Per 1 April, Terbang dari Banyuwangi Bisa Gunakan GeNose C19
Layanan GeNose C19 disambut antusias oleh pengguna jasa layanan transportasi pesawat. Layanan ini jauh lebih murah dibandingkan tes cepat antigen yang sebelumnya menjadi syarat perjalanan.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi akan menerapkan fasilitas penapisan Covid-19 menggunakan GeNose C19 per 1 April 2021. Layanan ini bisa menjadi alternatif bagi penumpang yang akan terbang dari Banyuwangi.
Layanan GeNose C19 disambut antusias oleh pengguna jasa layanan transportasi pesawat. Layanan ini jauh lebih murah dibandingkan dengan tes cepat antigen yang sebelumnya menjadi syarat perjalanan.
Hal itu disampaikan Executive General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Cin Asmoro di Banyuwangi, Kamis (8/4/2021). ”Per 1 April, kami menyediakan layanan GeNose C19 di Bandara Banyuwangi. Layanan ini menjadi alternatif persyaratan penerbangan selain penggunaan rapid antigen yang juga telah kami sediakan lebih dahulu,” ujarnya.
Menurut Cin, setiap hari pihaknya menyediakan 200 kantong bagi penumpang yang ingin mendapatkan surat bebas dari Covid-19 melalui tes menggunakan GeNose C19. Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi juga sedang menyiapkan dua bilik untuk pelaksanaan tes menggunakan GeNose C19.
Penggunaan GeNose C19, lanjut Cin, tidak menggantikan fasilitas tes cepat antigen. Ia menegaskan, fasilitas ini hanya alternatif bagi penumpang yang hendak terbang. Pihaknya tetap menerima hasil negatif tes cepat antigen sebagai syarat penerbangan.
”Penggunaan GeNose C19 sebagai syarat penerbangan hanya berlaku untuk satu rute penerbangan, termasuk rute transit dalam rentang waktu 1 x 24 jam. Dengan demikian, jika penumpang dari Banyuwangi ingin ke Sumatera dan harus transit di Jakarta, mereka hanya perlu melakukan tes GeNose di Banyuwangi,” ungkapnya.
Kendati berlaku 24 jam, penumpang yang melakukan perjalanan pergi pulang dalam 1 x 24 jam tetap harus melakukan dua kali tes GeNose. Tes pertama dilakukan untuk rute pergi dan tes kedua dilakukan untuk rute pulang.
Fasilitas GeNose C19, ujar Cin, dipatok dengan harga Rp 40.000. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan dengan fasilitas tes cepat antigen yang dipatok Rp 200.000.
Fasilitas GeNose C19 yang akan diberlakukan di Bandara Banyuwangi disambut baik oleh masyarakat, terutama pelaku wisata. Mereka berharap fasilitas yang semakin memudahkan perjalanan ini dapat mendorong minat berwisata ke Banyuwangi.
”Syukur kalau bandara menyusul stasiun menyediakan fasilitas GeNose. Wisatawan tentu akan semakin tertarik berkunjung ke Banyuwangi karena tidak harus terbebani biaya tes cepat yang cukup mahal,” kata Rahmad Syahrullah (38), pemilik Fachri Tour and Travel.
Rahmat mengaku, wisatawan yang hendak ke Banyuwangi selalu menanyakan persyaratan perjalanan dari dan menuju ke Banyuwangi. Para wisatawan juga selalu menanyakan fasilitas dan harga tes cepat di Banyuwangi.
Di tengah kesadaran wisatawan pada persyaratan perjalanan, wisatawan juga kerap ragu jika mengetahui harga tes cepat di Banyuwangi. Hal itu terutama dirasakan wisatawan yang berlibur dalam rombongan besar.
Sebelum PT Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi menerapkan penapisan penumpang menggunakan GeNose C19, PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember lebih dahulu menerapkan fasilitas tersebut. Kini sudah empat stasiun dari total 34 stasiun di wilayah Daop 9 Jember dari Pasuruan hingga Banyuwangi yang memberlakukan penggunaan GeNose C19 bagi penumpang sebagai syarat melakukan perjalanan.
”Dari 34 stasiun di wilayah Daop 9 Jember, empat stasiun yang sudah menyediakan fasilitas ini ialah Stasiun Ketapang, Jember, Stail, dan Probolinggo. Penumpang hanya perlu membayar Rp 30.000 untuk melakukan GeNose C19,” kata Pelaksana Harian Manajer Humas PT KAI Daop 9 Jember Radhitya Mardika Putra.