Kunjungan Obyek Wisata di Bali Bakal Terimbas Larangan Mudik
Kunjungan ke obyek wisata di Bali diperkirakan bakal terimbas keputusan pemerintah melarang mudik. Namun, pengendalian pandemi termasuk pembatasan kegiatan penting dalam persiapan pembukaan kembali Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Sejumlah pengelola obyek wisata di Bali memperkirakan kunjungan ke obyek wisata di pulau tersebut bakal ikut terimbas keputusan pemerintah yang kembali melarang masyarakat untuk mudik Idul Fitri. Sejak dilanda pandemi global, pelancong domestik menjadi penopang ekonomi pariwisata di Pulau Dewata.
Hal itu disampaikan Ketua Pengelola Desa Wisata Penglipuran Bangli, I Nengah Moneng dan General Manager Monkey Forest Ubud, Gianyar, Nyoman Sutarjana yang dihubungi secara terpisah, Selasa (20/4/2021). ”Ketika libur Paskah terdahulu, cukup banyak wisatawan domestik yang datang ke Desa Penglipuran, terutama dari Pulau Jawa dan Nusa Tenggara,” kata Moneng, Selasa (20/4).
Moneng menyebutkan, pemerintah sudah berencana menggelar vaksinasi Covid-19 di Desa Penglipuran, sebagai persiapan Batur Caldera Geopark sebagai kawasan zona hijau (green zone) di Bangli.
Menurut Nengah Moneng, Desa Adat Penglipuran sudah mendapat sertifikat pelaksanaan protokol kesehatan, termasuk sertifikasi standar kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kelestarian lingkungan (CHSE) dari Kementerian Pariwisata. Pihak pengelola desa wisata di Desa Adat Penglipuran juga sudah menyiapkan sarana protokol kesehatan pencegahan Covid-19, termasuk dengan alat pengecekan suhu tubuh bagi seluruh wisatawan dan mewajibkan pemakaian masker.
Ketika mengunjungi Desa Penglipuran, Bangli, Sabtu (17/4), terlihat desa wisata itu masih didatangi pelancong. Namun, mereka kebanyakan berasal dari Bali dan rata-rata berwisata bersama keluarga.
Sementara itu, General Manager Monkey Forest Nyoman Sutarjana mengatakan, kunjungan ke Monkey Forest Ubud masih relatif sepi meskipun destinasi tersebut sudah dibuka sejak awal November 2020. Bahkan, kawasan Ubud sudah ditetapkan sebagai zona hijau di Gianyar mulai awal Maret 2021. Sutarjana sepakat, masa liburan umumnya berdampak pada peningkatan kunjungan ke obyek wisata.
Direktur Lalu Lintas Polda Bali Komisaris Besar Indra menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan lima lokasi penyekatan sebagai antisipasi keputusan pelarangan mudik. Lima lokasi itu yakni di Jembrana, Tabanan, Gianyar, Karangasem, dan Kota Denpasar. Pos penyekatan di Karangasem, misalnya, ditempatkan di kawasan simpang tiga Padangbai, Kecamatan Manggis. Adapun pos penyekatan di Jembrana di persimpangan Tugu Cekik, Gilimanuk.
Pembukaan Bali
Adapun Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Putu Astawa mengakui kunjungan wisatawan dalam negeri, yang diandalkan Bali selama ini, diperkirakan bakal berkurang menyusul keputusan pemerintah melarang mudik. ”Namun, (kebijakan pelarangan mudik) ini juga penting dalam persiapan pembukaan Bali,” kata Astawa kepada Kompas, Selasa.
Lebih lanjut Astawa menyatakan, pemerintah sedang menyiapkan agar Bali kembali dapat menerima kunjungan wisatawan mancanegara. Pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19 yang membaik menjadi syarat pembukaan kembali destinasi wisata tersebut.
Upaya pemerintah mengendalikan dan menanggulangi pandemi Covid-19, termasuk melalui kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat, program vaksinasi Covid-19, penerapan protokol kesehatan, dan juga pelarangan mudik, penting dalam persiapan pembukaan Bali.
Pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19 yang membaik menjadi syarat pembukaan kembali destinasi wisata tersebut.
Terkait program vaksinasi Covid-19 di Bali, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyebutkan, selain oleh pemerintah, vaksinasi Covid-19 juga dilaksanakan berbagai organisasi profesi, termasuk kalangan pariwisata, perbankan, TNI, dan Polri. Gerakan bersama ini diharapkan mempercepat program vaksinasi di Bali.
”Ini upaya bersama yang dipimpin langsung Bapak Gubernur Bali. Beliau mengarahkan semua bupati dan wali kota agar melakukan percepatan (vaksinasi Covid-19),” kata Suarjaya kepada Kompas, Selasa (20/4).
Pemerintah Kota Denpasar, misalnya, menggelar vaksinasi Covid-19 secara massal bagi komunitas pasar tradisional. Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, yang juga Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkot Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan, Pemkot Denpasar juga mendekatkan pos vaksinasi Covid-19 sampai ke lingkungan banjar di desa adat sebagai upaya mengakselerasi vaksinasi Covid-19, terutama bagi warga lanjut usia.
Berdasarkan laporan vaksinasi Covid-19 di Indonesia pada 20 April 2021, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Bali sudah sekitar 87,58 persen hingga 19 April 2021. Adapun cakupan vaksinasi Covid-19 dosis kedua mencapai 24,68 persen. Adapun secara nasional, jumlah peserta vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Indonesia mencapai 10,975 juta orang, atau sebesar 27,20 persen dari total sasaran vaksinasi tahap 1 dan tahap 2, yang meliputi tenaga kesehatan, warga lanjut usia, dan petugas publik.
Adapun perkembangan kasus Covid-19 di Bali, pada Selasa (20/4), terdapat tambahan 207 kasus Covid-19 terkonfirmasi sehingga secara kumulatif, total terdapat 43.289 kasus. Jumlah pasien sembuh pada Selasa sebanyak 272 orang sehingga secara kumulatif, jumlah total pasien sembuh di Bali mencapai 40.605 orang. Adapun jumlah kasus meninggal mencapai 1.266 kasus setelah dilaporkan tambahan delapan kasus meninggal pada Selasa. Berdasarkan dinamika situasi pandemi Covid-19, semua kabupaten dan kota di Bali pada Selasa dikategorikan berisiko sedang.