Kalbar Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Seusai Lebaran
Potensi lonjakan kasus Covid-19 di Kalimantan Barat diantisipasi. Kabupaten/kota diminta mewaspadai hal itu sehingga kasus tidak bertambah banyak. Masyarakat diminta disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mulai mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Kabupaten/kota telah diminta bersiap menghadapi lonjakan kasus, termasuk meminta rumah sakit menyiapkan tambahan tempat tidur, obat, peralatan, dan tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Selasa (4/5/2021), menuturkan, jika masyarakat tidak mematuhi protokol kesehatan, antara lain mencuci tangan, memakai masker dengan benar, dan menjaga jarak, dalam waktu dekat akan terjadi lonjakan kasus konfirmasi Covid-19. ”Diprediksi setelah Lebaran akan ada lonjakan kasus konfirmasi baru,” kata Harisson.
Potensi lonjakan kasus ini juga bisa dipicu dengan adanya mutasi virus yang sudah terdeteksi di Kalbar. ”Hal ini diketahui dari genom sequencing yang dilakukan Universitas Tanjungpura. Virus ini bukan saja menyebabkan penularan jauh lebih cepat, melainkan juga lebih ganas yang bisa menyebabkan terjadinya peningkatan kasus kematian,” ungkapnya lagi.
Tingkat hunian ruang isolasi perawatan Covid-19 di rumah sakit se-Kalbar sudah 47 persen dan diperdiksi akan terus meningkat. Dikhawatirkan, rumah sakit akan penuh seiring meningkatnya kasus sehingga dapat mengakibatkan banyak pasien tidak dapat dilayani di rumah sakit.
Oleh karena itu, masyarakat harus sungguh waspada. Masyarakat harus melaksanakan dengan penuh kedisiplinan protokol kesehatan. Pemerintah Provinsi Kalbar telah meminta pemerintah kabupaten/kota untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus.
”Rumah sakit sudah diminta menyiapkan ruangan tambahan, tempat tidur tambahan, termasuk obat, peralatan, dan tenaga kesehatan yang melayani. Satgas Provinsi Kalbar juga telah meminta satgas kabupaten/kota untuk terus melaksanakan pelacakan dan tes serta terus mengingatkan masyarakat untuk menetapkan protokol kesehatan,” ujarnya.
Apabila terjadi kasus konfirmasi atau positif dari hasil pelacakan dan tes harus segera diberitahukan kepada posko penanganan Covid-19 tingkat desa, kelurahan, dan RT. Dengan demikian, posko bisa mengawasi pelaksanaan isolasi mandiri terhadap warga yang positif.
Terkait perkembangan kasus, per 4 Mei terdapat 117 kasus konfirmasi baru Covid-19. Kasus baru tersebar di Kota Pontianak 24 orang, Kabupaten Bengkayang 3 orang, Kabupaten Kayong Utara 1 orang, dan Kabupaten Kubu Raya 3 orang. Selain itu, Kabupaten Landak 4 orang, Kabupaten Mempawah 33 orang, Kabupaten Sambas 2 orang, Kabupaten Sanggau 8 orang, Kabupaten Sekadau 8 orang, Kabupaten Sintang 17 orang, Kabupaten Ketapang 2 orang, dan Kota Singkawang 12 orang.
Selain itu, terdapat kasus konfirmasi sembuh 99 orang. Jumlah itu tersebar di beberapa kota, yakni di Pontianak 6 orang, Kubu Raya 2 orang, Ketapang 15 orang, Mempawah 8 orang, dan Singkawang 13 orang. Adapun di Sambas 2 orang, Bengkayang 5 orang, Landak 2 orang, Sanggau 17 orang, Melawi 6 orang, Sintang 20 orang, Kapuas Hulu 1 orang, Sekadau 1 orang, dan Kayong Utara 1 orang.
Dengan demikian, secara kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 di Kalbar hingga 4 Mei sebanyak 8.048 orang. Sebanyak 7.000 orang (86,97 persen) di antaranya sudah sembuh dan 50 orang (0,62 persen) meninggal dunia. Untuk kasus aktif di Kalbar berdasarkan data per 2 Mei sebanyak 984 orang.
Gubernur Kalbar Sutarmidji, saat Rapat Koordinasi Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan dan Penanganan Covid-19, Senin (3/5/2021), menuturkan, biasanya kasus aktif di Kalbar di bawah 500 orang, kini meningkat. Artinya, masa orang sembuh semakin lama. Ia meminta kepada masyarakat untuk tidak mudik guna mencegah penularan Covid-19.
Rumah sakit sudah diminta menyiapkan ruangan tambahan, tempat tidur tambahan, termasuk obat, peralatan, dan tenaga kesehatan yang melayani.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono menuturkan, masyarakat diimbau untuk tidak mudik. Mulai 6 Mei pihaknya akan membuat pos untuk tes antigen. Pos ditetapkan di Batu Layang, Pontianak Utara, arah ke luar kota.
Hal ini untuk pengendalian Covid-19. Jangan sampai ada penularan Covid-19 dari satu wilayah ke wilayah lain. Bahkan, Festival Meriam Karbit yang biasanya diadakan saat malam takbiran, tahun ini ditiadakan.