Angkut Gula dari India, 13 ABK Filipina Positif Covid-19 di Cilacap
Sebanyak 13 anak buah kapal yang merupakan warga negara Filipina dinyatakan positif Covid-19. Mereka mengangkut gula dari India dan diperiksa di Cilacap. Belum diketahui jenis varian virus yang memapar mereka.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
CILACAP, KOMPAS — Sebanyak 13 orang dari total 20 anak buah kapal atau ABK asal Filipina dinyatakan positif Covid-19 saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sebelum tiba di Cilacap, kapal ini bertolak dari India untuk mengangkut gula rafinasi. Pemeriksaan sampel usap tenggorokan untuk mengetahui jenis virus yang menginfeksi anak buah kapal ini masih diperiksa di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan di Jakarta.
”Pemeriksaan genom berkisar satu sampai dua minggu,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi, di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (7/5/2021).
Pramesti mengatakan, 13 ABK itu dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap dan tidak digabungkan dengan pasien dari Cilacap. ”Kondisinya yang satu agak kurang stabil, perlu perawatan insentif dan dirawat di ICU. Yang 12 orang gejala ringan, seperti batuk ringan. Semua ABK ini laki-laki,” katanya.
Dari total kapasitas 317 tempat tidur di ruang isolasi di Kabupaten Cilacap, saat ini sudah terpakai 136 tempat tidur atau 42,9 persen. Adapun tempat tidur ICU Covid-19 tersedia 22 unit dan kini terpakai 10 unit. ”Masih tersisa 12 unit. Insya Allah masih aman,” kata Pramesti.
Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Maruf menyampaikan, kapal berbendera Panama itu bertolak dari India membawa gula rafinasi pada 14 April 2021. Kemudian, pada 25 April 2021 pukul 16.00 kapal ini tiba di perairan Cilacap. Kemudian tim Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap melakukan pemeriksaan kesehatan dan ditemukan 3 orang positif Covid-19.
Selanjutnya pada 30 April-4 Mei, tim kesehatan kembali menggelar pemeriksaan dan diketahui total ada 10 orang yang juga terpapar Covid-19. Akhirnya sebanyak 13 orang ini dirawat di RSUD Cilacap. ”Sebanyak tujuh ABK lainnya melakukan isolasi di kapal dengan pengawasan ketat,” kata Farid.
Farid menyebutkan, petugas di pelabuhan dan kapal juga sempat membongkar muatan gula tersebut dan para petugas yang terlibat di dalamnya pun sudah menjalani tes rapid antigen. Semuanya dinyatakan negatif.
”Ada 49 orang yang ikut terlibat dalam bongkar muat itu dan semuanya negatif dari hasil tes rapid antigen,” kata Farid.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap Sulistyono menambahkan, kapal MV Hilma Bulker ini bertolak dari Kandla, India, 14 April 2021. Kini, kapal itu bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap dan menjadi tempat isolasi bagi 7 ABK yang dinyatakan negatif. Kapal kini statusnya ditetapkan sebagai tempat karantina terbatas dengan tanda bendera kuning di atasnya. ”Setiap hari kapal disemprot disinfektan secara rutin,” kata Sulistyono.
Farid mengajak masyarakat untuk tetap tenang karena kasus ini sudah ditangani petugas kesehatan dari RSUD Cilacap. ”Jangan mengikuti berita hoaks. Varian India atau tidak ini belum ada hasilnya. Jadi, tetap tenang dan tetap jaga protokol kesehatan dengan disiplin,” katanya.