan pompa jantung, tetapi tidak ada respons. Pada 02.25, pasien dinyatakan meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi menyampaikan, hingga kini, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan jenis virus yang menginfeksi 13 ABK asal Filipina tersebut karena pemeriksaan dilakukan di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta. ”Sampai sekarang hasilnya belum keluar,” kata Pramesti.
Seperti diberitakan Kompas.id, Jumat (7/5/2021), sebanyak 13 orang dari 20 anak buah kapal MV Hilma Bulker dinyatakan positif Covid-19. Kapal ini bertolak dari Kandla, India, pada 14 April 2021 dan bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap, untuk mengangkut gula rafinasi.