Sebanyak 47 dari 53 awak kapal selam KRI Nanggala-402 merupakan warga Jatim. Pemprov Jatim pun berjanji memperkuat ekonomi keluarga para awak kapal selam ini agar anak-anak mereka memiliki masa depan yang lebih baik.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — TNI menyatakan 53 awak KRI Nanggala-402 gugur di kedalaman 838 meter. Sebanyak 47 dari 53 awak tersebut merupakan warga Jawa Timur. Pemerintah Provinsi Jatim berjanji memperkuat ekonomi keluarga para awak kapal selam ini agar anak-anak mereka memiliki masa depan yang lebih baik.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyatakan dukacita atas gugurnya seluruh awak kapal selam KRI Nanggala-402. Mereka yang gugur ini merupakan prajurit terbaik yang dimiliki oleh negeri. Hal itu merupakan sebuah kehilangan besar sebab proses yang dilalui untuk menempa para prajurit, termasuk di dalamnya sejumlah perwira ini, tidaklah sederhana.
Dibutuhkan waktu yang lama, pendidikan formal yang berjenjang, serta pendidikan karakter yang kuat, termasuk di dalamnya penempaan tentang pembangunan integritas kebangsaan. Semua proses itu tidak gampang dan memerlukan waktu yang panjang.
”Kami berduka sangat mendalam. Mudah-mudahan seluruh amal bakti beliau diterima oleh Allah dan seluruh khilafnya diampuni,” ujar Khofifah, di sela kunjungannya ke rumah keluarga korban KRI Nanggala di Sidoarjo, Jatim, Senin (26/4/2021).
Dalam kunjungannya itu, Khofifah didampingi oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto serta istri Kepala Staf Angkatan Laut Veronica Yudo Margono. Adapun kunjungan dilakukan ke keluarga Komandan Satuan Kapal Selam Komando Armada II Kolonel Laut Harry Setyawan di Rumah Dinas TNI AL Desa Tebel, Kecamatan Gedangan.
Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke rumah keluarga juru pompa kapal selam Sertu Elektro Rusdiansyah Rahman di Desa Kragan dan rumah keluarga Letda Reza Tri Utomo di Perumahan Larangan Mega Asri, Kecamatan Candi. Dalam kunjungan itu, Pemprov Jatim juga menyerahkan sejumlah bantuan materi untuk meringankan beban keluarga.
Khofifah mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dharma Pertiwi, organisasi yang menaungi para istri anggota TNI. Di antara para istri awak kapal selam KRI Nanggala-402, banyak yang memiliki keterampilan dan memungkinkan mendedikasikannya untuk keluarga ataupun membantu keluarga lainnya.
”Oleh karena itulah, Pemprov Jatim ingin membangun sinergi supaya peran-peran ekonomi yang semula berada di pundak para prajurit ini tetap bisa diteruskan oleh istri mereka,” kata Khofifah.
Mantan Mensos ini menambahkan, pemerintah akan memberikan akses seluas-luasnya untuk memperkuat ekonomi keluarga yang sudah ditinggalkan oleh patriot bangsa ini. Detail dari program penguatan ekonomi keluarga prajurit ini akan dibahas lebih lanjut dengan Dharma Pertiwi dan Jalasenastri, organisasi para istri prajurit TNI Angkatan Laut.
Sementara itu, Nanny Hadi Tjahjanto berpesan kepada seluruh keluarga awak KRI Nanggala-402 agar tetap kuat karena para suaminya adalah syuhada yang menjalankan tugas mulia. Di masa yang akan datang, para istri inilah yang akan meneruskan tugas mulia mendidik anak-anaknya menjadi generasi kebanggaan bangsa.
Ingin masuk militer, mengikuti jejak ayah.
Sehari sebelumnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto juga mengunjungi sejumlah keluarga awak KRI Nanggala di Sidoarjo. Prabowo, yang tiba hampir sekitar pukul 24.00 itu, mendatangi rumah keluarga Dansatsel Koarmada II Kolonel Harry Setyawan dan Letda Reza Tri Utomo.
Prabowo mengatakan, pihaknya ingin memberikan dukungan moral kepada keluarga para prajurit, termasuk perwira di KRI Nanggala-402. Selain itu, dia berjanji akan membantu memudahkan akses pendidikan bagi anak-anak para patriot. Mereka akan difasilitasi pendidikannya, terutama yang berkeinginan menjadi anggota TNI.
Kolonel Harry Setyawan meninggalkan seorang istri bernama Winny Widayanti (45) dan empat putra-putri. Putra pertamanya, Sheeva Nauval Zidane, saat ini menempuh jenjang pendidikan sekolah menengah atas. Sheeva mengatakan ingin melanjutkan ke pendidikan militer setelah lulus tahun ini. ”Ingin masuk militer, mengikuti jejak ayah,” ujar Sheeva.
Adapun Winny mengatakan, pihaknya telah mengikhlaskan kepergian suaminya dan berdoa semoga evakuasi berjalan lancar. Winny mengenang Harry sebagai sosok suami yang sangat sayang kepada keluarga, bertanggung jawab, dan selalu bersikap baik.
Dia mengucapkan terima kasih kepada TNI yang sudah berupaya melakukan pencarian KRI Nanggala-402 dan memberikan pertolongan kepada seluruh kru kapal. Hingga hari ini, dukungan dan doa terus mengalir dari keluarga besar, tetangga, anggota TNI, serta masyarakat luas. Dukungan itulah yang menjadi kekuatannya dalam menghadapi cobaan.
Seperti diberitakan sebelumnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan 53 personel dalam kapal selam KRI Nanggala-402, termasuk 49 anak buah kapal dan 4 personel non-ABK, gugur ketika menjalankan tugas negara.
”Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima seluruh amal ibadah dan pengabdian para awak; dan kami dapat meneruskan pengabdian paripurna sebagai prajurit-prajurit terbaik TNI,” kata Hadi.
Pemerintah, kata Panglima TNI, akan memberikan penghargaan bagi prajurit Hiu Kencana, yakni ABK dan personel KRI Nanggala-402 yang gugur, berupa kenaikan pangkat. Usulan dan kenaikan pangkat akan segera disampaikan kepada Presiden Joko Widodo (Kompas, 25/4/2021).