Kenangan Baik Menguatkan Keluarga Mengikhlaskan Kelasi Gunadi
Keluarga Kelasi Gunadi asal Bantul, salah satu awak KRI Nanggala-402 yang tenggelam di perairan Bali melepas ikhlas sang patriot maritim. Kenangan baik disampaikan sejumlah orang yang mengenalnya.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
Sunaryo (48) berusaha tampak tegar menerima tamu yang terus berdatangan di rumahnya di Dusun Ngreco, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (26/4/2021). Putra Sunaryo, Kelasi Satu Gunadi Fajar Rahmanto, menjadi salah satu awak kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan gugur.
Tamu yang mengunjungi Sunaryo berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari aparat TNI Angkatan Laut, Pemerintah Kabupaten Bantul, hingga kerabat sekolah Gunadi di SMA Negeri 1 Pundong Bantul. Wajah-wajah mereka diliputi duka.
Sunaryo tetap berupaya duduk tegap menerima ucapan bela sungkawa yang disampaikan kepadanya dari satu tamu ke yang lain. Namun, lama-lama, ia tak kuasa juga menahan pilu. Air mata yang sudah berusaha dibendung mengalir begitu ia menyampaikan kenangan tentang salah satu patriot KRI Nanggala-402 tersebut.
“Saya menerima dengan lapang dada karena sudah resmi diumumkan pemerintah lewat TNI Angkatan Laut. Kami ikhlas dan legawa,” ujar Sunaryo dengan suara agak parau.
Kapal Selam KRI Nanggala-402 ditemukan tenggelam, di perairan utara Bali, pada kedalaman 838 meter, Minggu (25/4/2021). Gunadi merupakan salah satu dari 53 personel dalam kapal selam tersebut. Mereka dinyatakan gugur dalam menjalankan tugas negara.
Ketua RT 03 Dusun Ngreco, Sugiman menyampaikan, setelah ada kabar tersebut, sejumlah perwakilan dari TNI AL mengunjungi rumah Sunaryo. Selanjutnya, pihak keluarga mengadakan tahlilan. Rencananya, tahlilan akan diadakan selama tujuh hari.
Sugiman mengenang, Gunadi merupakan sosok yang ramah di kampungnya. Sebagai warga yang tumbuh besar di kampung tersebut, Gunadi juga aktif dalam berbagai kegiatan. Ia baru meninggalkan kampung sejak menjadi anggota TNI AL.
“Memang sudah bercita-cita menjadi tentara. Dia ikut seleksi lebih kurang empat kali sejak 2011. Dua kali di AD, dua kali di AL. Dia baru diterima setelah tes kedua di AL, pada tahun 2014,” kata Sugiman.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Pundong Bantul, Ari Sujaka mengenang Gunadi sebagai siswa yang berprestasi. Gunadi juga sempat menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka tingkat Kabupaten Bantul dan ketua OSIS saat masih mengenyam pendidikan di bangku SMA. Nilai pelajarannya juga cemerlang.
“Pada waktu UN (Ujian Nasional), nilai fisikanya bisa sampai 100. Padahal, sekolah kami di desa. Ini satu kebanggan bagi kami. Terlebih lagi bisa masuk ke TNI AL,” kata Ari.
Ari menambahkan, keberhasilan Gunadi lolos menjadi anggota TNI AL memotivasi adik-adik kelasnya. Beberapa kali, Gunadi sempat diundang ke sekolah untuk menjadi motivator bagi siswa SMA tersebut. Setelah itu, kata Ari, banyak siswa yang berkeinginan melanjutkan karir sebagai anggota TNI maupun Polri.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih juga menganggap Gunadi sebagai salah seorang putra terbaik kabupaten tersebut. Pihaknya turut mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga Gunadi. Diharapkan, keluarga yang ditinggalkan bisa tetap tabah.
Halim menambahkan, pihaknya juga siap membantu persalinan istri Gunadi, di Kabupaten Bantul. Sebelumnya, Gunadi dan istrinya berencana melahirkan anak mereka di kabupaten tersebut. Saat ini, istri Gunadi sedang hamil tujuh bulan dan masih tinggal di Purworejo.
“Kita semuanya yakin Mas Gunadi sebagai syuhada bangsa, sebagai pahlawan bangsa. Yang rela mengorbankan raga dan jiwanya untuk bangsa dan negara,” kata Halim.
Gunadi bersama 52 awak KRI Nanggala yang lain telah gugur di dasar samudera. Namun, semangat patriotik mereka abadi. Selamat bertugas dalam keabadian sang kelasi...