Persiapan Pembelajaran Tatap Muka Kota Bandung hingga Juli 2021
Pembelajaran tatap muka dipastikan dengan penerapan batas kapasitas ruang 50 persen dan pertimbangan persebaran Covid-19 setiap wilayah. Vaksinasi 35.904 tenaga pendidik dan kependidikan juga dikejar hingga Mei 2021.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Persiapan pembelajaran tatap muka di Kota Bandung dilakukan hingga Juli 2021. Persiapan harus dilakukan dengan matang untuk meminimalkan kluster Covid-19 di lingkungan sekolah.
Wali Kota Bandung Oded M Danial di Bandung, Jumat (9/4/2021), menyatakan telah mempertimbangkan melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM). Pelaksanaan PTM tetap berpatokan pada pembatasan kapasitas ruang hingga 50 persen.
”Kesepakatan PTM ini dilakukan bersama beberapa stakeholder pendidikan. Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan. Persiapan mulai dilakukan April-Juli 2021,” ujarnya.
Oded memaparkan, kesiapan sekolah yang harus dipertimbangkan antara lain infrastruktur sekolah dan guru serta sistem pembelajaran yang memenuhi protokol kesehatan. Caranya, mengombinasikan tatap muka dengan jarak jauh, dengan ketentuan maksimal tiga jam untuk dua mata pelajaran, kapasitas kelas 30-50 persen, serta jarak antarsiswa minimal 1,5 meter.
Di samping itu, ujar Oded, sekolah tidak melakukan kegiatan ekstrakurikuler dan olahraga. Kantin juga diminta tidak beroperasi serta kegiatan selain pembelajaran tidak diperbolehkan.
”Orangtua murid dapat memilih anaknya sekolah jarak jauh, tidak ada paksaan. Pembentukan satgas Covid-19 di satuan pendidikan juga dilakukan. Keamanan siswa jadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.
Selain mempersiapkan pembelajaran tatap muka, Pemkot Bandung juga mengejar target vaksinasi tenaga pendidik dan kependidikan. Menurut Oded, target vaksinasi dari sektor ini mencapai 35.904 orang, mulai dari jenjang sekolah dasar hingga menengah atas di seluruh sekolah di Kota Bandung.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Oded mengatakan para tenaga pengajar ini masuk ke dalam prioritas utama program vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung dengan target rampung Mei 2021. Untuk mengejar target, setiap kecamatan diminta melaksanakan vaksinasi massal.
”Saat ini guru yang divaksin berjumlah 2.200 orang. Vaksinasi ini diharapkan selesai Mei. Karena itu, selama bulan puasa, vaksinasi akan dilakukan seperti biasa,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna menambahkan, pola pelaksanaan PTM masih dalam pembahasan, apakah pemakaian kelas bergantian atau pembagian antara langsung dan daring. Hal tersebut dilakukan untuk memastikan kapasitas kelas sesuai dengan protokol kesehatan.
Setiap sekolah, ujar Ema, diminta untuk mempersiapkan teknis pembelajaran dengan orangtua murid. Satgas Covid-19 tingkat kecamatan pun diminta memastikan sekolah siap untuk dibuka sebelum pelaksanaan PTM.
”Semua tergantung permohonan mereka (sekolah) setelah memastikan kesiapan usai simulasi. Selain itu, dinas pendidikan dan satgas akan memastikan kelayakannya, lolos atau tidak lolos. Sekolah tidak bisa langsung beroperasi tanpa rekomendasi dari satgas,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung Cucu Saputra mengatakan, persiapan PTM harus dilakukan matang untuk mengantisipasi munculnya kluster Covid-19 di sekolah. Apalagi, dalam melaksanakan aktivitas sekolah, tidak semua siswa berangkat dengan kendaraan pribadi sehingga rentan terpapar di kendaraan umum.
Menurut Cucu, pemerintah akan melihat tingkat penyebaran Covid-19 di setiap wilayah sebelum menggelar PTM. Karena itu, satgas Covid-19 di setiap wilayah memegang peran penting dalam memantau daerahnya sebelum memberikan izin ke sekolah.
”Setiap keputusan ada di satgas Covid-19 di tingkat kota dengan verifikasi di tingkat kecamatan. Semua harus dilakukan secara holistik, jangan cuma berbicara di tingkat sekolah. Lingkungan kewilayahan juga perlu dipastikan kelayakannya,” ujar Cucu.