Setelah menyasar kalangan tenaga kesehatan, program vaksin Covid-19 di Bali mulai menyentuh aparatur kepolisian, tentara, dan kalangan pelayanan publik lainnya, termasuk kalangan pekerja di sektor pariwisata.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Setelah menyasar para dokter, tenaga kesehatan, dan petugas pelayanan medis, program vaksin Covid-19 di Bali kini menjangkau sasaran yang semakin banyak dan lebih luas. Imunisasi vaksin Covid-19 di Bali mulai menyentuh aparatur kepolisian, tentara, dan kalangan pelayanan publik lainnya, termasuk kalangan pekerja di sektor pariwisata.
Semakin masifnya program vaksin Covid-19 di Bali itu juga didukung pengiriman vaksin Covid-19 yang terus berjalan. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya mengatakan, Bali sudah menerima lebih dari 215.900 dosis sejak kali pertama pendistribusian vaksin Covid-19 buatan Sinovac ke Bali mulai awal Januari 2021 hingga Senin (1/3/2021). “Pengirimannya memang secara bertahap,” kata Suarjaya kepada Kompas.
Pengiriman terbaru vaksin Covid-19 diterima di Bali pada Senin (1/3). Sebanyak 140 vial vaksin Covid-19, atau setara 1.400 dosis, didistribusikan PT Bio Farma ke Bali. Sejak kedatangan 1.400 dosis vaksin Covid-19 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai melalui base ops Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai sampai pengirimannya ke gudang di Dinas Kesehatan Provinsi Bali, Senin, mendapat pengamanan dan pengawalan dari pihak Kepolisian Daerah (Polda) Bali.
Menurut Suarjaya, vaksin Covid-19 yang baru diterima di Bali itu direncanakan akan didistribusikan ke Komando Daerah Militer (Kodam) IX/Udayana sehingga pihak Kodam IX/Udayana dapat memulai program vaksin Covid-19 bagi jajaran TNI.
Sementara itu, Polda Bali mulai memberikan vaksin Covid-19 kepada personel Polda Bali. Pemberian dosis pertama vaksin Covid-19 bagi polisi di Bali dilangsungkan di Gedung Perkasa Raga Garwita Polda Bali, Kota Denpasar, Senin.
Pemberian vaksin Covid-19 bagi kalangan polisi di Polda Bali itu dicanangkan dan dipantau secara langsung oleh Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra.
Tahap pertama ini kami memfokuskan (vaksin Covid-19) pada Bhabinkamtibmas karena mereka adalah garda terdepan pelayanan Polri ke masyarakat (Putu Jayan)
Putu Jayan menyatakan, untuk tahap awal, Polda Bali mendapatkan 5.000 dosis vaksin Covid-19 dari pemerintah melalui Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Dengan jumlah dosis sebanyak itu, menurut Putu Jayan, program vaksin Covid-19 tahap awal di lingkungan Polda Bali dapat menjangkau sekitar 2.500 personel Polda Bali.
Dia menambahkan, pihaknya optimistis akan mendapatkan tambahan vaksin Covid-19 karena jumlah personel Polda Bali dan jajarannya secara keseluruhan mencapai 13.306 orang.
“Tahap pertama ini kami memfokuskan (vaksin Covid-19) pada Bhabinkamtibmas karena mereka adalah garda terdepan pelayanan Polri ke masyarakat, juga kepada petugas pelayanan publik lainnya yang melayani masyarakat secara langsung,” kata Putu Jayan seusai membuka kegiatan pemberian vaksin Covid-19 kepada 100 personel Polda Bali di Gedung PRG Polda Bali, Senin. “Kalau mendapat suplai lagi dari Dinkes, akan dilanjutkan lagi,” ujar Putu Jayan.
Polisi penerima dosis pertama vaksin Covid-19 di Polda Bali mayoritas personel Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) yang bertugas di desa atau kelurahan. Bhabinkamtibmas Kelurahan Kesiman, Kecamatan Denpasar Timur, Kota Denpasar, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Made Sukri Padmawati menyatakan bersyukur lantaran memeroleh kesempatan pertama disuntik dengan vaksin Covid-19.
“Kami yang terjun langsung di tengah masyarakat,” ujar Padmawati yang sedang menunggu giliran untuk divaksin di Gedung PRG Polda Bali. Padmawati menyatakan akan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 meskipun dirinya sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Lebih lanjut Putu Jayan mengatakan, program vaksinasi itu bertujuan mengakselerasi penanganan pandemi Covid-19 dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional. Melalui program vaksin Covid-19 bagi personel polisi, menurut Kepala Polda Bali itu dalam pengarahannya mengawali program vaksin Covid-19 di Polda Bali, Senin (1/3), Polda Bali turut berkontribusi dalam percepatan pengendalian pandemi Covid-19 di Bali dan juga pemulihan Bali.
Pemulihan
“Vaksinasi menjadi salah satu upaya dalam pemulihan itu. Akan tetapi, jangan abaikan protokol kesehatan,” kata Putu Jayan. “Tetap jalankan protokol kesehatan sesuai yang digariskan pemerintah,” ujar Kepala Polda Bali kepada para pejabat Polda Bali dan peserta program vaksin Covid-19 di Polda Bali.
Sementara itu, dampak pandemi Covid-19 terlihat masih memberikan tekanan berat terhadap Bali, terutama bagi sektor pariwisata. Dari Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, yang disampaikan Kepala BPS Provinsi Bali Hanif Yahya secara dalam jaringan (daring), Senin (1/3), jumlah kedatangan wisatawan mancanegara yang langsung ke Bali pada Januari 2021 tercatat sebanyak 10 kunjungan.
Jumlah kunjungan wisman ke Bali selama Januari 2021 itu terpantau mengalami penurunan sedalam 93,33 persen dibandingkan jumlah kunjungan wisman ke Bali pada Desember 2020. Jikalau dibandingkan periode Januari 2020, maka kondisi pada Januari 2021 itu anjlok sedalam 99,98 persen karena jumlah kunjungan wisman ke Bali selama Januari 2020 tercatat sebanyak 536.611 kunjungan.
Kondisi sepinya kunjungan wisatawan ke Bali itu berdampak terhadap sektor pariwisata di Bali, termasuk tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Bali. BPS Bali mencatat TPK hotel berbintang di bali pada Januari 2021 sebesar 11,15 persen, atau turun sedalam 7,85 poin, dibandingkan TPK pada Desember 2020 yang tercatat sebesar 19 persen. Penurunan TPK hotel dialami semua kelas hotel berbintang di Bali.
Terkait kondisi itu, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ida Bagus Agung Partha Adnyana menyatakan kehidupan sektor pariwisata di Bali harus segera dibantu. Menurut Partha, skema pinjaman lunak bagi sektor pariwisata dibutuhkan agar kalangan pengusaha pariwisata di Bali dapat bertahan untuk menjalankan usahanya.
“Upaya mendatangkan wisatawan domestik juga harus mendapat perhatian,” kata Partha kepada Kompas.