Rute Penerbangan di Banyuwangi Terdampak Pengetatan Wisatawan di Bali
Pemerintah Bali menerapkan pengetatan bagi warga yang masuk ke Bali pada liburan Natal dan Tahun Baru. Kebijakan ini berdampak pada penerbangan dari Banyuwangi ke Bali yang menjadi salah satu rute penerbangan terpendek.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Rute penerbangan Banyuwangi-Bali terdampak aturan pengetatan wisatawan di Bali selama libur Natal dan Tahun Baru. Sudah ada penumpang yang membatalkan keberangkatannya pascapenetapan aturan itu.
Kebijakan tersebut hadir melalui Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 2021 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kegiatan Masyarakat Selama Libur Hari Raya Natal dan Menyambut Tahun Baru 2021 dalam Tatanan Kehidupan Era Baru di Provinsi Bali. Dalam surat tersebut, penumpang udara yang hendak ke Bali diwajibkan menyertakan hasil negatif uji usap PCR. Sementara penumpang perjalanan darat menyertakan hasil negatif uji cepat antigen.
Dampak dari kebijakan tersebut dirasakan Citilink, satu-satunya maskapai yang melayani penerbangan dari Banyuwangi ke Denpasar pergi pulang. ”Sedikitnya, lima penumpang yang seharusnya berangkat minggu ini membatalkan keberangkatannya. Tidak menutup kemungkinan jumlahnya bisa bertambah,” kata Station Manager Citilink Banyuwangi Syahrum Mubarak ketika dihubungi dari Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020).
Syahrum mengatakan, Citilink memberi dua alternatif bagi penumpang yang membatalkan keberangkatannya. Penumpang yang batal berangkat bisa mengubah jadwal keberangkatan hingga 31 Januari 2021. Alternatif lainnya, lanjut Syahrum, ialah pengembalian pembelian. Namun, pengembalian pembelian bukan berupa uang, melainkan voucer tiket seharga tiket yang dibatalkan.
Citilink melayani penerbangan Banyuwangi-Denpasar pergi-pulang sejak Agustus 2020. Rute pendek yang ditempuh tidak lebih dari 45 menit. Rute tersebut menjadi alternatif perjalanan darat dan penyeberangan yang selama ini menghubungkan Bali-Banyuwangi.
Rute ini sebenarnya merupakan rute Surabaya-Banyuwangi yang diperpanjang. Citilink menambah rute terebut menjadi Surabaya-Banyuwangi-Denpasar-Lombok.
”Penerbangan Banyuwangi-Denpasar pergi pulang dijadwalkan setiap hari. Dalam sehari, rata-rata ada 35 penumpang dari Banyuwangi yang khusus terbang ke Bali. Semula, kami memprediksi akan ada 40-50 penumpang sehari dalam masa libur Natal dan Tahun Baru,” ungkap Syahrum.
Secara terpisah, Executive General Manager Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Cin Asmoro mengungkapkan, kendati masih dalam situasi pandemi, Angkasa Pura II memprediksi akan terjadi kenaikan jumlah penumpang. Namun, meski ada kenaikan dibandingkan dengan hari biasa, jumlahnya tidak melebihi pencapaian periode yang sama tahun lalu.
”Kenaikan jumlah penumpang diprediksi bisa mencapai 25 persen dari hari biasa. Bila pada hari biasa di masa pandemi ada sekitar 400 penumpang sehari, dalam libur akhir tahun kali ini jumlah penumpang diprediksi 500-600 penumpang per hari,” ungkapnya.
Jumlah itu masih 45 persen lebih rendah apabila dibandingkan dengan jumlah penumpang pada periode yang sama tahun lalu. Kala itu, jumlah penumpang bisa mencapai lebih kurang 1.000 orang penumpang per hari.
”Kami memprediksi akan ada dua puncak berbeda pada libur akhir tahun ini. Puncak arus liburan Natal diprediksi pada 24 Desember 2020 dan arus baliknya pada 27 Desember 2020. Sementara puncak arus liburan Tahun Baru diprediksi pada 31 Desember 2020, sedangkan arus balik libur Tahun Baru pada 3 Januari 2021,” tutur Cin.