Lanjutkan Operasi di DIY, Densus 88 Geledah Rumah di Sleman
Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri kembali menggelar operasi di wilayah DIY. Pada Jumat sore hingga malam, polisi menggeledah sebuah rumah di Kabupaten Sleman, DIY.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS -- Setelah menggeledah sebuah rumah di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Jumat (2/4/2021) siang hingga sore, Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri kembali menggelar operasi di wilayah DIY. Pada Jumat sore hingga malam, Densus 88 Antiteror menggeledah sebuah rumah di Kabupaten Sleman, DIY.
Rumah yang digeledah itu berlokasi di RT 06/RW 05 Dusun Dawukan, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Sleman. Ketua RW 05 Dusun Dawukan, Kadiyono (48), membenarkan penggeledahan itu.
Kadiyono mengatakan, dirinya mendapat informasi soal penggeledahan itu pada Jumat sekitar pukul 17.30. Setelah mendapat kabar itu, Kadiyono kemudian datang ke lokasi penggeledahan.
Saat sampai di lokasi, Kadiyono melihat proses penggeledahan sudah dimulai. Oleh karena itu, Kadiyono tidak mengikuti proses penggeledahan dari awal. "Laporan yang saya terima, ada Densus 88 ke rumah itu," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Jumat malam.
Berdasarkan pantauan Kompas, lokasi sekitar penggeledahan itu sempat dijaga ketat petugas kepolisian. Warga dan wartawan tidak diperkenankan mendekat. Para petugas kepolisian yang berjaga mulai meninggalkan tempat sekitar pukul 19.20.
Menurut Kadiyono, dalam penggeledahan itu, petugas menyita sejumlah barang, seperti buku dan senjata tajam. Namun, Kadiyono mengaku tak tahu persis berapa jumlah senjata tajam yang disita oleh petugas. "Setahu saya, ada buku-buku (yang disita). Selain buku, ada senjata seperti pedang," tuturnya.
Dalam penggeledahan itu, petugas menyita sejumlah barang, seperti buku dan senjata tajam.
Kadiyono menambahkan, penggeledahan itu dilakukan di rumah pria berinisial H. Di rumah itu, H tinggal bersama seorang istri dan tiga orang anaknya. H sudah tinggal di rumah tersebut sejak kecil. Namun, secara administratif, dia bukan warga Desa Sendangtirto, melainkan warga Desa Tegaltirto, Kecamatan Berbah, Sleman.
Menurut Kadiyono, sehari-hari, H dikenal sebagai warga yang baik. Tidak ada perilaku aneh yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. "Kalau saya secara pribadi, mengenalnya baik. Kalau ada kerja bakti, ya ikut. Enggak ada yang aneh-aneh," paparnya.
Saat penggeledahan, Kadiyono menyebut, H tidak terlihat di lokasi. Namun, Kadiyono tidak tahu pasti apakah H telah ditangkap atau belum. "Katanya dibawa, tapi dibawa ke mana saya juga enggak tahu," tuturnya.
Bantul
Sebelumnya, pada Jumat siang sampai sore, petugas Densus 88 menggeledah sebuah rumah di RT 03 Dusun Widoro, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Bantul. Ketua RT 3 Dusun Widoro, Safii (41), menuturkan, dalam penggeledahan itu, petugas membawa sejumlah barang, misalnya busur, anak panah, dan buku.
"Ada 14 kelompok (barang). Isinya bermacam-macam barang. Ada buku, ada panah, ada busur. Macam-macam, saya enggak hafal semua," ujar Safii.
Menurut Safii, rumah yang digeledah itu milik seorang pria berinisial W (45) yang berasal dari Kabupaten Gunungkidul, DIY. Di rumah tersebut, W tinggal bersama istri dan anak-anaknya sejak beberapa tahun lalu. Sehari-hari, W disebut bekerja sebagai pedagang soto.
Safii menuturkan, sehari-hari, W bukan pribadi yang tertutup. Menurut dia, W kerap berinteraksi dengan warga lain dan sering ikut aktivitas kerja bakti bersama warga lainnya. "Sehari-hari ya biasa saja. Hubungan sosial dengan masyarakat ya biasa saja," tuturnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah DIY Komisaris Besar Yuliyanto mengatakan belum mendapat informasi mengenai penggeledahan yang dilakukan Densus 88 di Bantul. ”Saya belum mendapat laporan,” katanya singkat.